2) welcome jakarta

28 5 0
                                    

Gisella.pov

Alarm berdering sangat nyaring di gendang telingaku. Dengan cepat aku menyadarkan diriku lalu terduduk sambil mengumpulkan nyawaku walaupun mataku masih terpejam. Perlahan langkahku menuju toilet untuk membersihkan diriku.

Arlojiku menunjukkan pukul 03.00 pagi. Aku dengan segera membangunkan Juan untuk ikut bersiap-siap.

"Juan cepat bersiap" ucapku sambil menepuk pelan pantatnya. Membuat dia bergerak gelisah dan terbangun.

"Cepat bersiap mami akan buatkan sarapan untuk kita" ucapku lalu meninggalkan Juan. Anak itu dengan segera pergi ke toilet untuk bersiap.

Kini aku sedang membuat sarapan untukku dan Juan. Sambil menunggunya selesai mandi. Sarapan untuk hari ini simpel hanya roti panggang dan segelas susu. Sehabis membuat sarapan langkahku menuju kamar anak lelaki itu lalu melihatnya yang telah selesai mandi dengan lihai aku memakaikan pakaian yg sudah ku siapkan yaitu jins selutut dan kemeja biru laut. Lalu menggandeng tangan Juan ke ruang makan.

Juan terlihat sedang melahap makanannya dengan Senang. Sampai hp ku tiba-tiba bergetar begitu saja. Kini pandanganku beralih pada hp ku.

Rangga ✉️

Cepat lah aku sudah sampai duluan. Jangan telat ok!.

Ay, ay capten!

;)

Read

Kini Juan telah meyelesaikan sarapannya dan meminum susu yang telah ku sediakan. Lalu kami jalan dan mengambil setiap barang yang sudah aku siapkan. Mataku dan jemariku bergerak melihat apakah barang yang telah ku bawa telah lengkap. Setelah semua terlihat sudah lengkap kini kami memulai perjalanan kami. Rangga sengaja menyuruh supirnya untuk menjemput kami.

Ah!,aku lupa.

Aku ingin cerita tentang Rangga sebenarnya ayahnya Rangga adalah pemilik perusahaan terbesar di cina namun Rangga enggan untuk meneruskannya ia lebih ingin tinggal di Indonesia dan menggapai cita-cita menjadi dokter muda Tampa campur tangan keluarganya. Katanya sih di sana Rangga akan di jodohkan oleh seorang gadis entar siapa namanya pemuda berjakun itu tidak mau memberi tahu ku yang pasti Rangga pernah berkata.

"Yaa, pokoknya cewe yang mau di combalangin itu centil abis jelek!,dekil!,pokoknya lebih baik aku nikah sama si Ayunda di banding dia!"

Katanya sih gitu tapi liat aja siapa tau pemuda bobrok itu mau dengan sendirinya dan kembali ke cina dengan lapang dada.

Kini aku telah sampai di RS dan bertemu pemuda dengan rambut hitam yang menutupi keningnya itu sedang melambai tangannya pada kami. Dengan cepat Juan berlari ke Rangga dengan semangat.

"Ah!papa!" Sorak Juan lalu memeluknya erat di balas Rangga dengan gemas mengacak rambut anak itu.

"Rangga!" Panggilku. Ia menoleh dan menggendong Juan di pangkuannya. Lelaki yang tingginya melebihi ku itu berdiri di hadapanku dan menatapku sejenak dengan senyumnya. Setiap dia tersenyum matanya selalu menyipit. Entah mengapa pemuda berkulit seputih susu ini selalu membuatku ingin khilaf rasanya saat di dekatnya. Dia terlalu manis aku harus gimana dong! :(.

"Gisel?".tidak ada jawaban.

"Gisel!"

"GISELLA ! WOI! MALAH NGELAMUN!" Rangga kini berteriak di telingaku. Membuatku tersentak dan mundur ke belakang. Rangga hanya tertawa. Koko yang satu ingin ingin sekali ku karungi. Gak jarang pemuda ini selalu mengacak suraiku. Dan kini yang ia lakukan. Mengacak suraiku pelan. Sampai kelakson mobil menghentikan aktifitas kami .

DRJAVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang