Top Ranking Sekolah
1. Mark A. Dareho
2. Zhong Chen
dst...
278. Barra Jenovan
279.
280."Bangsat! kok gue bisa rangking tiga dari terakhir sih?! Mampus dah"
"Hebat bener si Mark"
"Gausa nyebut si culun di depann gue!"
Jeno mendekati Mark yang sedang membaca buku di kursinya. Dengan segera Jeno merebut buku itu lalu merobeknya. Mark yang melihatnya langsung mengambil alih.
"Jeno! Ini buku perpus.."
"Bodo amat, ganti sendiri"
Mark menatap kepergian punggung Jeno bersama teman-temannya. Dia berjongkok sembari memungut sisa-sisa kertas yang telah di robek habis. Habis ini Mark akan mendapat denda membayar seratus ribu untuk mengganti buku yang ia pinjam.
"Astaga Mark, lo gapapa?"
"Gapapa Ryu. Tumben ke kelas gue?"
"Lewat aja sih. Ih bener keterlaluan ya si Jeno," kata Ryujin yang ikut memungut lembaran kertas yang berserakan. Mark hanya terkekeh karena nama Jeno.
"Tapi gue suka"
"Jangan Mark, dia gak ada tata krama"
"Gue bisa bikin dia punya tata krama."
"Awas ya lo ntar nyesel"
Mark menaikkan bahunya untuk menjawab pertanyaan Ryujin. Setelah semua terberes, bel masuk akhirnya berbunyi. Rombongan Jeno sudah mulai masuk ke ruang kelas. Mark hanya bisa memandangi Jeno dari jauh. Berulang hingga setiap hari.
★★★
Mark sudah bersiap untuk pulang sekolah, namun langkahnya tertahan oleh Jeno dan teman-teman. Jeno secara tidak sabaran mencengkram kerah baju milik Mark dan menariknya kasar.
Mark hanya diam diperlakukan seperti itu, toh orang kaya berhak kuasa bukan?
"Pokoknya lo harus turunin rangking lo!"
"Semoga ya," Mark menganggukkan kepala perlahan, berusaha tetap tenang menghadapi Jeno. Apalagi crushnya.
"Dih," Jeno melepas cengkramannya lalu pergi meninggalkan Mark di depan kelas.
Seperti biasa Mark pulang menggunakan sepeda miliknya sedari smp dulu setelah pindah rumah disini. Hidupnya terlampau biasa saja menurut Mark. Tidak baik dan juga tidak buruk. Tetapi banyak buruknya.
Mark mampir ke toko kaset game sebentar untuk membeli beberapa game. Di seberang dia bisa melihat Jeno dan temannya asik bermain di Timezoning, Mark senang jika melihat Jeno tersenyum seperti itu, tidak saat memarahi dirinya.
Mark kembali ke rumah pukul tujuh malam makanan sudah siap tersaji diatas meja makan. Dia bisa melihat sepucuk surat dari ibunya yang selalu ditinggalkan setiap hari. Itu tanda bahwa ibunya sedang pergi bekerja, jadi Mark tidak akan khawatir.
"Kapan ya ayah pulang.."
Ponsel Mark berbunyi menampilkan notifikasi dari Jeno yang langsung membuat Mark tersedak makanan.
Jenovan
Kt bokap gw, lo hrs ngajarin gw pelajaran biar gw g keliatan bodohBsk dtg ke rumah, gw tau lo sabtu pasti nolep kg ada temen
Mark tersenyum puas setelah membaca semua pesan Jeno yang memintanya untuk mengajari semua mata pelajaran kepada anak itu.
Mark
Boleh Jen, gmn kalo fisika sama matematika dulu?Jenovan
Ok★★★
"Pa, kenapa harus Mark? kan ada Chen yang lebih kaya terus pinter juga. Masa aku temenan sama orang biasa kaya gitu."
"Kalo ngomong yang bener. Jangan suka merendahkan orang lain, liat aja kamu kena balesannya."
Jeno kesal, tidak mama dan papanya semua saja membela Mark. Mark itu dimata Jeno hanyalah pria culun yang modal pintar dan tidak ada keahlian apapun. Orang seperti itu buat apa ada di dunia jika hanya berdiam diri dengan buku. Bahkan cara bergayanya pun kuno.
Jam sepuluh pagi ini Mark sudah sampai di rumahnya. Pembantu rumah membukakan pintu untuk Mark. Dia melihat Jeno sedang makan disana, yang dilihat pun membanting sendoknya.
"Ngapain si liat-liat? gue jadi gak mood makan!"
Mark mengikuti Jeno dari belakang karena Jeno menyuruhnya. Mereka harus melewati kolam renang untuk ke ruangan belajar. Jeno mempersilahkan Mark untuk jalan terlebih dahulu.
"Tapi Jen, gue gatau ruangan–
Seketika Jeno mendorong tubuh itu ke arah kolam. Saat itu Mark tidak memiliki keseimbangan dan akhirnya tercebur ke dalam kolam renang. Beruntungnya Mark pandai berenang, jadi dia langsung bangkit dari sana.
"Mandi dulu kek kalo mau ke rumah gue"
Mark tersenyum tipis lalu mengambil kacamatanya yang mengambang diatas air. Mark menyingkap rambutnya yang basah dan itu menarik perhatian Jeno.
Sejak kapan anak culun bisa memiliki wajah tampan seperti ini? Jeno tidak habis pikir dan merasa terkalahkan juga.
"E-ehm, gue ga sengaja. Ntar gue kasih baju gratis buat lo."
"Makasih, kalo ga, mungkin gue udah kedinginan."
Mark mengikuti Jeno kembali lalu mengganti pakaian yang Jeno berikan untuknya. Tidak buruk jika dirinya mengganti pakaian di hadapan tuan muda. Sedari tadi anak laki-laki itu melirik ke arah tubuhnya.
"Kalo udah cepet ajarin gue"
Mark mengangguk dan memposisikan duduk agar berhadapan dengan Jeno. Ini membuat jantungnya tidak stabil bila di dekat Jeno seperti ini. Mark memulai penjelasannya agar Jeno bisa memahami semua materi walaupun sering kali dirinya ditinggal bermain game.
Jen, kalo gue kaya, lo masih mau sama gue ga? –Mark
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [End]
FanfictionKetika nerd boy suka dengan orang kaya di sekolah, will he can get his hearts? Warning bxb content ⚠️ mpreg Mark dom, Jeno sub ©smokyfuy [20.04.2022]