🍄 Behind The Scene

993 191 40
                                    


Bunga bawain banyak cemilan ketika datang menjenguknya setelah pagi tadi dapat bom chat dari Soraya yang merengek seperti anak kecil kepadanya agar berkunjung ke rumah sakit begitu pulang kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bunga bawain banyak cemilan ketika datang menjenguknya setelah pagi tadi dapat bom chat dari Soraya yang merengek seperti anak kecil kepadanya agar berkunjung ke rumah sakit begitu pulang kuliah. Bukan cuma bawain cemilan yang dibeli di mini market dekat kampus atas permintaan sang teman itu kalau dia bertamu, tapi juga bawain kabar gembira kalau saudara laki-laki Bunga kemarin habis lamaran—alasan mengapa dia absen jengukin temannya itu.

Soraya bersorak riang, sedikit tak menyangka bahwa Bondan, kakaknya Bunga, tak lama lagi segera menikah. Enggak kayak Ansel, kakaknya, yang entah kapan menikah itu. Soraya kayaknya harus lebih sering ledekin Ansel jomblo biar cepet-cepet nikah atau minimal kenalin cewek barunya ke keluarga, seperti dulu waktu Ansel masih doyan pacaran.

“Terus kamu sama Noah gimana?” Terakhir dia ketemu Noah pas dianterin pulang ke rumah setelah liburan singkat di pantai.

Bunga hanya mengangkat bahu sekali, membuat Soraya mengernyit tertarik. Harusnya pedekate Noah lancar-lancar aja berhubung Bunga masih single.

“Cerita dong,” ujarnya merayu.

“Sebenarnya dia tadi mau ikut ke sini.”

“Terus kenapa gak jadi?”

“Aku tolak.”

“Lah?” Matanya mengerjap agak bingung. “Emang napa kalau dia ikut?”

Sekali lagi Bunga mengangkat bahunya. Hm, kayaknya dia sedikit paham alasan Bunga menolak tawaran Noah yang notabenenya sekadar basa-basi dengan niat terselubung pengen pdkt sama temannya ini.

Hanya ada satu pembenaran: perasaan Noah bertepuk sebelah tangan. Bunga jelas tidak punya perasaan yang sama seperti perasaan yang Noah miliki terhadapnya. Temannya ini agak susah membalas perasaan dari seseorang yang telah duluan jatuh cinta kepadanya karena Bunga lebih nyaman dengan konsep yang pertama jatuh cinta dan seseorang itulah yang membalas perasaannya.

“Terus udah kamu jelasin?”

“Belum,” lanjutnya, “orangnya selalu ngalihin pembicaraan.”

Soraya mengangguk paham. Menurutnya Noah itu orangnya pekaan, dia pasti udah merasa duluan kalau Bunga belum bisa atau enggak akan sempat jatuh cinta kepadanya. Makanya dia terus mengalihkan pembicaraan kalau Bunga mulai menyinggung soal itu. Noah lagi berusaha untuk membuat Bunga jatuh cinta kepadanya.

“Coba kamu bi—”

“Mas Tian masih sering jengukin, ya?” Bunga memotong ucapannya, seolah dia tidak ingin membicarakan Noah di sini.

Giliran Soraya yang menjawab dengan anggukannya.

“Orangnya gak ada upaya buat berhenti atau gimana gitu? Aneh banget. Kalian juga gak mungkin jadi pasangan.”

“Haha. Kan, udah kubilang kalau aku udahan buat suka sama Mas Tian.”

“Iya, ngerti. Tapi si Mas Tian ini kayaknya belum mau move on. Aneh. Padahal udah punya bini, tapi masih deketin kamu terus.”

Hotsy-Totsy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang