BAB 12

39 6 1
                                    

HAPPY READING!!!

Setelah Kejadian beberapa jam yang lalu, sekarang semua anggota Ormanda sedang berkumpul di markas utama mereka untuk mengatur strategi mereka untuk menyelamatkan Zee yang di jadikan sebagai tahanan.

Ketika mereka sedang serius membahas soal penyelamatan Zee tiba-tiba pintu markas mereka di dobrak oleh seseorang hingga hancur.

Mereka semua terkejut melihat siapa yang barusan datang dan menghancurkan pintu markas mereka.

Jevin melihat kedatangan seseorang itu ingin menghampirinya, tapi langkah Jevin langsung di hentikan oleh Austin.

"Ada apa?" tanya Austin datar.

"Ada apa lo bilang?" ucap orang itu tersenyum sinis.

*PLAAKK* bunyi tamparan.

Seluruh penghuni di markas itu terdiam kaku akibat tamparan yang di berikan oleh gadis yang dengan beraninya menampar pemimpin mereka.

Jevin yang melihat itu ingin segera menghampiri Austin, tapi lagi-lagi langkahnya di hentikan dengan ucapan Austin barusan.

"Berhenti disitu, ini urusan gue." Ucap Austin dan segera menarik tangan gadis itu keluar.

Ketika mereka berdua sudah berada di taman belakang markas Austin segera melepaskan tangannya dari gadis itu.

Austin menatap orang yang berada didepannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Gue ikut" ucap gadis itu tiba-tiba.

"Gak! Disana bahaya! Gue ga izinin lo"

"Gue ga butuh izin lo!"

"Ga usah keras kepala Cia!" bentak Austin akhirnya. "Biar ini jadi urusan gue, gue bakal nyelametin Zee" lanjutnya.

Austin mati-matian menahan emosinya kepada gadis di depannya ini.

Cia yang ditatap tajam oleh Austin tiba-tiba terkekeh melihat tingkah laki-laki itu.

"Dan lo pikir gue bakal nurut? gue rasa lo cukup kenal gue dengan baik Austin"

Cia segera berbalik badan dan ingin meninggalkan Austin sendiri, tapi tangannya kembali di cekal oleh Austin.

"Oke lo boleh ikut, tapi lo harus dekat gue terus." Ucap Austin final.

Setelah berkata seperti itu, Austin dan Cia segera kembali ke ruang tengah markas dan segera bersiap-siap pergi untuk menyelamatkan Zee.

***

Sedangkan di ruang penyekapan Zee terlihat sangat mengenaskan, terdapat berbagai macam lebam di daerah muka dan badannya akibat dirinya memberontak ketika dibawa ke markas Tirex.

"Arghhh lepasin brengsekk!!" teriak Zee kencang.

"Salah sasaran lo pada kalo mau nyekap gue!!!" teriak Zee lagi.

Sedangkan laki-laki yang menyekap nya tadi hanya menyender ditembok sambil memperhatikan gerak-gerik dari Zee.

Zee masih memberontak mencoba untuk membuka ikatan tali di tangannya dengan susah.

"Awwsss, sial banget sih!"

"Percuma, lo ga akan bisa bebas dari sini sebelum geng banci itu dateng" ucap Tiron remeh.

"Ya lo juga tolol, mana peduli mereka sama gue. Sampe gajah ngelahirin buaya juga ga akan peduli mereka mah" ujar Zee kesal.

"Terus gue peduli gitu?" ucap Tiron lagi.

"Rese lo sumpah! Seengganya kasih gue minum atau makan kek biar gue ada tenaga buat kabur nanti."

"Lo ga akan bisa kabur dari sini cantik." Kata Tiron. "Starlla Zee Alensky, nama yang cantik kaya orangnya." Ucap Tiron kembali dengan senyum yang bisa bikin kaum hawa mleyot.

ORMANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang