🤦‍♀️ salah kaprah

888 230 115
                                    

Cuma pengen share ini aja sih

Cuma pengen share ini aja sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Masa jaman modern gak punya hape, sih?” Soraya bingung jadinya setelah dua bulan lalu sepakat mau bikin kisahnya si wajah baru, alias Theòdore, justru cowok itu mendadak hilang dan sulit buat dihubungin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Masa jaman modern gak punya hape, sih?” Soraya bingung jadinya setelah dua bulan lalu sepakat mau bikin kisahnya si wajah baru, alias Theòdore, justru cowok itu mendadak hilang dan sulit buat dihubungin. Padahal mereka sepakat buat tukar informasi via pesan dan perantara mereka Andra, si bertender.

Theò enggak pernah ngasih nomer atau surai yang bisa dihubungi biar Soraya sama sumber informasinya bisa langsung touch up tanpa melalui orang ketiga. Lantaran dua bulan lalu, sebelum pemuda itu pamit pulang, dia sekadar mengatakan bahwa Soraya hanya dapat menghubunginya lewat bantuan Sabo—si pemilik kafe yang eksistensinya tak pernah nampak di mata Soraya. Lalu sekarang dia hilang semingguan dengan ceritanya yang mengantung.

Andra, penghubung informasinya dari Sabo dan Theò, hanya bisa menggeleng dan mengangkat bahu tak tahu-menahu acapkali Soraya datang dan menanyakan perihal surat Theò. Biasanya Soraya akan menerima sebuah surat yang isinya lanjutan dari kisah Theò dan kekasihnya itu. Dan ini sudah sepekan dia belum dapat perkembangan kisahnya sementara cerita yang dia tulis sudah memasuki babak pertengahan. Kalau informasinya hilang begini, Soraya bingung jadinya mau mengakhiri kisah mereka seperti apa.

Agak aneh saja, jaman secanggih ini Theò enggak punya hape atau surel. Kesannya seolah pemuda itu misterius. Hanya segelintir orang yang tahu caranya menghubunginya.

Sabo.

Tapi orangnya yang mana? Selama datang kafe, Soraya belum pernah sekali lihat tuh, pemiliknya yang sama misteriusnya kayak Theò.

Aneh-aneh aja pemuda jaman sekarang.

“Paling orangnya sibuk atau mungkin, Sabo lupa ngeprint pesannya si Theò,” kata Andra selalu dengan pikiran positifnya.

“Tapi Mas Andra. Aku udah ditanyain pembaca kapan update lagi!” gerutunya agak cemberut di kursi bar kayu itu yang entah sejak kapan udah ada nangkring di depan konter bar kafe. Mungkin sejak Soraya sering ngobrol sama si bertender sehingga Andra dengan pengertian lalu meletakkan satu kursi di sana, supaya gadis itu bisa duduk leluasa dan nyaman tanpa perlu capek berdiri melulu.

Hotsy-Totsy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang