Part. 10 : 28 Februari

3 2 0
                                    

AKU SEDANG GEGANA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKU SEDANG GEGANA!

GELISAH!

GALAU!

MERANA!

Aksa belum juga ada kabar hingga saat ini. Kemana perginya pacarku itu? Tidakkah dia tau bahwa aku sangat kangen padanya! Lihat saja saat dia kembali aku akan marah besar padanya hingga sogokan apapun tak akan mempengaruhiku!

Aksa, aku marah sama kamu!

Di sekolah hariku terasa sepi tanpa pacar gantengku itu. Agak lebay ya tapi itulah kenyataannya. Saat ini aku sedang mode senggol-bacok. Pusing karena menghilangnya Aksa ditambah sekarang aku sedang mendapat tamu bulanan. Hari pertama pula!

Kepalaku mumet rasanya. Untuk pertama kalinya aku sangat bosan menghadapi pelajaran BK. Apalagi guru itu menyinggung tentang gaya anak pacaran zaman sekarang. Hei, emangnya ada gaya dalam berpacaran? Apa saja gayanya?

Perutku rasanya askfiwikelgil. Kalian para perempuan pasti merasakannya.

"You oke?" Aku menoleh pada Hana.

Sambil tersenyum aku menjawab. "Oke oke oke!

Gadis itu berdecak. "Muka lu pucat, Nin! Ke UKS yuk."

Jelas aku menolak ajakan Hana. Aku tak ingin terlihat lemah saat sedang menstruasi sekalipun. Aku menahan perutku yang kian sakit.

Hana mengoceh terus menerus mengajakku pergi ke UKS. Sebenarnya aku ingin kesana tapi bau obat-obatan di UKS membuatku mual. Inginku menyumpal mulutnya dengan kertas yang ku remas-remas karena salah menulis.

"Jadi, tugas kalian adalah mencari cara mencegah terjadinya toxic relationship. Sekian dari saya selamat siang sampai jumpa minggu depan!!!"

Guru BK itu keluar. Aku menompang kepalaku dengan kedua tanganku. Haydar menengok ke belakang lalu menganggguku.

"Dar, Anin lagi gak enak badan mending lu rayu deh biar dia mau ke UKS," ucap Hana kesal padaku.

Aku terkekeh pada sahabatku itu. "Gue gak mau, Hana Sayang!"

"Au ah banget!"

"Yuk, Nin ke UKS. Muka lu memprihatinkan soalnya."

"Sialan hahaha." Kepalaku makin pusing dan perutku makin sakit. Ingin aku menangis.

Saat masa PDKT dengan Aksa dulu, Aksa sering membelikanku minuman pereda nyeri menstruasi. Tapi sekarang aku tak tau lelaki itu berada dimana. Aksa, tolong kembali...

Aku merasakan pundakku di tepuk dari belakang, ternyata Aryo yang memberikanku sebuah kantung plastik. Setelah mengucapkan terimakasih aku membuka isinya dan ternyata itu minuman pereda nyerinya. Langsung saja ku minum agar sakitnya tak terlalu parah.

"Enakan, Nin?" tanya Hana padaku.

Aku menjawab dengan anggukan saja. Kepalaku masih saja pusing maka dari itu aku merebahkan kepalaku diatas meja dengan jaket tebal yang menjadi bantalannya.

TraitorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang