Prolog

3 1 0
                                    

Kemarin lusa, aku tidak mengetahui apa yang akan terjadi di hari kemarin. Kemudian kemarin, aku juga tidak mengira apa yang akan terjadi pada hari ini. Dan di hari ini, aku tidak mampu memprediksikan ataupun mengira-ngira apa yang akan terjadi di hari esok, lusa, dan seterusnya.

Bagiku hidup adalah sebuah perjalanan dengan serangkaian kejutan. Tidak ada yang mampu mengetahui kejutan apa yang akan aku terima di hari ini, besok, bahkan beberapa tahun kemudian. Namun kata 'kejutan' di sini berbeda dengan kata 'kejutan' yang biasa kita artikan sebagai sesuatu yang indah. Kejutan ini memiliki dua kemungkinan, bisa jadi indah bahkan sangat indah ataupun buruk bahkan sangat buruk.

Lantas apa yang harus aku lakukan ketika aku tengah menjalani perjalanan kemudian mendapatkan kejutan buruk bahkan sangat buruk sekalipun? Sering kali aku menyalahkan 'Sang Pemilik Hidup' karena telah memberikan hal seburuk itu pada kehidupanku. Atau bahkan aku akan mengutuk diri sendiri dalam kurun waktu yang sangat panjang.

Aku sering mendengar orang-orang disekitar ku berkata, bahwa 'Sang Pemilik Hidup' tidak akan memberikan kejutan buruk-yang sering mereka sebut dengan cobaan, jika kita tidak mampu untuk melewatinya.

Lantas apakah aku terpilih sebagai manusia yang dianggap-Nya mampu untuk melewati semua itu? sanggupkah aku menjalani hari-hariku setelah hari itu? bahkan aku sendiri tidak yakin jika mendengar jawaban 'iya' atau semacamnya dari pertanyaan-pertanyaan ku sendiri.

Sementara - Berhenti di Titik Pilu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang