{BEFORE PREGNANT}
GONG YOO POV
Akhirnya hari tersebut pun tiba, hari di mana kami akan melakukan review terhadap skrip. Aku menyerahkan harga diriku, demi merasakan tubuhnya yang selalu membuatku penasaran. Siang dan malam aku terus memikirkannya, dia sungguh tak tahu diri karena telah menginvansi pikiranku.
Bahkan pekerjaanku sedikit terganggu olehnya, semua pekerjaanku selalu kulakukan dengan membayangkan aku melakukan hal tersebut bersamanya. Hari di mana pengumuman resmi bahwa aku akan terjun ke dunia boys love cukup menggemparkan dunia, banyak yang tertarik tapi tidak sedikit pula yang menghujat.
Sedari awal aku menginjakkan kaki di ruang baca naskah ini, Rocco tak berhenti mengejekku, tapi aku tak peduli. Kedua mataku terpaku menatap sosok mungil yang duduk di seberangku. Dia terlihat begitu tenang, dan sesekali ketika mata kami bertemu, ia hanya tersenyum cantik sambil sedikit menundukkan kepalanya.
Aku tidak terlalu memperhatikan naskah, sejauh yang ku pahami, skrip-nya bercerita tentang sepasang guru dan murid. Aku sebagai guru tentu saja, dan Baekhyun adalah murid yang memohon agar mendapatkan ekstra kredit untuk nilainya, dan aku menunjukkan bagaimana cara ia harus membayar.
Cukup klasik untuk alur cerita tersebut, aku sudah melakukan banyak peran, bahkan sering having sex di tempat tak lazim seperti pegunungan dan laut. Tapi baru kali ini aku merasa begitu berdebar ketika tubuh kami akan bersentuhan nantinya, aku merasa tak sabar. Tidak seperti biasanya, ketika aku bersikap malas ketika hari untuk syuting sudah dekat.
Byun Baekhyun, kau benar-benar!!
Setelah sesi pembacaan naskah dan pengarahan peran oleh sutrada selesai. Aku berdiri seperti orang bodoh di saat semua orang masih duduk.
"Baekhyun, makan sianglah dengaku" kataku begitu lantang.
Aku tahu otakku sudah tak berfungsi ketika aku berada di dekatnya, semua tubuh dan pergerakan yang kulakukan murni dari dalam hati. Semua orang terdiam sambil menatapku, tapi pandanganku hanya tertuju kepada manusia kecil yang memakai baju berwarna ungu tersebut.
Ayo Baek, jangan buat aku malu. Sudah cukup aku malu dengan mengajakmu pergi seperti ini.
Rocco tersenyum seperti orang gila. Manajer Baekhyun yang kuyakini bernama Lisa juga menatap Baekhyun, sepertinya ia juga penasaran akan jawaban yang akan dikeluarkan oleh carrier tersebut.
Pada akhirnya Baekhyun kembali tersenyum manis seperti biasanya, lalu ia mengangguk.
Fyuhhhh
Thank God, ia mau.
"ingin makan apa?" tanyaku kepadanya. Sekarang kami sedang berjalan menuju parkiran, kami akan makan di luar, akan sangat bodoh jika aku membawanya ke kantin perusahaan.
Hal baru bagiku adalah sepanjang kami berjalan, semua mata menatap ke arah Baekhyun penuh harap, entah itu dominan atau pun submisif, semua memberikan tatapan yang sama. Itu sedikit membuatku lega, karena tahu hal tersebut mengartikan bahwa aku tak sendiri yang dibuat gila oleh orang ini.
"kupikir sunbae sudah tahu mau ke mana"
"apa kau mau makan ramyeon bersamaku?"
"ramyeon?"
"iya, ramyeon"
"apa kita akan makan di mini market?"
"kita bisa memasaknya di apartemenku, kau mau?"
Entah mengapa, jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. Aku belum pernah mengajak orang lain ke apartemenku, apalagi mengajaknya untuk memakan ramyeon bersama. Istriku saja tidak pernah kuajak.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END)[NC21++]P*RN STAR
Fanfiction"Aku berada di puncak kejayaanku dalam berkarrier" "tapi semuanya hancur ketika aku tahu aku hamil" Baekhyun X ALL BXB MPREG CRACKPAIR