Wedding Part

1.6K 138 0
                                    

typo everywhere [17+]

Hari ini pernikahan berjalan dengan lancar, tentunya hanya mengundang beberapa orang penting saja seperti saudara. Dari Mark sendiri yang datang hanya keluarga Doyoung, karena saudara Mark yang lainnya juga bertempat tinggal jauh.

Namun itu semua mengundang kecurigaan bagi ayah Jeno karena tidak ada satupun saudara Mark yang datang selain Doyoung. Karena tidak ingin pikir panjang, ayah Jeno menerima semua. Memang sudah kewajiban.

"Selamat ya atas pernikahan kalian."

"Terimakasih" ucapan girang dari kedua pasangan yang tengah berbahagia. Mark juga senang jika takdirnya benar bersama Jeno.

"Mark.. tega lu ninggalin gue nikah duluan" ucap gadis berambut pendek sambil memeluk Mark.

"Lo kan jomblo"

Seperti biasa private wedding hanya mengundang beberapa orang saja. Maka teman-teman Mark maupun Jeno yang datang hanya Ryujin dan Jaemin saja.

"Woilah jen jen... nikah muda nih ceritanya hahaha. Selamat ya, langgeng lu berdua." Jaemin mendekati Jeno lalu memajukan wajahnya di telinga mempelai itu.

"Hati-hati"

Jaemin tersenyum kepada pasangan serasi setelah mengucapkan kalimat singkat ke Jeno tadi. Jeno mungkin antara paham dan bingung, namun masa bodoh dia tidak peduli.

"Mark, tolong jaga Jeno ya? Maaf kemarin Papa kasar ke kamu, itu semua karna kaget aja. Terimakasih udah mau bertanggungjawab dan terimakasih kemarin-kemarin kamu ngajarin Jeno pelajaran. Bahagia terus ya nak.."

"Siap, terimakasih juga sudah menerima Mark"

Seluruh hadirin disana terlihat tertawa riang dan bahagia di private wedding ini. Momen yang Jeno tunggu akhirnya datang. Tidak peduli, dirinya sudah kapok membully Mark.

"Jeno jeno... lu mulai permainan ya?" ucap seseorang yang sedang mengintip dari kejauhan.

"Mulai sekarang hidup lo ga bakal tenang" — ???

★★★

"Markk!!! Kaget gue sialan, ngapain sempakan doang ih"

"Ya sabar dong.. baju gue kemana ya"

"Hish" Jeno mendengus karena tiba-tiba suaminya telanjang dada dan hanya menggunakan boxer. Memang tidak salah Jeno membully Mark dulu– eh.

"Nih di lemari ya"

"Oke"

Mark memakai pakaiannya karena benar-benar dingin. Selama ini kamar tidur Mark tidak memiliki AC. Kebetulan homestay Jeno lengkap dengan perabotan. Memang aura orang kaya berbeda. Bisa-bisa Mark masuk angin jika temperatur AC nya sangat kecil.

"Mark mau susu.."

"Eh? udah ga mual? boleh, aku bikinin deh" Mark beranjak dari kasurnya lalu menuju ke dapur. Segera Mark menuangkan air hangat juga susu kesukaan Jeno. Tanpa di sadari Jeno memeluk lengannya dari samping.

Mark menatap Jeno dengan tenang lalu tersenyum manis membuat Jeno ingin pingsan rasanya. Setelah membuatkan susu untuk Jeno, mereka berbincang di ruang keluarga.

"Jadi ini beneran anak aku?"

"Iya.. Mark kenapa pake aku kamu sih??"

"Biarin dong," Mark tersenyum lagi menatap Jeno. Mengapa Jeno sangat lucu hingga saat ini.

"Tapi aku masih engga nyangka aja cepet banget. Menurut kamu aku harus kerja dimana? "

Jeno menaruh gelas susu yang sudah habis ke meja pendek di depan, "maaf ya gara-gara aku jadi ribet gini, harusnya anak pinter kaya kamu tetep sekolah."

"Engga kok, aku bisa."

Jeno beranjak mendekat ke arah Mark dan merangkak hingga duduk dipangkuan papa muda itu. Mark tersenyum saat Jeno melepaskan kacamatanya juga mendorong pundaknya agar bersandar. Mark juga tidak ingin kalah, ia menarik tengkuk Jeno lalu membawanya ke ciuman. Perlahan Jeno membalas ciuman Mark dengan lumatan beserta gigitan kecil di bibir bawah suaminya itu.

Tidak berlalu lama Jeno menjauhkan wajahnya untuk mengambil napas. Mark memeluk pinggang kesayangannya itu dengan erat. Jeno menyandarkan kepalanya di pundak Mark dan berkali-kali terjaga. Jeno ngantuk karena acara hari ini melelahkan.

"Bobo aja Jeno" Mark mengusap pucuk kepala Jeno hingga punggungnya; menepuk punggunh lebar itu dengan tempo perlahan agar nyaman.

Pukul sepuluh malam tepat Mark sudah memindahkan Jeno ke kamar mereka. Ingin bersiap untuk tidur namun Mark mendengar suara ketukan pintu depan.

"Ya?" Mark menghampiri suara ketukan itu lalu membukanya. Tidak ada siapapun saat Mark mengecek halamannya. Saat ingin masuk, dibawah sana sudah tergeletak map coklat tebal. Segera saja karena Mark memang orangnya lumayan kepo, ia mengambilnya.

Mark membuka untuk melihat isi map dan isinya— foto testpack di loker Jeno bertanggalkan sebulan sebelumnya, bisa dibilang tepat hari ini adalah sebulan. Selanjutnya ada foto dimana Jeno dan Mark di depan hotel saat acara pentas seni, dua minggu lalu.

"Maksudnya?"

Satu hal, surat medis dari rumah sakit ternama, bahwa usia kandungan Jeno sudah satu bulan, tetapi mereka melakukan itu baru dua minggu yang lalu.

Mark merobek kertas-kertas berserta foto itu menjadi bagian kecil dan membuangnya ke tempat sampah. Apa benar Mark dijebak?

"Ini rencana lu lagi Jen?"

Mark berdiri di sisi ranjang yang Jeno tiduri sembari membawa sesuatu di tangannya. Mark harus pertanyakan ini kepada Jeno, pasangannya.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang