Malam harinya, aldo bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang sudah zee katakan padanya via chat tadi sore.
Ia berjalan menuruni tangga untuk berpamitan pada maminya.
"Mau kemana sayang?" tanya Siska pada aldo.
"Mau ketemu zee mi, gapapa kan?" tanya aldo.
"Gapapa sayang, yaudah gih kamu hati-hati jangan pulang terlalu malem ya" ucap Siska sambil mengusap kepala anaknya itu.
"iya mami, sayang banget deh sama mami yang ga pernah ngekang aku tentang ini itu" ucap aldo tiba-tiba memeluk tubuh Siska erat.
"selagi kamu ngelakuin nya masih wajar, mami gak akan nuntut apapun nak" jawab Siska membalas pelukan aldo.
"Aldo sayang banget sama mami, mami jangan pernah tinggalin aldo sama kaya papi tinggalin kita ya?" pinta aldo.
"Kamu kenapa sayang? Kenapa anak mami bicara kaya gitu hm?" tanya Siska menumpu kedua pipi aldo.
"Aldo cuma gamau orang-orang yang aldo sayang ninggalin aldo mi" jawab aldo.
"Inget ya, mami gak akan pernah tinggalin kamu. Kamu pangeran kecil mami dan akan selalu menjadi pangeran kecil buat mami" ucap Siska.
Aldo pun meneteskan air matanya sambil tersenyum.
"Kok nangis, katanya mau ketemu sama kenze, kok anak mami malah nangis sih?" ucap Siska sambil mengusap pipi aldo.
"Gak nangis kok mi, yaudah aldo pergi dulu ya muahh, bye mami" ucap aldo setelah mencium pipi Siska.
Siska tersenyum seraya melihat aldo yang menjauh dari pandangannya.
Aldo menaiki motornya lalu menjalankan motor itu meninggalkan pekarangan rumahnya.
Tak lama aldo pun sampai di tempat yang ia tuju, yaitu taman. Taman yang di hias dengan lampu-lampu cantik juga dua buah kursi beserta meja disana.
"Masih lama?" tanya aldo pada zee.
"Mungkin sebentar lagi, oh iya lo liat disini aja keliatan kok, kalo emang nanti dia Terima gue baru lo boleh nampakin diri" ucap zee.
"Iya tau kok, yaudah sana lo kesana aja" suruh aldo.
"Iya iya, do'ain gue ya do moga aja di terima" ucap zee.
"Iya gue do'ain lo di terima sama dia" jawab aldo sambil tersenyum.
Zee pun pergi meninggalkan aldo yang berdiri disana.
Tak lama datang seorang gadis menghampiri zee.
"Zee" ucap gadis itu yang tak lain adalah ashel.
Degg
Betapa terkejut nya aldo saat melihat wanita yang zee maksud adalah ashel. Kekasihnya.
"ashel?" lirih aldo masih memandang mereka dari kejauhan.
"Nunggu lama ya?" tanya ashel pada zee.
"Engga ko, oh iya duduk dulu shel" suruh zee dan ashel pun mengangguk lalu duduk.
"kamu siapin tempat ini buat aku?" tanya ashel.
"Iya, gimana suka ngga?" tanya zee.
"suka, keren banget kamu" puji ashel.
"Oh iya shel, sebenernya aku suruh kamu kesini buat ngomong sesuatu sama kamu" ucap zee.
"tentang apa?" tanya ashel.
Tiba-tiba zee menggenggam kedua tangan ashel yang berada di atas meja.
"shel, sebenernya waktu kita gak sengaja ketemu di cafe hari itu, aku udah mulai penasaran sama kamu. Dan hingga akhirnya kita di pertemukan di kampus dan kita sekelas. Dari sana aku mulai menyimpan rasa sama kamu, kita semakin dekat, bahkan mama aku juga udah sayang banget sama kamu" ucap zee panjang lebar.
Ashel menatap zee dengan tatapan ragu. Hatinya kini sedang resah. Entah apa yang di rasakan ashel saat ini.
"Aku suka sama kamu shel, aku mau kamu jadi pendamping hidup aku saat ini sampai nanti" ucap zee.
Zee mengajak ashel untuk berdiri dari bangku itu, kemudian ia mengambil sebuah cincin dari sakunya.
"aku gak tau lagi harus dengan kata-kata seperti apa, so will you marry me?"
Degg
Bagaikan dihantam tusukan pisau tajam aldo mendengarkan perkataan yang keluar dari mulut teman baiknya itu.
"Kalo kamu mau, kamu bisa Terima cincin ini shel" ucap zee.
Entah mengapa tangan ashel beralih mengambil cincin itu.
"Y-yes i will" jawab ashel, tiba-tiba zee langsung memeluk ashel dengan sangat erat.
"Makasih shel, makasih udah bikin harapan aku terwujudkan" ucap zee di sela-sela mereka berpelukan.
Ashel masih tak percaya dengan ucapan yang ia katakan barusan.
Zee tersenyum melihat ke arah aldo yang juga ikut tersenyum kepadanya.
Zee melepaskan pelukannya lalu tersenyum pada ashel.
"Selamat ya zee" ucap aldo sambil tersenyum.
Seketika ashel langsung menoleh ke arah suara itu.
Mulut ashel tiba-tiba kaku seakan tak bisa berucap apapun.
"Do, thanks ya akhirnya apa yang selama ini gue harepin terkabul juga" ucap zee.
"k-kalo lo seneng gue juga i-kut seneng zee" jawab aldo dengan senyum yang dipenuhi dengan kebohongan.
"Shel kenalin ini aldo, dia temen aku yang aku selalu aku ceritain ke kamu, kamu inget kan?" tanya zee namun ashel hanya diam dengan mata yang berkaca-kaca.
"A-ashel, selamat ya, kalian berdua cocok. Zee jagain dia ya jangan pernah bikin dia kecewa. Lo orang yang sangat beruntung bisa milikin wanita se sempurna a-ashel" ucap aldo dengan nada yang bergetar.
Aldo menjulurkan tangannya pada zee dan zee membalas uluran tangan aldo kemudian memeluk nya.
"do makasih, lo selalu kasih gue saran terbaik, lo selalu support gue disaat gue gak percaya diri, makasih selalu yakinin gue tantang apa yang selalu gue raguin" ucap zee memeluk erat aldo.
Sedangkan aldo membalas pelukan zee sambil menahan sesak di dadanya, tangan aldo terangkat mengusap air mata ashel yang sudah menetes.
Ingin sekali ashel berbicara, namun aldo malah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
Aldo pun melepaskan pelukan mereka.
"sama sama" jawab aldo dengan senyumannya.
Kini ia beralih mendekat ke arah ashel dan menjulurkan tangannya.
"selamat ya s-shel, zee cocok sama perempuan sebaik kamu, jangan pernah hianatin dia atau buat dia kecewa. Semoga hubungan kalian tetap bertahan sampai kalian menikah nanti" ucap aldo dengan suara yang bergetar.
Aldo pun menatap lama bola mata kekasihnya itu, dan betapa tenang nya Aldo melihat wajah cantik ashel malam ini yang kini sudah menjadi milik orang lain. Kemudian Aldo melepaskan tautan tangannya dengan ashel.
"Zee gue pamit ya, dan sekali lagi selamat untuk kalian berdua" ucap aldo lalu pergi meninggalkan taman itu.
Zee dan ashel melihat kepergian aldo. Ashel berlari meninggalkan tempat itu untuk mengejar aldo.
"Shel! Ashel kamu mau kemana!" panggil zee lalu menyusul ashel.
Ashel memberhentikan sebuah taxi lalu ia masuk ke dalam mobil tersebut.
"Pak ikutin motor yang di depan ya" pinta ashel.
"Baik mba" jawab supir itu lalu menjalankan mobilnya.
"Ada apa sih ini sebenernya?" bingung zee lalu ikut menyusul ashel menggunakan mobil miliknya.
Aldo mengendarai motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ia sudah tak memperdulikan lagi pengendara-pengendara lain di jalanan tersebut, hingga suatu ketika..
Cittttttttttt Brakkkkkkkk
____________________________________See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan Terluka [END]✅
Teen FictionKenapa seseorang tetap bertahan walau demikian ia seringkali disakiti? Sebab cinta telah membutakan hatinya, terbawa arus kasih sayang. Ketika kamu harus memilih antara bertahan dan melepaskan, dengarkan logikamu. Karena jika tulus, hatimu takkan b...