35

30.8K 3.8K 2.3K
                                    


Hai! Apa kabaaar?

Boleh spam komen emot "😍😍😍" dulu?

Jangan lupa VOTE dan SPAM KOMEN sampe 5k! 🫡

2k votes & 2k komen aku up part selanjutnya! 😍

JANGAN LUPA NABUNG BUAT IKUTAN PO NOVEL DS2!

- selamat membaca -

Pukul tujuh pagi, Dira melangkah menuju dapur dan mendapati Rey sedang mengunyah roti dengan selai cokelat. Ia mengulum senyum ketika melihat satu piring berisi roti tawar dengan selai cokelat dan segelas susu putih yang sudah disiapkan oleh sang suami untuk dirinya.

"Pagi," sapa Rey hangat.

Dira duduk di kursi yang berada tepat di hadapan Rey, kemudian membalas sapaan sang suami, "Pagi, Sayang."

Setelah itu, ia mulai menikmati sarapannya. "Oh iya, semalem gimana? Kamu ngomong apa aja sama Kak Riza?" tanya Dira di sela mengunyah makanannya. Jujur saja, tadi malam ia sangat penasaran dengan apa saja yang dibicarakan oleh suaminya dan Riza. Tapi, sayangnya Rey tak mengizinkan dirinya untuk bertemu dengan Riza.

"Ngomongin apa lagi selain kotak makan yang kamu terima kemarin?"

Dira berhenti mengunyah untuk sesaat. "Terus, Kak Riza bilang itu dari siapa?" tanyanya.

Rey menggeleng. "Sama kayak jawaban kamu. Dia bilang itu dari ojol. Tapi..." Lelaki itu menggantung ucapannya. "Pas aku mau cek HP-nya, dia nggak ngizinin. Harusnya kalau bukan dia yang kirim makanan itu, dia nggak perlu takut HP-nya dicek, kan?” sambungnya.

Dira mengangguk. "Ya udah, nggak usah dipikirin, deh. Mungkin itu emang dari Kak Riza, tapi Kak Riza gengsi mau bilang itu dari dia,” balas Dira enteng.

“Kak Riza nggak mungkin kasih sesuatu yang aneh, kok, di makanannya. Kamu tenang aja, oke? Walaupun Kak Riza nyebelin, tapi dia orangnya baik.”

Dahi Rey mengerut. "Iya, iya, orang baik.”

“Ih, beneraaan dia orangnya baik. Buktinya dia peduli sama Dira waktu foto itu tersebar. Kalau bukan karena dia, kita mana tau yang nyebarin itu Bian?" ucapnya berusaha meyakinkan sang suami.

Rey menghela napas sejenak. Istrinya benar juga. Tiba-tiba, sebuah notifikasi WhatsApp membuat Dira dan Rey segera mengalihkan pandangannya ke arah layar ponsel Rey. Dira terfokus pada lockscreen sang suami yang biasanya berwarna gelap, kini berubah menjadi foto dirinya.

"Loh? Cakep banget lockscreen HP kamu," celetuknya sembari beralih melirik ke arah Rey dengan senyum yang tertahan.

Rey segera mematikan layar ponselnya tanpa menggubris perkataan Dira barusan.

"Eh, malu-malu lagi," ledek Dira. "Mau foto aku yang lain nggak? Foto aku di
lockscreen kamu kayaknya kurang bagus, deh," sambungnya masih menggoda sang suami.

"Kurang bagus apanya? Orang itu udah cantik banget," balas Rey yang
membuat pipi Dira bersemu merah.

"Ada apa, nih, tiba-tiba pake foto aku?" tanya Dira dengan dagu yang kini bertumpu di kedua telapak tangannya.

Rey tak mengatakan apa pun kecuali tangannya yang kini menunjuk ke arah pipi kanannya, seakan mengisyaratkan ‘cium dulu’.

Melihat itu, Dira terkekeh sembari menggelengkan kepalanya. Ia kemudian beranjak dari duduknya dan mengumpulkan piring beserta gelas yang sudah mereka gunakan untuk dicuci.

"Nanti, deh, aku cium kalau aku udah kepo banget.” Dira kemudian melangkah sembari membawa piring dan gelas tadi menuju wastafel.

Rey menyeringai sesaat. Tak lama kemudian, ia ikut beranjak dari kursinya dan melangkah menuju wastafel, membantu Dira mencuci peralatan makannya.

"Kamu kapan sidang?"

Dira melirik ke arah Rey dengan mata yang menyipit. "Kenapa? Kamu mau nyiapin hadiah, ya?" tanyanya balik.

Rey menoleh ke arah Dira seraya berkata, "Mau hadiah apa, Sayang?"

"Beneran kamu mau ngasih aku hadiah?" tanya Dira lagi untuk memastikan.

“Eh, tapi pas aku sidang kamu lagi di luar kota nggak?” Ia baru ingat kalau Rey akan memiliki banyak jadwal meeting dan business trip ke luar kota. “Nanti kalau Dira wisuda kamu harus dateng, ya.”

Rey memeluk perempuan itu. “Aku udah pesan ke Yerin buat kosongin jadwal pas kamu sidang dan wisuda.”

Dira balas memeluk Rey. “Sweet banget, sih, suami Dira.” Ia menatap Rey dengan berbinar-binar. “Ya udah, Dira mau boneka, bunga, sama cokelat."

"Itu doang?"

"Kalau boleh buket bunganya nanti ganti pake duit semilyar.”

"Yang ada ntar pas foto kamu ketutup sama buket uangnya," celetuk Rey di akhiri gelengan kepala.

Setelah selesai mencuci peralatan makannya, Dira mengantar Rey ke garasi. Hari ini, suaminya itu akan pergi ke luar kota selama seminggu penuh. Dira kembali memeluk Rey dengan erat.

“Nanti kalau udah mau naik pesawat kabarin Dira, ya.”

Rey mengangguk.

“Kalau udah turun dari pesawat kabarin Dira juga. Terus kalau udah sampe hotel,
kabarin Dira. Kalau mau mulai meeting juga, ya. Pokoknya—”

Rey mencium bibir Dira singkat sampai perempuan itu berhenti bicara. Rona merah langsung menjalar ke sekitar pipinya. “Iya, Sayang. Aku bakalan stand by HP. Kamu juga, ya?”

Dira menggembungkan pipi dan merasakan pipinya memanas. “Iyaaa. Udah, sana, nanti kamu telat.”

Rey pun memeluk sang istri sekali lagi sebelum masuk ke dalam mobilnya.

Tidak lama, mobil itu pun menghilang dari pandangan Dira. Sementara perempuan itu segera bersiap-siap untuk mengerjakan skripsinya lagi bersama Jeana dan Vita di kafe dekat kampus mereka.


To be continued..

GIMANA PART INI?

BANTU VOTE COVER NOVEL DS2 di IG @ penerbit.romancious yuk!

spam komen "UP DS2" 10x disini! 👉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


spam komen "UP DS2" 10x disini! 👉

spam komen "NEXT" 10x disini! 👉

2k votes & 2k komen aku up part selanjutnya! 😍


info lainnya silahkan cek ig :
@ rahma_niida
@ wp.kepojanganberlebihan
@ anindiraaa.maheswari
@ aaabraham.reynand



see u!


Jumat, 19 Agustus 2022.

DOSENKU SUAMIKU 2 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang