"Maaf aku selama ini selingkuh."
Ah sial. Aku memaki dalam hati seraya menatap lelaki yang sudah menjadi pacarku selama 2 tahun belakangan ini.
Sorot matanya menyiratkan bahwa dia bersungguh-sungguh mengatakan hal itu. Dan gilanya aku mengira dia tengah becanda seperti yang sering ia lakukan.
"You lie?" aku bertanya memastikan bahwa dia hanya bercanda. Ia menatapku dengan penuh bersalah membuat jantungku dibuat tak karuan.
"It's fake, isn't it?"
Aku melihat fotonya bersama si selingkuhannya itu yang terasa nyata. Mereka berciuman!
"Ini nyata," katanya dengan memperlihatkan aku banyak foto dan video mesra dia dan selingkuhannya.
Rasanya aku ingin membanting ponsel itu. Aku menggelengkan kepala, menolak kenyataan pahit yang ku terima siang bolong seperti ini.
"Anin, tolong jangan seperti ini." Lelaki itu memohon padaku. Lalu apa yang harus aku lakukan? Hei! Ini sakit!
Baiklah katakan bahwa aku percaya dia berselingkuh tapi tidak dengan temanku juga!
"Ini nyata, Anin. Kalau lu gak percaya lu boleh tanya Hana. Dia yang pertama kali tau dan nutupin ini juga."
Aku tertawa mendengarnya. Gila-gilanya sahabatku juga mengetahui pacarku berselingkuh alih-alih menegurnya dia malah membantu menutupi perselingkuhan pacarku.
Aku mengeluarkan ponselku, menelepon Hana yang menjadi temanku selama 5 tahun ini. Seketika telepon terhubung. Terdengar suara grasak-grusuk dari sana setelahnya suara Hana yang aku dengar.
"Lan? Apa kabar?"
"Sejak kapan lu tau pacar gue selingkuh?" Aku bertanya langsung tanpa basa basi. Sungguh, aku muak!
"Emm, Lan. Gue tau 7 bulan yang lalu. Sorry gue nutupin ini karena-"
"Oke terimakasih, teman!" Aku menutup panggilan sepihak.
Jadi benar. Semuanya nyata.
Foto itu.
Hana.
Dan pacarku, Taksa.
Ku mohon pasti ini bercanda, iya kan?
"Sa?" Aku menatap Taksa lalu tak lama air mataku luruh begitu saja saat melihat orang yang menjadi selingkuhannya.
Dia memeluk Taksa dan Taksa menyambutnya dengan senang hati.
"Sorry, Lan gue juga terlanjur sayang sama Taksa. Lebih baik lu sama Taksa putus aja, ya?"
Seorang selingkuhan berkata seperti itu? Terdengar sangat rendahan ya? Antara sedih dan lega aku tak tau apa yang aku rasakan.
Sedih karena selama 2 tahun ini aku dibohongi oleh orang yang sangat aku sayangi. Tak ada tanda-tanda bahwa dia melakukan hal brengsek seperti itu. Terlebih aku terlalu bodoh mempercayakan hati yang tulus pada orang seperti itu.
Lega, ya lega. Karena akhirnya aku tau sifat aslinya seperti itu. Brengsek dan penipu. Jangan terlalu bodoh dan mempercayai orang yang kamu sayang walaupun sudah mengenalnya lama. Tak menjamin bahwa dia benar-benar baik dan menyayangimu sepenuhnya.
"Taksa, let's break up."
Ucapku pada akhirnya. Aku dapat melihat dia mencetak senyum miringnya sementara Taksa hanya diam bergeming. Sorot matanya kosong, aku tak peduli.
Ah sakitnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor
Teen FictionHEBOH!!! Sumpah aku tak menyangka kepala sekolah akan mengeluarkan sepasang kekasih. Yang membuat geger adalah mereka sepasang lesbian! Astaga. Aku menutup mulutku ketika mereka keluar dari ruangan kepala sekolah. Seluruh murid menyoraki keduanya...