Ashel.
Ini udah hari dimana Event pasar malam itu berlangsung, gue udah mutusin buat pergi kesini sama Reva. Gue bingung sebenarnya, di hari yang sama waktu Reva mengirimi gue chat. Ia langsung membatalkan chat itu.
Gausah Dibales
batal deh cel
gue pergi sama mabaSaat membaca pesan itu, gue bingung karena Azizi sama sekali gak pernah membatalkan sesuatu secara tiba-tiba jika ia mau pergi sama gue. Bahkan gue bisa bilang itu dengan percaya diri karena waktu itu, Azizi sampai membatalkan rencana dia dan temannya karena mau temenin gue cari cet warna yang gue mau.
"Shel?" Tanya Reva membuayarkan lamunan gue. Ia memberikan eskrim yang ia beli di depan tadi, sementara itu gue hanya mengambilnya dan tersenyum.
"Shel, ayo kita foto kesana yuk?" Ajak Reva lagi narik gue, di pasar malam ini begitu rame dengan banyaknya mahasiswa berbagai jurusan. Bahkan bisa di bilang ini Event sangat besar, dan banyak permainan juga disini.
Permainan mulai dari komedi putar, lempar balon, kuda putar dan masih banyak lagi. Apa lagi tempat yang di pilih ini juga di tepi pantai, membuat suasana disini sangat-sangat indah.
Jangan tanya gue soal foto yang di tengah itu, gue bahkan masih mematung akibat foto itu. Iya, Reva mencium pipi gue tanpa gue sadar dan jantung gue berdegup dengan kencang.
"F-foto yang ini kalau jelek, biar aku hapus," Ucap Reva. "Enggak-enggak, bagus kok." Balas gue sambil menahan tangan Reva yang sepertinya bentar lagi memencet Delate disana.
Reva tersenyum, malam yang dingin dengan orang yang lalu lalang di sekitar kita membuat suasananya menjadi hangat. Kita saling menatap satu sama lain tanpa mengerti prasaan masing-masing.
Senyum Reva yang dari dulu gue tatap dari jauh selama kurang lebih 4 tahun, akhirnya bisa gue lihat dari dekat. Tubuh Reva yang tinggi dan ciri khas wangi vanilla membuat siapa aja tau jika orang yang di depan gue ini sangat cantik.
"Adel!" panggil seseorang buat gue harus langsung mengalihkan pandangan ke sumber suara.
Itu Kak Flora ternyata yang manggil, di belakangnya ada Azizi. Gue menatap orang ada di samping Azizi, ia sangat cantik dan putih.
Gue mendekat kesana, saat mendekat Reva langsung memegang tangan gue. Ia menatap gue sambil tersenyum seakan minta izin atas tindakan yang ia lakukan. Gue hanya membalas senyumnya dan kita langsung mendekat ke arah Flora dan yang lainnya.
Azizi diam disana si belakang Flora, ia menatap gue tanpa senyum nyebelinnya seperti biasa. Ia sepertinya melihat Reva memegang tangan gue dan kemudian ia juga memegang tangan maba di sampingnya. Maba itu sepertinya sempat kaget akibat perbuatan Azizi, tapi ia hanya tersenyum dan membiarkan Azizi.
"Kenalin, Maba Biologi." Ucap Azizi tak mengalihkan pandangannya dari gue meskipun ucapannya seakan mengenalkan Maba itu ke kita semua.
"Kenalin kak, aku Marsha."
Cantik, itu adalah salah satu kata dalam hati gue waktu ia memperkenalkan diri. Gue ngerasa ada yang beda dari Azizi, semenjak dia membatalkan mengajak gue.
Ia seperti menjauh.
"Kita semua coba itu yuk, komedi putar." Ucap Freya, gue tau Freya ini pacar Kak Flora karena kemana Kak Flora pergi Freya pasti ada di belakangnya.
Azizi.
"Ayo." Jawab gue sambil tetap memegang tangan Marsha, dada gue rasanya sesak melihat Acel dan Adel tadi pegangan.
Kita jalan dan mengambil tiket buat naik komedi putar ini, kita memutuskan buat satu gerbong cuma dua orang biar menikmati kata Flora padahal gue tau dia cuma mau ngejek gue.
Gue bertemu Marsha itu cuma sekali dan waktu gue ajak dia buat pergi Event ini ia gak butuh waktu panjang untuk menyetujui ajakan gue.
Gerbong pertama di isi Flora dan Freya, gerbong kedua di isi Adel dan Acel, dan gerbong ketiga di isi sama gue dan Marsha. Disini setau gue butuh waktu setengah jam untuk kembali lagi ke tempat awal, dan gue akhirnya harus menunggu setengah jam bersama Maba ini.
Dari bawah gue bisa lihat Acel dan Adel disini, mereka tertawa dan sepertinya sangat bahagia disana. Gue bahkan gak bisa berhenti buat gak menatap Acel, sampai gue gak sadar kalau gue disini gak sendiri.
"Kak Zee, liat lautnya cantik banget." Ucap Marsha mampu mengalihkan pandangan gue ke arah yang ia tunjuk karena ia menarik dan memegang tangan gue, tapi gak sampai beberapa detik pandangan gue kembali menatap gerbong yang di atas.
Jantung gue rasanya di remuk.
Rasanya mati seketika.
Gue melihat Adel menciumi Acel disana, dan tak ada penolakan dari Acel. Mata gue rasanya berair dan ingin menangis detik ini juga.
"Kak Zee? are you okey?" Tanya Marsha buat gue langsung menoleh ke arahnya, sepertinya ia sadar kalau gue menggenggam ia terlalu erat.
"Yes, Sha. Why you so pretty?" Saat mengucapkan itu, gue menatap Marsha dengan tatapan sayu dan rahang yang mengeras akibat menahan rasa sakit yang besar di dada gue.
"I-ish Kak Zee." Gue bisa liat Blushing dari muka Marsha yang memerah, rasa di dada gue makin sakit akibat orang yang gue mau bukan Marsha.
Tak terasa setengah jam berlalu dan kita semua turun dari komedi putar, saat turun gue bisa langsung liat Adel gak berhenti memegang tangan Acel dan sepertinya enggan untuk melepas genggaman itu.
Sejak di atas dan kejadian gak sengaja gue liat itu, gue bisa nyimpulin kalau Adel dan Acel sudah resmi jadian.
"Kita jajan kesana, yuk?" Ajak Flora kali ini, tapi gue memegang tangan Flora dan ia menatap gue dengan heran.
"Gue balik duluan, gue tiba-tiba gak enak badan." Ucap gue, Marsha langsung mendekat ke gue dengan khawatir. "Aku temenin ya?" Tanya Marsha.
"Biar Gu-" Ucapan Acel terpotong.
"Biar gue yang nganter lo pulang," Ucap Flora buat gue langsung menatap Acel. "Freya, aku pulang nganterin Azizi dulu ya? nanti kamu Call aku kalau udah mau balik." Lanjut Flora hanya di anggukin oleh Freya.
Saat Flora berusaha ngebantu gue, tanpa sengaja mata gue bertemu dengan Acel, ada rasa khawatir sepertinya di mata dia tapi gue tetep pulang sama Flora.
Saat di mobil hanya lagu saja yang terus berputar dan rokok gue yang gak bisa berhenti gue hisap, gue tau hari ini akan datang tapi gue gak nyangka akan secepat ini.
"Mereka jadian."
"Gue tau."
"Kapan?"
"Adel cerita kemarin, kalau hari ini dia akan nembak Ashel." Gue mengangguk, tanpa perlu di ceritakan lebih panjang sepertinya Flora udah sangat tau gimana prasaan gue sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeeShel ; Love Zone [End]
FanfictionLove and Zone. Dimana setiap karakter mempunyai keputusan masing-masing. 𝗗𝗜𝗦𝗖𝗟𝗔𝗜𝗠𝗘𝗥 ! GxG ! 100% fiksi ! indo & english