14

1.3K 139 1
                                    

Ashel.

Hari ini akhirnya gue ketemu lagi dengan Reva, kali ini gue ada di rumahnya. Katanya minta di temenin aja di rumah, saat melihat isi kamarnya. Gue banyak melihat foto kecil dan foto dia dengan kak Ara dan yang lainnya.

Ada juga foto dia dengan Azizi, rasanya lucu melihatnya. Karena foto ini di ambil saat mereka masih SMP, aku tersenyum menatapnya. Aku kemudian menatap sekeliling kamar Reva dan ada salah satu gambar Reva yang buat gue menatap itu, gambar yang memakai cat warna dan di hiasi banyak mata di sekeliling wanita itu.

Gue gak tau apa arti dari lukisannya, tapi sepertinya buat Reva punya arti tersendiri karena Reva emang semisterius itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue gak tau apa arti dari lukisannya, tapi sepertinya buat Reva punya arti tersendiri karena Reva emang semisterius itu.

"Shel." Panggil Reva buat gue menoleh sambil tersenyum, ia balik habis dari memberi makan Gula yaitu hewan kesayangan Reva.

"Udah di kasih makannya?" Tanya gue buat ia mengangguk, gue duduk di pinggir kasur.

Reva kemudian masuk dan langsung duduk di kursi belajar ia kemudian tersenyum menatap gue, hati gue menghangat. Gue gak pernah membayangkan jika orang yang lagi menatap gue ini adalah pacar gue sekarang, dari awal gue liat dia tanpa pernah ia tau keberadaan gue buat gue sangat bahagia.

"Aku tadi udah mau masuk, tapi kamu lagi lihatin foto aku sama Azizi." Gue tersenyum tipis, "kalian lucu disana." Balas gue.

"Lucu ya?" Gue mengangguk mendengar ucapan Reva, gue kemudian berdiri dan mendekat ke Reva.

Gue memegang foto Azizi dan Adel berdua yang ada di meja belajar sambil tersenyum, karena akhir-akhir ini entah kenapa rasanya mereka sedikit menjauh.

"Kamu dekat banget ya sama Azizi?" Gue langsung menatap Reva akibat pertanyaannya tadi, pertama kalinya hampir selama setahun gue pacaran sama dia, tapi dia gak pernah mempertanyakan pertemanan gue itu.

"Aku udah berapa tahun dekat sama Azizi, yakali aku gak deket sama dia." Jawab gue tenang dan berusaha meyakinkan Reva.

"Bagaimana kalau aku cemburu liat kamu sama Azizi?" Ucap Reva.

Gue terdiam, kita memang gak bisa mengatur dengan siapa kita akan cemburu. Tapi bukannya ini aneh? Reva udah kenal lama sama Azizi dan dia juga udah tau kalau gue suka sama dia udah enam tahun lamanya.

Reva berdiri dan memegang pipi gue, gak ada jarak lagi di antara kita.

She's kiss me.

Reva memegang pinggang gue, tapi ciuman kali ini berbeda rasanya. Rasanya, Reva hanya ingin mengeluarkan kecemburuan di dalam ciuman kita.

Gue melepas ciuman itu dan ia menatap gue dengan heran, gue meneguk air liur gue sendiri. Perasaan tadi bukan seperti biasanya, hanya ada ketakutan yang ada di hati gue.

Berbeda pada hari dimana Azizi mencium gue.

"Aku tau, aku minta maaf ya." Ucap gue, "Aku mau ke pemakaman Mama kali ini." Lanjut gue dan langsung meninggalkan Reva yang terus memanggil nama gue.

ZeeShel ; Love Zone [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang