Part. 13 : Ain't it funny?

2 2 0
                                    

Bagaimana perasaanmu ketika seseorang menjanjikan sesuatu tapi malah membatalkan dengan dalih ada janji lain?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana perasaanmu ketika seseorang menjanjikan sesuatu tapi malah membatalkan dengan dalih ada janji lain?

Kesal?

Marah?

Kecewa?

Sedih?

Itu yang kurasakan saat ini bahkan lebih dari itu. Aku mengacak tempat tidur ku untuk melampiaskan kekesalanku. Ini hal buruk, janganlah ditiru!

Saat pulang sekolah tadi aku sengaja berjalan kaki ya walaupun jaraknya sangat jauh dan memakan waktu 2 jam dikarenakan aku malas pulang. Aku tiba saat adzan maghrib berkumandang lantas segera membersihkan diri. Minggu depan adalah ujian kenaikan kelas, maka aku pergi ke kamar Kak Andre untuk mengajariku mata pelajaran yang tak paham karena kakakku itu sangat pintar.

Aku mengunci pintu kamarku agar ibu tak masuk. Aku malu karena kesal pada pacarku menyebabkan aku melampiaskan kepada ranjang tercintaku itu.

Kak Andre di hadapanku menjelaskan banyak sekali materi. Ragaku ada disini melihat dan menyimak apa yang Kak Andre jelaskan, namun nihilnya otakku tak dapat mencerna. Daripada membuatnya marah setiap kali Kak Andre bertanya aku akan menjawab bahwa aku paham.

"Tapi kenapa ya soal sama contoh soal beda jauh kek gue sama lu?" celetukku pada Kak Andre disertai kikikan.

"Ya namanya menguji kemampuan. Lu bisa atau kaga anjir!" sungut Kak Andre berapi-api. Hal itu membuatku tertawa. Kakakku berbeda dari orang lain.

Misal ketika jogging pagi ketika si adik kelelahan si kakak pun ikut berhenti. Sibling goals sekali kan? Berbeda dengan Kak Andre ketika aku kelelahan bukannya berhenti dia malah lanjut sampai pulang dan aku tertinggal jauh di belakangnya.

Lalu ketika aku sakit, dia bahkan tak menjengukku. Hanya mengatakan kasihan saja tetapi dia memberikan aku banyak sekali camilan.

Kembali ke belajarku saat ini. Tetap saja aku tak mengerti. Ya Tuhan bagaimana ini?!!!

Ujian di depan mata tapi aku malah terlihat cuek. Bahkan jika sekarang aku tak berada di kamar Kak Andre mungkin aku akan memainkan ponselku, scrolling TikTok and some applications yang menarik. Aku tak tertarik bermain game online, aku lebih suka dengan permainan yang berhubungan dengan menari.

"Paham?" tanya Kak Andre diakhir penjelasan. Aku hanya nyengir saja.

"Pasti lu gak paham kan?!" tuduhnya padaku. Mau mengelak tapi nanti kepalaku kena toyoran. Mau mengangguk tapi itu adalah sebuah kebohongan.

"Paham lah!" bohongku dengan semangat.

"Awas aja jeblok gue minta Ayah pindahin sekolah lu!" ancam Kak Andre padaku. "Ke rumah Oma!"

"OGAH ANJIR!" tolakku mentah-mentah. Lagi pula siapa yang mau tinggal bersama nenek tua ya walaupun dia sangat penyayang dan pengertian. Tapi dia sangatlah kuno! Dimana dia lebih suka menjodohkan alih-alih membiarkan anak cucunya berpacaran.

TraitorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang