22

48.7K 8K 5.2K
                                    

Halo! 
Apa kabaaaar???


Terimakasih masih karna kalian setia nungguin aku update cerita ini 🤗❣️

Kalian baca part ini jam berapa?

Sebelum baca, boleh spam komen emot favorit kalian dulu disini?

Terimakasih 🤗

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN YAAAA!!!

Bisaa yuk 5k votes dan 5k komen!!!

- selamat membaca -

Vita menggeleng dengan tatapan tajam ke arah Dira. "Suami lo mau ngapain sama Reni, Dir?!"

Dira tak mengatakan apapun. Cewek itu hanya menghela nafas sejenak, mengambil ponselnya lalu memutuskan sambungan teleponnya. 

"Dir!" panggil Vita. 

Dira menatap Vita dengan senyum tipis diwajahnya. "Yaudahlah, biarin aja."

Vita tercengang dengan perkataan Dira barusan. Ia lalu bertanya, "Lo ngelem, Dir?" 

"Vit.. inilah hidup," ucap Dira dengan nada bijak. 

"Gue lagi serius, Dira! Kita lagi ngomongin suami lo sama mantannya!" ucap Vita sembari menahan kesal. 

Dira lagi-lagi menghela nafasnya sejenak, lalu kedua tangannya memegang kedua bahu sang sahabat. "Sekarang lo liat gue," ucapnya. 

Vita menatap Dira dengan dahi yang mengerut. "Terus?" 

"Lo liat, kan, secantik apa sahabat lo ini?" ucap Dira dengan penuh percaya diri.

"Dih?" Vita lalu menaikkan satu alisnya sambil menatap heran sahabatnya itu.

"Ambil positifnya aja, Vit. Cowok mana yang rela ngeduain cewek secantik gue?" ucap Dira masih dengan penuh percaya diri. Kedua tangannya kini beralih berlipat didepan dada.

Vita mencebik. "Mulut, sih, ngomong gitu. Tapi, hati? Beuh.. udah ketar-ketir pasti," cibirnya. 

Dira mengerutkan dahinya. "Ketar-ketir? Yahaha!" ucapnya diakhiri tawa renyah. 

Vita menatap Dira sembari menyeringai. Ia tahu pasti bahwa saat ini Dira merasa sangat khawatir dan hanya berusaha menunjukkan skill fake laughing-nya pada Vita.

"Yah, dikit, sih," ucap Dira.

"Kan," ucap Vita. Kini giliran dirinya yang melipat kedua tangan didepan dada. 

"Ketar-ketir dikit, tuh, sekedar mendalami peran istri, biar keliatan kayak sinetron azab." ucap Dira memberikan alasan.

Vita mencebikkan bibirnya seakan meledek sang sahabat. 

Dira menatap Vita dengan perasaan kesal. "Lo bisa gak, sih, sekali-sekali dukung gue?" 

Vita mengerutkan dahinya. "Gue udah coba dukung lo, Dira. Cuma tadi lo bilang.. inilah hidup," ucapnya diakhiri senyum simpul.

"Tadi gue bilang gitu buat ngehibur diri gue sendiri, Vita. Masa lo ga peka?"

"Lah? Kok lo malah nyalahin gue?"

"Ya, maap. Gue kebawa kesel. Lagian, itu Pak Rey sama Reni gatel banget kerjaannya berduaan mulu. Lakinya Reni kemana coba," cerocos Dira. 

"Jadi sekarang lo maunya gimana? Mau ciduk Pak Rey sama Reni nggak?" 

DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang