LS 8

21 8 6
                                    

update ni!

jangan lupa vote sama komennya ya!!

jangan lupa vote sama komennya ya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

Kedua kakak-beradik itu menelusuri setiap jalanan ibu kota di malam hari ini. Jalan-jalan berdua menikmati semilar angin di bawah taburan bintang-bintang dan sinar bulan yang terang membuat suasana hati Alza membaik.

"Aka. Lo mau bawa gue kemana?" Alza menyembulkan kepalanya.

"Hah? Apa? Gak kedengaran!" sahut Aksa dengan melirik kakaknya itu dari kaca spion.

"LO MAU BAWA GUE KEMANA!!!"

"APAAN? LAWAK YA? GUE GAK NGELAWAK ANJIR!" Aksa meninggikan suaranya karena mengira Alza tidak akan mendengarkan suaranya jika dia berujar. Sama seperti saat Alza ngomong Aksa hanya mendengar samar-samar.

"Hah? LAWAK APA SIH? GUE TANYA LO MAU BAWA GUE KEMANA! TAMAN?"

"LO NGOMONG APAAN SIH ALZA! KAMAR? LO MAU BALIK PULANG?"

PLAK!!

Alza menampol helm full face yang dipakai Aksa dengan keras.

"GOBLOK! BUKA HELM LO MAKANYA!"

"Anjir! Iya-iya! Jangan kdrt dong jadi kakak," cibir Aksa sinis mendapat tampolan enak dari kakaknya itu.

Aksa menepikan motornya di pinggir jalan guna menghindari kendaraan yang berlalu lalang. Membalikkan setengah badannya agar berhadapan dengan Alza.

"Kamu mau apa kakakku yang paling cantik, paling kejam, paling sadis sama adeknya." Ujar Aksa menekankan kata-katanya di setiap kalimat.

Alza mendelik geli, "itu muji apa ngehina?" bukannya menjawab Alza malah bertanya balik.

"Dua-duanya sih," jawab Aksa cuek sembari mengangkat kedua bahunya.

"Sialan lo!"

"Yaudah sekarang lo mau apa? Kita kan mau cari angin."

"Dari tadi gue nanya mau kemana lo jawab ngelantur mulu."

"Ya lagian suara lo kecil banget, jadi gue kan gak kedengeran. Mana gue pake helm terus angin juga kenceng banget." Alza menungkikkan kedua alisnya emosi mendengar penuturan Aksa.

"Pala lo kecil! Gue sampe di liatin orang-orang gara-gara teriak-teriak kayak orang gila. Lo enak pake helm orang gak liat muka lo! Lah gue?" Kesal, Alza ingin sekali menjambak rambut Aksa yang sudah lama tidak dia jambak.

"Iya deh iya, jadi lo mau kemana?" tanya Aksa lembut.

Alza menggeleng polos tidak perduli, "Nggak tau, kan lo yang ngajak gue." Ucapnya sembari melihat jalanan yang ramai.

Aksa menghela nafasnya sejenak supaya tidak emosi dengan kakaknya ini.

"Kalo cuma kayak gini ngapain gue berhenti segala dodol!" ujarnya memaki dalam hati.

Love it SecretlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang