Half

1.4K 82 0
                                    

[Typo everywhere, sarcasrm, rough]

"Sore aja bisa gak?"

"Baik bos, sasaran atas nama Mark, rumah nomor 86, gang lavender"

"Good job."

☆☆☆

Sore hari ini, semua rencana A, B, dan C sudah dibahas oleh Jaehyun serta 'orangnya' dan juga Mark.

"Bos, kayanya gua cium bau sesuatu"

"Biar gue cek," Jaehyun keluar dari rumah Mark dan mendapati sebuah kotak yang berbau sangat busuk, ia membukanya dengan kayu dan terkejut melihat isinya.

"Woi semua kesini!"

Mark yang terkejut karena teriakan Jaehyun pun menghampiri dengan tergesa. Rupanya bangkai anjing mati di dalam kotak itu dan ada surat yang bertuliskan

'Pukul 8 malam, semua bakal terungkap. Ditunggu
— location : District 6, bangunan lama apartemen neon.'

"Ternyata Eric udah nyiapin semuanya. John, tolong cek rumah papa gua sama rumah Jeno. Rawles, lu bawa yang lainnya ke lokasi ini."

Semua peralatan dan pelindung sudah siap. Mark tidak menyangka bahwa dirinya terlibat pertarungan seperti di film. Okay Mark, jangan pikirkan film dulu karena ini mengancam nyawa siapa saja.

8:00 p.m

Eric terlihat duduk di sofa yang di kelilingi oleh bodyguard. Setelah Mark dan Jaehyun mendekat, Eric memberikan tepuk tangan yang meriah. Ia sama sekali tidak melihat Jeno disini.

"Ah kalian sudah datang!" Eric tersenyum lebar menyambut Jaehyun dan Mark.

"Gausah sok asik lu, ini orang-orang bapak gua kan?!"

"Oops."

"Mana Jeno?"

"Mark... mark... masih nyariin Jeno? Jeno itu punya gue, lu ngerebut dia dari dulu. Cemburu deh."

"Tuan Kun, tolong serang mereka."

Seorang pria mengangguk dengan perintah itu lalu mengerahkan anak buahnya untuk menyerang anak buah Jaehyun.

"Kun? gua ga nyangka, lo kepercayaan gua tapi lu di kubu Eric," Kun mengencangkan cengkraman di leher Jaehyun.

"Maaf, tapi ini sesuai dengan bayaran serta perlakuan Tuan Eric."

"Bajingan banget"

Dengan sigap Johnny memukul wajah Kun hingga tersungkur. Berlanjut seterusnya hingga satu persatu anak buah Eric gugur.

Mark mendekat ke arah Eric lalu menarik kerahnya.

"Mana Jeno?"

"Cuma kalimat itu doang yang lu sebut—

Mark memukul wajah Eric dengan cukup keras. Begitupun Eric juga tidak mau kalah, mereka sepertinya akan adu kekuatan.

Saat Eric tersudut pun seseorang hendak menusuk punggung Mark, namun orang kepercayaan ayahnya membantu dengan sangat baik.

"Berhenti semua!" Eric tertawa dan kembali duduk. Kini tangannya sudah terikat dan yang mengikat tangannya adalah Kun.

"Maaf Tuan Eric, semua ini rencana Tuan Jaehyun."

Eric memuntahkan darah berkat pukulan Mark tadi. Lelaki itu pun menunduk. Semua mata tertuju oleh seorang pria yang mendorong kursi yang disitu ada Jeno.

"Buat Om Arron, Bang Jaehyun, Mark, Jeno, ternyata lu semua kaga nyadar kah. Hahah.. papa yang lu banggain bang, dia itu papa gua juga."

"Jaga omongan lu—

My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang