Malam Itu

171 33 0
                                    

Tadi pagi sekolahnya Nadira mengadakan acara wisuda yang artinya keempat sahabat yang tinggal di komplek yang sama ini resmi menyandang status sebagai lulusan SMA. Mereka berempat setuju buat merayakan pergantian status itu di rumah Dito yang emang selalu sepi karena bapaknya seorang konsulat yang lagi bertugas di kantor Konsulat Jenderal RI di Osaka dan ibunya ikut serta menemani. Jadi Dito sebagai anak tunggal cuma di rumah sendirian. kalau siang masih ditemenin sama Bu Enda asisten rumah tangga yang udah mengabdi di keluarga Dito selama belasan tahun. Hal tersebut yang membuat rumah Dito dijadiin markas tetap buat keempat sahabat yang menamai diri mereka sebagai Extravaganza.

Dito sebagai tuan rumah justru terlihat santai tiduran di sofa sambil nyemilin kacang sukro yang bungkusnya daritadi ada di pangkuan Angkasa. Angkasa sendiri duduk ngemper beralaskan karpet sambil senderan ke sofa. Mereka berdua asyik nonton money heist di layar televisi.

Sementara Nadira di dapur sibuk eksperimen bikin tteokbokki ala-ala yang resepnya dia peroleh dari internet. Di samping Nadira yang sibuk baca resep lewat smartphone-nya, Yuda yang punya kemampuan memasak di bawah rata-rata sok-sokan mau bantuin Nadira dengan ngupas bawang bombai.

Sepanjang ngupas dan ngiris bawang bombai, oknum yang namanya Yuda bolak-balik ngucek matanya dan nyedot ingus yang keluar dari hidungnya. Nadira yang sadar kalau Yuda kena efek bau bawang cuma bisa berdecak kesal karena sebelumnya dia sudah memperingatkan Yuda untuk tidak mendekati dapur.

"Kan udah gue bilang. Lo itu duduk aja di depan tv, nonton sama Dito sama Asa aja!" Omel Nadira ketika melihat hidung Yuda yang memerah dan air menggenang di pelupuk matanya.

Pandangan mata Nadira berganti mengamati bawang bombai yang seharusnya cukup diiris membulat, namun oleh Yuda justru dipotong halus nyaris dicacah.

Mata Yuda menangkap ekspresi Nadira yang mulai menaikkan satu alisnya dengan bibir mencebik kesal pun langsung meletakkan pisau yang tergenggam oleh tangan kirinya. Perlahan dia melangkah mundur, kemudian lari meninggalkan dapur. Dia tidak peduli dengan tangannya masih bau bawang, asalkan bisa kabur dari Nadira yang terlihat siap memakannya hidup-hidup.

Akibat kecerobohan yang diperbuat oleh Yuda, bawang bombai terakhir di rumah Dito tidak layak untuk dijadikan pelengkap membuat tteokbokki. Nadira harus memutar otak kembali untuk membuat bagaimana caranya potongan bawang bombai itu tidak terbuang percuma. Akhirnya dia memilih untuk membuat nasi goreng setelah melihat ada sisa nasi di magic jar.

Gak butuh waktu lama bagi Nadira untuk memasak. Dia sudah terbiasa, oleh karenanya tangannya sudah cekatan menggunakan perkakas dapur. Harum semerbak masakan sampai ke ruang tengah, membuat ketiga sahabatnya itu mendadak tidak fokus menonton. Perut mereka secara serempak meraung.

"Lo bilang Nad bikin tteokbokki Yud. Kok baunya nasi goreng gini," tanya Angkasa yang hidungnya sensitif. Dia tahu segala jenis masakan dari segi baunya aja.

Yuda mengendikkan bahunya tidak tahu. Dia memilih untuk beranjak menuju dapur kembali, tidak kapok dimarahi oleh Nadira. Setidaknya dia bisa membantu membawa masakan menuju ruang tengah. Namun, baru saja dia bangkit dari posisi duduknya, Nadira udah nongol sambil bawa satu mangkuk besar berisi nasi goreng yang asapnya masih mengepul dengan berbagai macam pelengkap seperti telur orak-arik, sosis, ayam suwir, dan sawi putih.

Dito yang tadinya telentang males-malesan di sofa langsung beringsut duduk di samping Angkasa yang mukanya kelihatan ngiler lihat nasi goreng yang dibawa Nadira.

"Nad. Sendok sama piringnya gue aja yang ambil," ucap Yuda langsung lalu berjalan menuju dapur tanpa menunggu jawaban dari Nadira.

Nadira meletakkan semangkuk besar nasi goreng tepat di meja depan Angkasa. Tanpa menunggu sendok dan piring yang sedang diambil oleh Yuda, dia pun mencomot potongan sosis. Melihat tingkahnya itu, Dito sontak langsung menepis tangan Angkasa yang menurutnya kotor karena belum cuci tangan.

Lay Your Head On MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang