My hoobaenim Pt.1

1.9K 89 33
                                    

{BEFORE PREGNANT}

"woahhhh"

"bagaimana penismu bisa sepanjang itu?"

Seorang remaja berseragam SMA dengan name tag bertulis Lee Mark terlihat begitu kagum dengan alat kelamin temannya. Pria lainnya yang berdiri di bagian kiri orang yang dipuji akhirnya ikut melirik ke bagian bawah, ia juga ikut penasaran.

"woahh" suara dengan nada yang sama pun terdengar dari pria bernama Yuta tersebut.

"b-bagaimana bisa sebesar itu?"

Lee Jeno, pria yang dipuji oleh kedua temannya tersebut hanya bisa tersenyum sambil menyeringai. Ia menggoyang sedikit penisnya, memastikan air kencing yang ia keluari sudah mengalir semua.

"jangan menatapnya seperti itu, kalau sudah bangun kalian mau bertanggung jawab?"

Yuta dan Mark bergidik ngeri mendengar hal tersebut, mereka dominan normal yang tak mungkin menyerahkan bokong mereka untuk monster sebesar seperti itu.

"kau bisa membuat orang mati dengan itu" ucap Mark sambil menarik zipper-nya naik.

Ketiga bocah dominan tersebut sedang bolos, tapi sebelum mereka pergi meninggalkan lingkungan sekolah. Kantong kemih mereka meronta untuk minta dikeluarkan.

"mau ke mana kita kali ini?" tanya Yuta lalu menarik zipper-nya juga, ia sudah selesai dengan urusannya.

"ke tempat biasa saja" jawab Jeno lalu melakukan hal yang sama.

Ketiganya mengendap ke gedung belakang sekolah, melempar tas mereka melewati pagar, lalu ikut melompat, tak peduli baju seragam putih mereka kotor karena debu.

"mereka sekarang sudah memasang CCTV di gedung belakang"

"berterima kasihlah kepada putra pemilik sekolah" sindir Mark kepada Jeno,

Lee Jeno, adalah anak dari pemilik sekolah khusus putra paling bergengsi di Korea Selatan. Meskipun kedua orang tuanya adalah guru, tapi Jeno tidak menggambarkan bahwa ia adalah anak dari guru.

Jeno adalah contoh baik mengenai frasa jangan menilai orang dari luarnya, karena penampilan luar Jeno sangat menggambarkan wajah bocah yang baik. Wajah polosnya sangat berbanding terbalik dengan sifat bejat yang ia miliki.

"jangan banyak bicara, mana rokokku"

Ketiganya sampai di sebuah gubuk di bawah kaki gunung, sekolah mereka memang terletak jauh dari pemukiman. Deskripsi sekolah idaman, depan laut, belakang gunung.

Sangat cocok jadi sarang hantu ketika malam menjemput,

Yuta membuka pintu gubuk yang sering mereka datangi untuk bersantai, hari Sabtu seperti ini adalah jadwal mereka untuk bersantai di gubuk.

"iuhhhh" Yuta berteriak jijik saat ia melihat bagian belakang pintu gubuk tersebut,

"kenapa?"

"Lihatlah, ada sperma kering yang menempeli dinding dan pintu" Yuta berkata sambil mengekspresikan wajah ingin muntah, Jeno juga menunjukkan ekspresi yang sama, kecuali Mark. Dominan muda itu masuk dengan santai, lalu mengambil posisi di tempat duduknya.

"maaf, kemarin aku ke sini, dan tak tahan"

"that so fucking disgusting dude" ujar Jeno, dan membuat Mark memutar matanya malas,

"kalian berlebihan"

"bau pesing you asshole, kau membuat markas kita bau spermamu" Yuta mulai emosi,

"maaf-maaf, aku tak tahan"

"aku mendapat video Baekhyun yang terbaru dari laptop hyungku"

"BAEKHYUN!!!???" Yuta dan Jeno sama-sama berteriak menyebut nama itu. Geez, dominan mana yang tidak tahu Baekhyun,

(END)[NC21++]P*RN STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang