Cold Nights

1.9K 166 2
                                    

typo everywhere [17+]

Do you wanna see me falling?

"Hahh.. Jen- Jeno fuck! Look, lo udah main diatas gue lama banget."

Laki-laki yang bernama Jeno itu hanya menggelengkan kepalanya; wajah merah, bibir terbuka, bagian bawah yang sangat amat basah, sungguh erotis.

"Maafinn gue- mnnhh," untuk kesekian kakinya Jeno memuncratkan lagi cairan miliknya ke arah dada Mark.

Lelaki dibawah Jeno hanya melempar kepalanya ke belakang lalu menutup wajah tampan itu dengan lengan kekar. Mark lelah, lelah melihat tingkah bodoh Jeno.

"Jeno, lu ga mabuk kan? lo sadar kan?" Mark mengintip dari bawah lengannya. Kali ini dia lebih terkejut melihat apa yang terjadi selanjutnya. Jeno tidak berhenti.

Jeno mengambil beberapa pill lalu memasukkannya ke mulut dan dengan segera ia melumat bibir Mark, membuat Mark menelan pill itu.

Fuck! Pill perangsang lagi! Seriously?! -Mark

Detik selanjutnya pengaruh pill itu langsung menyerangnya dengan cepat, juga Jeno yang kini mulai menaik-turunkan badannya kembali. Ia tidak peduli selecet apa lubangnya.

Napas Mark memburu bersamaan pupil matanya yang membesar melihat ke arah Jeno. Mark meraih bahu lebar itu lalu membantingnya ke samping. Baiklah, Mark akan mengeluarkan tenaga liarnya berkat pill sialan itu.

"Arrgg.. Markk ini sakit benerann anjing!"

Mark menegakkan badannya juga dengan cepat menampar wajah merah Jeno. Sakit iya, bisa rasakan. Selanjutnya sesuai rencana Jeno, Mark akan mengeluarkan semuanya ke miliknya.

Mark milik Jeno.

Jeno akan menampung semua, semua hal tentang Mark. Hanya cara ini yang paling akurat.

★★★

Keduanya terbangun saat alarm ponsel Mark berdering kencang. Mark menatap bagian bawahnya yang terlihat basah, dan ya Mark tidak memakai alat kontrasepsi sedari awal permainan panasnya dengan Jeno.

"Mark"

"Mmm, gue.. gue pulang dulu Jen"

"Mark sini aja."

Mark tidak menjawab lalu meninggalkan Jeno begitu saja di kamar hotel. Ini terjadi diluar nalar menurut Mark, bagaimana dirinya bisa berhubungan sangat intim dengan crush -nya. Setelah dipikir, mereka juga sama-sama menikmati. Mark hanya malu kali ini, dia pun memilih pulang dan akan menghubungi Jeno melalui pesan.

Di dalam kamar yang sunyi itu, Jeno membuka ponselnya untuk menelepon Mark terus-menerus. Sialan sekali Mark meninggalkannya dalam kondisi mengenaskan seperti ini.

Jeno memilih untuk membersihkan badannya serta bersiap-siap dengan pakaian yang ada untuk segera check-out. Segera Jeno menghubungi kakaknya agar menjemputnya sekarang juga. Ia akan memberitahu semuanya, ntah dia atau Mark yang kena, Jeno tidak peduli.

"Jen, udah lama?"

"Kak, ini.." Jeno memberikan kertas putih setelah masuk ke dalam mobil. Sang kakak terpaku melihat apa yang tertera disitu.

Kalo lo kabur, gue bakal tahan lo lagi. Liat aja nanti, Mark. - Jenovan

"M.. maksudnya?? Jen?!"

"Aku.. minta maaf..."

"Siapa si bajingan yang bikin lo kaya gini? kasih tau, jangan takut apa apa"

"Tapi janji jangan laporin dia ke hukum ya" Jeno mulai menutupi wajahnya memperagakan seseorang tengah menangis.

"Iya buruan"

"Emmm, Mark, temen sekelas."

"Bangsat"

Yang lebih tua memeluk adiknya dengan erat, mengusapnya pelan dari ujung kepala hingga punggung, agar dapat memberikan ketenangan. Namun bukan itu, sebaliknya Jeno merasa sangat bahagia.

Mungkin Jeno jahat akan mengurung Mark kembali. Jika dilihat sejauh ini, Mark adalah seorang penurut bahkan dia menyukai Jeno sejak lama. Buat apa Mark menolak dirinya yang sudah lama menjadi pujaan hati? haha.

Jeno berharap rencana kali ini akan berhasil. Membuat Mark tetap berada disisinya, karena Jeno sudah jatuh cinta kepada lelaki itu. Masa bodoh cara yang ia gunakan adalah cara kotor. Orang yang sudah jatuh cinta akhirnya akan menjadi bodoh bukan?

TBC.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Crush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang