7) rumah ayah

10 3 0
                                    

Author.pov

Gadis yg sedang mematung dengan alis yg mengerut. Ia terkejut dengan apa yg ia lihat di hadapannya. Rahangnya pun kebawah karna mengagang. Ia kira dokter itu lupa akan janjinya. Dan ia kira juga bahwa ia hanya gurauan.

"Jadi kan?" Tanya javano dengan pakaian yg rapih menggunakan kemeja berwarna kream kecoklatan dengan jins berwarna hitam. Jangan lupakan kacamata hitamnya. Rasanya Gisel ingin pingsan saja.

"K-kemana dok?" Tanya Gisel dengan gugup.

"Kamu lupa? Dan satu lagi jangan panggil saya dokter di depan orang tua kamu. Panggil saya mas saja" ujarnya. Sungguh jantung gadis itu hampir jatuh. Gila sekali dokter tampan di hadapannya.

"Saya beres-beres dulu yah do- ahh maksud saya mas javano" ujarku mempersilahkan pria tegap ini untuk masuk ke dalam apartemen ku. Kini ia duduk di sofa yg lebar. Matanya tertuju pada juandra yg sedang asik menonton filim Spongebob dengan baju yg sudah rapih.

"Mas kamu bisa kan tunggu sebentar aku mau beres-beres bentar" ucap Gisel di angguki oleh javano. Kini pria itu melangkah menuju juandra yg memakai pakaian rapih jins selutut dengan kemeja berwarna biru langit. Itu sangat cocok untuknya ia menjadi terlihat menggemaskan.

"Hai!" Sapa javano dapat ia lihat bahwa anak kecil itu sedikit terkejut dengan kehadirannya. Seperti melihat setan saja.

"Kenalkan namaku javano kau bisa memanggilku dengan Daddy " ujar javano anak itu terlihat kebingungan matanya yg bulat memandang pria di hadapannya dengan tatapan polos. Sungguh menggemaskan.

"Tapi aku sudah punya papa" ucap juandra yg kini mendapatkan kekehan kecil dari pria di hadapannya.

"Kau punya papa tapi kau tidak punya Daddy", sambil mencubit kecil hidung juandra.

"Ahh iya aku tak punya Daddy tapi aku punya papa!" Seru anak itu dengan sedih. Apa yg di fikirkan juandra ia sangat mudah di pengaruhi.

"Tapi sekarang kau punya daddy"

Terkutuk lah javano kini ia mencuci otak juandra yg polos dan menggemaskan ini dengan kalimatnya yg terkesan bodoh.

"Daddy tapi apa bedanya Daddy dengan papa?" Tanya juandra. Kini javano terdiam sejenak lalu ia kembali tersenyum pada pria kecil di hadapannya.

"Papa hanya temanmu tapi aku adalah Daddy mu pasangan dari mommy mu" ucap javano kini hanya bisa di angguki dengan semangat oleh juandra. Memang benar javano ingin di pukul oleh Gisel untung saja gadis itu tidak tahu menahu tentang hal ini.

Kini suara langkah menghentikan aktivitas kedua pria yg sendari tadi asik berbincang. Gisel pun binggung entah apa yg javano ceritakan pada anaknya. Ya anaknya.

Kini manik mata hitam kepunyaan pria tinggi itu menatap lama Gisel ia terlihat cantik dengan rambut yg di kuncir kuda dengan dress di atas lutut bermotif bunga-bunga kecil, lalu lengan dress tersebut agak transparan. Benar-benar cantik.

"Ada apa denganmu?"tanya Gisel aneh. Apakah penampilannya benar-benar buruk. Ku rasa tidak hanya javano saja yg memandang kagum mahluk sempurna ciptaan tuhan di hadapannya.

"Ayo kita pergi" ujar sang empu. Kini mereka pergi menuju mobil yg berwarna hitam yg terparkir di depan apartemen tersebut.

Mereka kian masuk ke mobil tersebut. Dengan javano dan Gisella di depan sedangkan yg menduduki jok belakang adalah juandra sambil memegang sebuah laptop yg berisi kartun kesukaannya.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan dengan juandra yg sudah terlelap di jok belakang. Dan javano yg fokus pada jalanan. Sebenarnya Gisella juga ingin bertanya tujuannya untuk mendatangi rumah ayahnya. Ya, ayahnya.

DRJAVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang