Layar utama konsol kendali menunjukkan sesuatu yang tak ingin aku lihat dalam hidupku. Sebuah armada kecil (jumlahnya tidak sampai belasan atau puluhan) baru saja tiba. Meskipun armada itu tidak memiliki ribuan kapal berjajar, tetap saja mereka adalah ancaman yang besar. Viatrix mana bisa melawan jika kalah jumlah.
"Identifikasikan kapal," ucapku.
Asisten kecerdasan buatan tak berwujud, Vidi melakukan perintahku.
"Kapten, kita harus bagaimana?" tanya Yu'zar. Aku tahu pasti dia juga kesulitan berpikir.
Ada dua kemungkinan keputusan yang bisa saja aku ambil. Memfokuskan daya menuju mesin atau mengalihkan daya menuju perisai. Keduanya sama-sama berisiko, ibarat maju kena mundur kena.
Aku terdiam sejenak. Pasti ada jalan lain.
Saviela berteriak dari lantai rendah anjungan. "Kapten! Armada yang datang bukan dari Serikat."
"APA?!"
Layar utama menunjukkan deteksi optik. Awalnya armada yang datang tampak seperti kumpulan serangga. Namun setelah diperbesar, kini tampak rupa mereka sebenarnya. Satu kelas penjelajah sebagai induknya, dikawal dengan enam kapal lebih kecil, tampaknya kelas korvet. Eksterior mereka tak tampak seperti kapal Serikat.
"Mereka—"
"Republik?" timpal Yu'zar, menuntaskan kalimatku.
Armada milik Republik Antarbintang masuk ke wilayah Serikat Sistem Independen. Namun, untuk apa? Jumlah mereka sangat sedikit, apa karena kekurangan personel? Atau mungkin mereka tahu pasukan Serikat tak mendiami Gundarna?
Terlalu banyak pikiran di kepalaku, membuat fokusku teralihkan. "Saatnya melarikan diri!" ucapku.
Kapal Serikat yang sebelumnya mengejar Viatrix pasti terhambat oleh kejaran armada Republik. Seperti kucing yang mengejar tikus tetapi malah dikejar anjing. Momen tepat untuk menjauh ketika dua kubu yang bermusuhan sedang adu tembak.
Bisa dibilang Republik adalah kawan kami untuk sekarang. Mereka datang di saat kapal Serikat tinggal memberi pukulan telat terhadap Viatrix.
"Qamary, sudah dapat tujuan sementara?"
"Sudah. Ada sebuah ruang antarsistem yang aku yakin bisa jadi tempat pelarian diri."
Aku menilik layar utama. Qamary menunjukkan lokasi yang dia temukan. Jika diperhatikan, titik lokasi berada di antara dua sistem bintang. Artinya, jika aku memutuskan untuk pergi ke sana, akan ada dua pilihan tujuan selanjutnya.
Aku menyetujuinya. "Kita akan pergi ke sana. Hitung berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak aman."
"20 detik, Kapten." Qamary menjawab.
Situasi menguntungkan tak bertahan lama. Radar menunjukkan formasi armada Republik terbagi dua, berpencar. Kelompok besar mengejar kapal Serikat bersama sang kapal induk. Sementara dua korvet terpisah dari pimpinannya. Mereka mengejar Viatrix.
"Kapten, mereka tidak mau membiarkan kita lari," ujar Yu'zar yang masih berdiri di sampingku.
Viatrix berada dalam kejaran dua unit kapal korvet. Berarti Republik bukan lagi kawan kami. Tak ada lagi yang bisa diandalkan selain Viatrix sendiri.
Aku harus memastikan Viatrix dan seluruh anak buahku tak bertambah lukanya lagi.
"Kecepatan maksimum!" ucapku.
Meskipun Viatrix tak selincah kelas korvet, jarak aman masih bisa terjaga. Butuh waktu lebih panjang lagi untuk segera keluar dari lingkaran setan ini sebab orang Republik tak mau kalah.
![](https://img.wattpad.com/cover/302610250-288-k626451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Viatrix Space Pirates
Science FictionDi Galaksi Seberang, di masa perompak antariksa mencari kebanggaan. Edeatu merupakan sindikat perompak antariksa terbesar di Galaksi. Di tengah gelapnya angkasa lepas, mereka beraksi. Milla Mazcira, perempuan muda kapten kapal Viatrix harus menghada...