Lima hari setelah pendaratan Viatrix di Bulan Pertama Erenam.
Aku berada di anjungan kapal, memimpin para awak anjungan dan seluruh anak buah kapal. Sebagai wakil Kapten, aku menggantikan Kapten Milla yang tengah sibuk dengan urusannya di area kontrol penambangan.
Kami bahkan belum bertemu.
Tidak ada kegiatan di kapal yang perlu diawasi secara ketat. Karena selama kami diam di Bulan Erenam, perbaikan sudah dilakukan dan belakangan ini hanya ada pemeriksaan kecil-kecilan.
"Bagaimana kalian? Apa ada sesuatu yang perlu diurus?" tanyaku kepada seluruh awak anjungan.
Pedra yang menyandarkan kepala di atas mejanya menjawab, "Kita sudah melakukan semuanya."
"Benar. Aku rasa lebih baik kita sudahi saja pekerjaan hari ini," ujar Euize yang bersandar santai di kursinya.
Qamary membalik kursi. "Wakapten, boleh ya kami selesai berjaga?"
Awak anjungan yang lain juga ikut membalik kursi dan memohon-mohon. Aku tak mendengar satu per satu keluhan mereka, tetapi intinya tetap sama. Mereka ingin menyudahi pekerjaan sekarang.
Orang-orang aneh.
"Ah, baiklah. Kita bubar saja. Aku juga akan menemui Kapten dan melapor."
Seluruh awak anjungan bersorak, juga berterima kasih kepadaku.
Aku meninggalkan anjungan terlebih dahulu. Rencanaku adalah menemui Kapten Milla dan melaporkan bahwa semua kegiatan hari ini sudah selesai.
Saviela mengikutiku dari belakang. "Senior!" panggilnya. Aku segera berhenti melangkah dan menoleh ke arah perempuan itu.
"Kau ingin pergi ke stasiun, kan? Aku boleh barengan denganmu?"
"Tentu. Ayo," ajakku.
Kami keluar dari sebuah pintu yang langsung menuju jembatan penghubung antara galangan dengan stasiun. Jembatan ini dilengkapi lantai berjalan, sehingga aku tak perlu lelah-lelah berjalan jauh. Jembatan ini juga mempunyai jendela panorama. Jadi, ketika aku menyeberang menggunakan jembatan, pemandangan ruang angkasa serta daratan berbatu bisa terlihat jelas.
"Kau ingin bertemu dengan Kapten?" tanya Saviela memecah suasana hening yang tengah aku nikmati.
"Ya. Hari ini aku belum bertemu Kapten. Sejak dua hari kemarin, banyak keperluan yang dia urus, begitu juga aku."
"Baguslah. Pekerjaan di sini sudah selesai. Jadi, kau bisa temui dia."
Aku menoleh ke arah perempuan berambut biru tua dengan potongan pendek itu. Tubuhnya tidak begitu tinggi—bahkan lebih pendek dari Kapten—sehingga aku perlu menundukkan kepalaku sedikit. "Ya, begitulah. Aku juga perlu melapor."
"Ah, kalian begitu dekat ya," ujarnya.
"Yah, Kapten memang orang yang mudah dekat dengan semua orang."
Saviela memalingkan wajahnya, seperti seolah berbisik. Jangan-jangan dia malah mengataiku ketika aku tak bisa mendengarnya. Aku memasang tatapan ke wajahnya.
"Tidak!" balasnya sembari menjauhkan wajahnya dariku.
Akhirnya kami berdua berada di area stasiun. Aku perlu berjalan lagi setelah lintasan lantai bergerak berakhir.
"Kalau begitu, aku akan ke sini," ucapku sebelum melangkah meninggalkannya.
"Tunggu!"
Kakiku tertahan karena ucapannya, tubuhku pun berbalik seketika. Saviela masih berdiri di depan lorong menuju jembatan, menatapku tajam.
![](https://img.wattpad.com/cover/302610250-288-k626451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Viatrix Space Pirates
Ciencia FicciónDi Galaksi Seberang, di masa perompak antariksa mencari kebanggaan. Edeatu merupakan sindikat perompak antariksa terbesar di Galaksi. Di tengah gelapnya angkasa lepas, mereka beraksi. Milla Mazcira, perempuan muda kapten kapal Viatrix harus menghada...