"Kami siap. Terbang menuju objek yang terpindai."
"Koordinat sudah terkirim." Suara Kapten terdengar jelas melalui helm terbangku.
Aku bersama Kaal dan Anra sedang terbang untuk menyelidiki sebuah benda yang ditemukan oleh pemindai Vidi. Kami bertiga menerbangkan pesawat masing-masing dengan kecepatan tinggi menuju benda itu. Mungkin bukanlah harta karun paling berharga atau logam mineral yang harga jualnya tinggi. Namun, benda temuan yang terpindai oleh asisten kecerdasan buatan Viatrix perlu diselidiki.
"Objek ditandai. Berbentuk seperti piringan dengan perkiraan tinggi sekitar enam kaki dan diameter sekitar sepuluh kaki," ucapku sembari menilik ke arah layar kokpit.
Sebelumnya, Vidi menemukan sebuah objek mencurigakan di area ruang angkasa Planet Gundarna, cukup dekat dari Viatrix. Aku dan pilot lain ditugaskan untuk memeriksa benda itu lebih dekat.
Aku melihatnya langsung dari kokpit pesawatku. Sebuah benda berbadan logam dengan ciri yang kusebutkan melayang-layang di ruang angkasa. Kami terbang semakin dekat. Awalnya terlihat kecil layaknya mainan anak-anak, tetapi ukurannya semakin jelas ketika aku terbang lebih dekat.
Kaal menyambar. "Apa yang kauharapkan? Logam langka yang bisa dijual?"
"Kira-kira logamnya cocok tidak untuk dijadikan liontin?" timpal Anra, sedikit bercanda.
"Ah, kalian ini. Kita tidak akan menjualnya begitu saja," balasku.
Pesawatku, Anra, dan Kaal berhenti ketika jarak kami dengan benda itu sudah dekat. Perkiraanku mengenai ciri-ciri benda itu benar, hanya saja benda itu memiliki perangkat semacam mata, tangan capit, dan antena.
"Kaal, identifikasikan benda itu."
"Memeriksa," balasnya.
Menghabiskan waktu cukup lama untuk memeriksa benda temuan, Kaal akhirnya dapat jawaban. "Benda ini adalah otomaton pengintai. Milik Serikat Sistem Independen. Kemungkinan terbesar, benda ini diterbangkan untuk mendapat data lingkungan Sistem Gundarna."
Semakin membuatku penasaran. Jika aku mendapat data lingkungan di sistem bintang ini, bukan tidak mungkin aku bisa menemukan sesuatu yang berharga dengan harga tinggi. Aku ingin membawa otomaton pengintai itu lalu memeriksanya ketika sudah tiba di Viatrix.
"Anra, bawa benda itu."
"Baiklah," jawabnya.
Anra menembakkan sebuah kabel pengait dari pesawatnya untuk mengait otomaton itu. Biasanya perangkat semacam ini digunakan untuk mengangkap benda berukuran kecil yang ditemukan. Untungnya pesawat Anra tampak tak kesulitan untuk menarik robot pengintai berukuran besar itu.
Penyelidikan selesai. Objek yang terpindai oleh Vidi adalah sebuah prob antariksa. Benda ini bisa saja memuat informasi tentang sumber daya yang berharga di Sistem Gundarna. Serikat yang lebih dahulu telah menjelajah Daerah Belum Terjelajah meninggalkan jejak yang berguna untuk kami.
Aku hendak menghubungi Kapten, tetapi Viatrix sama sekali belum memberi respons. Mungkin sistem komunikasinya sedang sibuk sebab Kapten harus berurusan dengan beberapa pihak yang hendak menjadikan Gundarna sebagai tempat pemasok gas alam.
"Kapten tidak merespons," ucapku.
"Tunggu!" Ucapan Kaal membuatku menilik radar lalu beralih ke jendela pantau. "Aku menemukan sebuah objek lagi. Ikuti aku!"
Aku dan Kaal terbang menuju sebuah objek lain, sementara Anra masih berada di lokasi ditemukannya otomaton pengintai. Agak sulit, area sekitar dipenuhi oleh puing-puing berukuran kecil hingga sedang. Aku perlu melakukan manuver menghindar supaya puing-puing itu tidak melukai tubuh pesawatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viatrix Space Pirates
Science FictionDi Galaksi Seberang, di masa perompak antariksa mencari kebanggaan. Edeatu merupakan sindikat perompak antariksa terbesar di Galaksi. Di tengah gelapnya angkasa lepas, mereka beraksi. Milla Mazcira, perempuan muda kapten kapal Viatrix harus menghada...