LS 2

37 14 3
                                    

halo bestie, walcome! gimana hari nya hari ini? seru or biasa aja?

kalo gue nolep jadi biasa aja ga ada yg spesial:)

minta bintangnya bolehkan? gratis kok ga bayar

makasii💗

makasii💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Alza dan Syakila kini duduk berdua dibangku taman belakang sekolah yang begitu sepi. Tidak ada murid yang pernah datang ke taman ini termasuk Alza sekalipun. Namun, saat ini ia sedang berada dibangku taman sekolah dengan Syakila disampingnya yang lagi makan dengan raut terpaksa.

"Kalo lo udah siap makan, lo boleh cerita sama gue, gue bakal dengerin."

Syakila melirik singkat Alza yang berujar lebih dulu. Mulutnya berhenti mengunyah makanan.

"Kenapa? Kenapa lo perduli sama gue, Za?" tanya Syakila begitu penasaran.

Mereka berdua hanya orang asing tapi kenapa Alza begitu perduli padanya saat ini? Padahal saat dulu, Alza begitu cuek dengan sekitarnya tapi kini gadis yang menjadi teman sekelasnya lagi itu sangat perduli dengan keadaannya.

"Karna lo, temen gue, La." Perkataan singkat Alza itu mampu membuat Syakila menatap Alza.

"Tapi kita gak sedeket dulu," lirihnya.

"Mau kita deket atau enggaknya, lo sama gue tetep temenan. Kita pernah jadi sahabat dimasa SMP tapi cuma karna cowok brengsek itu. Lo lupain gue dan sekarang gue cuma mau perduliin sahabat SMP gue dulu." Mata Syakila berkaca-kaca mendengar penuturan Alza yang gadis itu pendam dari dulu tentang persahabatan mereka.

"Maaf Alza, g-gue kira lo marah sama gue. Gue kira, lo udah gak pernah mau lagi temanan sama gue. Maafin gue, Za." Tangis Syakila pecah. Dia malu untuk sekedar berhadapan dengan Alza.

Kenapa Alza masih baik kepadanya yang sudah merebut pacar sahabatnya sendiri. Seharusnya Alza membencinya, seharusnya Alza menjauh darinya tapi kenapa Alza begitu perduli padanya seperti saat ini.

Alza tersenyum manis, "Gue udah maafin lo dari dulu. Gue emang marah sama lo, La, tapi gue juga gak bisa jauh sama sahabat gue kecuali orang itu dulu yang menjauh dari gue." Alza menjeda ucapannya.

"Mau pelukan?" tawar Alza yang masih dengan senyum khasnya.

Syakila mengangguk terharu dan dengan cepat memeluk Alza.

"Makasih karena udah mau nerima gue lagi." Ujar Syakila berterima kasih dalam pelukan hangat sahabatnya.

"Sama-sama, gue juga makasih sama lo."

Syakila melepaskan pelukan mereka. Wajah sembab yang masih terlihat cantik itu menaikan alisnya.

"Makasih buat?"

Love it SecretlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang