16. Uluran Tangan

35 11 2
                                    

Aku berdiri di depan pintu ruang kerja milik ayahku, Kapten Maycon Mazcira, yang beberapa waktu lalu aku kunjungi seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdiri di depan pintu ruang kerja milik ayahku, Kapten Maycon Mazcira, yang beberapa waktu lalu aku kunjungi seorang diri. Pintu terbuka seketika setelah telapak tanganku menyentuh bilah pengunci. Aku mengenakan kembali sarung tangan hitamku sebelum melangkah masuk ke dalam.

Foto lama keluargaku kembali mencuri perhatian. Aku terdiam sejenak, menatapi proyeksi gambar holografik dua dimensi yang mengambang di atas meja.

"Kapten, semuanya sudah dibawa." Yu'zar berteriak dari luar ruangan, membuatku langsung menoleh dengan sigap ke arah pintu yang akan terbuka.

"Masuklah."

Yu'zar membawakan kotak kardus berisi beberapa peralatan kerja yang biasa aku gunakan di ruang pribadiku, termasuk beberapa hiasan yang biasanya terpampang.

"Taruh saja di atas meja," ucapku ketika lelaki berambut putih perak itu masuk ke dalam ruangan.

"Jadi ini ruangan milik ayahmu, Kapten?"

Aku mengangguk. "Sebelumnya aku tidak berani membukanya. Atau mungkin aku merasa belum pantas untuk menggunakan tempat ini."

Yu'zar mulai menata beberapa barang di atas meja kerja. Sementara aku memperhatikan berbagai sudut ruangan sembari memikirkan beda apa lagi yang cocok untuk dipajang.

"Kapten, ada undangan dari Kapten Raye. Dia ingin mengundangmu ke kapalnya yang berada di Bulan Kedua Erenam. Ada yang akan menjemput, jadi aku sudah suruh orang hangar untuk menyiapkan tempat."

"Terima kasih, Yu'zar."

Lelaki itu menoleh. "Kenapa, Kapten?"

"Ya, kau sudah banyak membantu," jawabku.

Lelaki itu tersenyum tipis. "Tidak masalah. Aku selalu ingin menolong orang yang menolongku. Aku harus pergi untuk menyiapkan hangar."

Yu'zar meninggalkan ruangan, sementara aku langsung duduk di kursi kerja yang sekarang jadi milikku. Layar holografik menyala, menampilkan beberapa panel tentang informasi kapal serta peta sekitar. Aku hendak menghubungi awak anjungan melalui saluran komunikasi.

Tersambung

Saviela yang menjawab panggilanku karena dia bertugas di bagian komunikasi. "Bagaimana ruangan barumu, Kapten?"

"Sepertinya ini tempat yang enak untuk bersantai ketika kalian semua masih sibuk," jawabku dengan bergurau. "Kumpulkan Anak-Anak yang lain, aku ada perlu."

Dalam sekejap, wajah para awak anjungan langsung tampil di depan layar. 

"Aku punya pesan untuk kalian semua. Aku dan Yu'zar akan pergi untuk menemui Kapten Raye. Jadi aku mengandalkan kalian untuk menjaga Viatrix di saat aku pergi. Jangan berbuat yang aneh-aneh, jangan melanggar perintah, dan jangan melakukan sesuatu tanpa perintahku. Mengerti?"

"Yera-Yera Yo!"

Aku tersenyum. "Baguslah, aku percayakan kepada kalian." Aku menutup layar sambungan komunikasi video dan lanjut bersandar di kursi yang nyaman ini.

Viatrix Space PiratesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang