Ashel.
Ini adalah hari senin yang sangat sepi karena hari kerja, dan gue adalah anak yang akan memanfaatkan situasi ini dengan memilih nonton film Jujutsu Kaisen, yang baru tayang beberapa hari yang lalu.
Gue selalu memesan kursi yang paling atas pojok karena gue paling gak suka kursi gue di tendang sama orang waktu screen Nanami keluar, itu pikiran gue doang tapi antipasi aja.
Gue udah dalam bioskop dan menikmati ketenangan menonton sambil memakan popcorn caramel yang gue beli tadi, di tengah screen film ini terputar orang yang selalu ngintilin gue kemanapun tiba-tiba duduk di samping gue, mana nyomotin popcorn gue.
"Apa sih, Gojo aneh banget, matanya di tutup. mau jadi tukang pijet dia?" Ejek pelan Azizi, membuat gue harus menoleh ke arahnya.
Bukan Azizi namanya kalau gak buat gue emosi.
"Lagian lo ngapain ikutan nonton sih, katanya gak suka." Ucap gue sambil ngerebut kembali popcorn gue yang sisa setengah akibat di makanin sama orang nyebelin ini.
"Gue mau liat film yang rame di Tiktok aja sih." Jawab ia sambil nyenderin kepalanya di bahu gue.
Gue yang awalnya ingin ketenangan di hari senin yang padat ini. Menyempatkan untuk nonton, tapi malah tetep harus menahan diri akibat Azizi. Gue menghela nafas, karena jika marah sama Azizi sekarang juga akan buat senin gue ini kacau. Jadi mending kita diamkan saja, meskipun selama film ini berlangsung ia selalu mengomentari filmnya.
Selesai film ini beres kita langsung keluar bioskop, kita memutuskan untuk pergi beli boba dulu. Gue gak tau kebiasaan baru apa Azizi ini, tapi setiap jalan sama gue ia gak pernah namanya berhenti memegang tangan gue.
"Sini cepet, Brown Sugarnya udah ada nih." Kita kemudian mengambil boba itu dan kemudian berpikir ingin pergi kemana.
"Pergi ke toko komik lama yuk." Ajak gue buat ia berhenti meminum punyanya.
"Dimana emang? jauh gak?
"Dekat pasar malam, sebelah SD kalau gak salah." Ucap gue buat ia mengangguk.
Kita akhirnya memutuskan kesana dan seperti biasa kita pake mobil Azizi karena yang punya kendaraan cuma Azizi, sampai 30 menit kita di jalan akhirnya sampai dimana toko komik ini.
Ini toko komik yang sangat besar dan gue bingung ngejelasin gimana soal toko komik ini. Karena bagi gue ini toko beneran besar, dan hanya ada satu penjaga disini. Ini toko komik yang biasa gue pergiin juga dulu sama Justin berdua waktu masih SD, penjaganya galak.
Gue gak tau sih, masih galak atau gak.
"Kangen banget." Ucap gue langsung masuk ke dalam tokonya, ini toko yang bisa gue bilang lengkap karena mulai dari komik lama juga masih ada disini.
Tapi entah kenapa jadi sepi sekarang.
Gue memutuskan ke lantai dua dengan Azizi, gue mencari komik lama yang biasa gue baca waktu SD dan gue lupa judulnya apa.
"Eh, ini udah jam 12 malam, gimana kalau kita di kunciin?" Tanya Azizi buat gue menatap ia dari sebrang rak buku ini.
Sejujurnya gue gak mau berurusan dengan penjaga galak itu, tapi gue beneran butuh sama komik itu. Gue akhirnya mencari sampai di pojokan rak yang paling gelap, tapi tak kunjung gue dapat juga.
"Acel." Panggil Azizi pelan langsung menarik gue.
Azizi.
"Acel." Panggil gue pelan langsung menarik Acel ke sudut rak paling gelap.
"Awas, ya. Kalau saya masih liat ada anak-anak yang nyari komik disini, akan saya pukul pake sapu sampai dia pulang." Ucap Pria berumur itu sambil mondar-mandir membawa sapu di tangan kanannya.
Gue sama Acel sekarang lagi di pojokan rak yang muat cuma buat dua orang doang disini, kita sekarang hadap-hadapan. Wangi rambut Acel, Wangi badan Acel rasanya masuk semua ke dalam hidung gue. Karena saking sempitnya disini, kedua tangan Acel ada di pundak gue.
Situasi bangsat macam apa ini.
Badan gue dan Acel bertemu.
There's not even a distance between us.
Gue bisa gila sekarang.
Sementara Pria tua itu masih merapihkan sisa komik yang berjatuhan tadi, sambil terus memaki tanpa jeda.
"Acel." Bisik gue di telinga Acel buat ia menoleh menatap gue dan menyadari situasi kita sekarang, karena dari tadi ia hanya ketakutan sama Pria itu.
Mata kita bertemu, sekarang telinga gue udah gak mendengar ocehan Pria itu lagi. Karena di telinga gue sekarang, hanya ada suara nafas Acel dan gue.
Gue mendekatkan wajah ke Acel, ia langsung mengalihkan pandangannya.
Meskipun gelap, Acel masih cantik disini.
Entah setan apa yang udah masuk ke tubuh gue, sampai gue berani narik dagu Acel sampai ia menatap gue kembali.
Gak ada protes apapun keluar dari mulut dia, dan gue tetep menatap matanya Acel.
Setelah ini mau dia mukulin gue atau marah, gue gak peduli lagi.
I kissed her, right on her lips.
Hanya setuhan, and i'm her first kiss.
This makes me surprised because she kisses me back. Her bit my lip lightly, and I wrapped my arms around she waist.
Saat gue rasa Acel sudah kehabisan nafas akibat remasan di pundak gue, membuat gue harus melepaskan ciuman kita. Ia membuka matanya dan menatap gue, ia menutupi bibirnya pake tangan dan kemudian lari pergi dari sini tanpa peduliin gue.
"Acel!" Teriak gue memanggil waktu ia tiba-tiba lari.
"Heh! Ngapain anak cewe jam segini, masih disini!?" Ucap Pria tua itu dengan suara besarnya waktu gue mencoba memanggil Acel.
Duh, mati gue.
Setelah menjalaskan situasi ke Pria tua itu, akhirnya gue bisa keluar dari sini dan menatap sekeliling. Ini udah sekitar jam satu malam tapi gue gak tau Acel dimana.
Gue menatap ponsel dan memdapatkan pesan dari Acel.
Princess
Gue udah pulang naik taksi
Lo langsung pulang ajaGue menghela nafas sambil masuk ke mobil, gue gak tau ada apa sama pikiran gue sampai berani mencium Acel.
Gue yakin dia bakal benci banget sama gue.
Because i'm her first kiss.
Kejadian tadi membuat gue gak bisa bawa mobil rasanya, gue menaruh kepala gue stir mobil karena gak habis pikir sama otak gue.
Setelah gue merokok sebetang akhirnya gue memutuskan ke rumah Flora karena gue tau mereka lagi ngumpul disana. Cuma cuma butuh beberapa menit, akhirnya gue sampai di rumah Flora.
"Pada kemana?" Tanya gue ke Freya karena cuma dia yang ada di ruang tengah.
"Kak Flora sama Adel ada di kamar, kalau yang lain aku gak tau." Gue mengangguk dan masuk ke kamar Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeeShel ; Love Zone [End]
FanfictionLove and Zone. Dimana setiap karakter mempunyai keputusan masing-masing. 𝗗𝗜𝗦𝗖𝗟𝗔𝗜𝗠𝗘𝗥 ! GxG ! 100% fiksi ! indo & english