Rembulan dania dinatadinigrat.

24 6 0
                                    

Happy reading

Enam belas tahun kemudian Rembulan dinita Diningrat tubuh menjadi anak yang cantik dan juga pinter tapi setiap hari ia harus tergantung dengan obat-obatan yang membuatnya jenuh akan itu semuanya terkadang jengekl dengan semuanya ini disekolah pun ia tak mempunyai teman satu pun rembulan hanya sendiri diskolah ia sering diejek ini itu dan sebaginya karena Rembulan jarang bergaul dengan teman teman sebayanya dan dirumah neneknya selalu memakai menginanya dengan kata kata yang menyakitkan dan selalu membading bandingan Rembulan dan juga Bintang tapi Rembulan tak pernah melawan ia hanya bisa diam dan tersenyum Ketika orang orang menghina ia memaki dia

"Rembulan kamu bawa obatnya yah ."perintah pahira sambil menyodorkan sebuah obat kerah Rembulan

"Haru yah mih "ucap Rembulan sambil menghela nafas berat

"Mamih tau kamu cape kamu bosen dengan obat-obatan ini tapi kamu harus tetep meminumnya suapaya kamu bisa sembuh sayang "dielusnya rambut hitam lebat milik Rembulan dengan penuh kasih sayang

"Percuma kamu meminumnya toh udah enambelas tahun tapi tak aja kemajuan buktinya kamu belem sembuh sembuh juga samapai sekarang mungkin penyakit lemah jantung mu itu tak akan bisa disembuhkan selamanya harusnya kamu itu seperti bintang dia itu cantik berprestasi gak penyakit kaya kamu bisanya hanya menyushkan orang sajah "Rembulan hanya diam mendengar ucapan sang nenek karena ia tak ingin mendengar kelajutan kata kata yang menyakitan lagi lebih baik ia berangkat sekolah

"Mih Rembulan berangkat dulu "

...........

Setelah beberapa menit samapai disekolah tak ada sambutan atau teriakan dari temen atau sahabat yang memanggil namanya karena ia tak mempunyai teman sahabat atau semacamnya

"Eh liat si cupu datang tuh"bisik bisik orang orang sama sekali tak dihiraukan oleh Rembulan

"Eh iya bener punya nyali juga tuh anak datang kesekolah "

"Eh cupu masih berani Lo sekolah ternya "

.......

Bel istirahat berbunyi semua orang berhamburan keluar dari kelas menuju katin untuk mengisi perutnya yang kosong tapi berbeda dengan Rembulan dia bukanya pergi kekantin ia malah pergi ketaman belakang sekolahnya yang dekat dengan kolam berenang yang dilakukan Rembulan hanya membaca novel sambil menunggu bel masuk berbunyi

Sedang asik asik baca novel tiba tiba ada seseorang yang duduk disebelahnya tapi Rembulan sama sekali tak meneggok ataupun menoleh Ia asik dengan dunianya orang itu terus terus menatap Rembulan

"Gila baru kali ini gue dicuekin sama cewek biasanya gue yang nyuekin cewek cewek."batin orang itu yang ternyata seorang laki laki

"Tapi kalau diliat liat ni cewek mirip si farahan "

...........

Sedangkan disis lain dua gadis cantik itu tengah memperharikan dua orang yang berebeda jenis itu sedang dua gadis itu masih tetap memperhatikan mereka bedanya yang satu tampak kalem dan bodo amat dan yang satunya lagi nampak mencek mencek tak jelas

"Ih kesel kesel kenapa coba ka keenzi ko malah sama rembulan "keselnya dengan kaki dihentak hentakan seperti anak kecil yang tengah kesal karena tak dibelikan peremen oleh sang ibu

"Apa sih Lo bin bersik tau jangan kaya anak kecil deh Lo dan janagn lebay" ucap sang kembaran Bilqis

"Apa lebay Lo biliang qis coba lo ada di posisi gue kalau cowo lo malah deket sama orang lain pasti Lo juga kesel kan " protesnya dengan nada nyolot

"Tapi Rembulan bukan orang lain di itu adik kita bin lagian Lo liat keenzi cuman numpang duduk lagian rembulan bahankan gak negok sama sekali kerah keezi Lo nya ajah yang terlalu lebay " ucapnya jengah melihat tingkah laku kembaranya yang sepertinya anak kecil

"Apa Lo bilang anak itu adik kita adik Lo aja kali gue gak puya adik penyakitan kaya dia "

"Bin Bintang"panggilan Bilqis hanya dianggap angin lalau oleh bintang seakan ia tak mendengar panggilan sang Kaka

"Emang susah yah gomong sama tuh anak terlalu manja keras kepala karena terlalu lalu dimanja sama nenek jadinya dia jadi anak pembangkang gak kaya gue ka farahan sama rembulan yang biasa ajah gittu eh kenapa gue jadi ngomog sendiri yah kaya kurang waras gue jadi kaya nenek suku ngomel ngomel ih amit amit "ocehnya sambil beranjak menuju kelasnya

Mohon Votte 💫 dan komennya

Sumedang 20 april 2022

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang