"Hiks, hua ...!"
Tiga gadis yang sedang berjalan menghentikan langkah saat mendengar suara tangisan. Malam semakin larut, membuat mereka menerka-nerka. Itu tangisan manusia atau makhluk halus?
"Keyra, itu suara apaan?" tanya salah satu gadis, namanya Dhifa.
Keyra Arsyakila, bad girl itu tiba-tiba dipeluk oleh dua sahabatnya. Merasa merinding, Keyra menepis tangan mereka ke samping dengan halus.
"Asal suaranya dari situ tuh!" Keyra menunjuk ke arah depan gang kecil.
Samar-samar, Keyra melihat siluet yang sedang duduk meringkuk di daerah itu.
"Lihat yuk!" ajaknya mendapat gelengan kuat dari Dhifa dan Gita.
"Serem," gumam Dhifa.
"Jangan-jangan setan lagi?" tebak Gita.
"Kabur aja kuy!" teriak keduanya dengan kompak.
Keyra berdecak sambil menggelengkan kepalanya sekali.
"Kalau kalian takut, pulang sana!" cuek Keyra mulai melangkahkan kakinya menuju siluet itu.
Dhifa dan Gita yang ditinggal saling memandang.
"Kita ke sana?" tanya Dhifa dengan isyarat tangan.
Gita mengangguk ragu.
"Hiks," Isakan itu masih terdengar.
Setelah melihat siluet itu dengan jelas, Keyra mengangkat sebelah alisnya dengan heran. Yang Keyra lihat adalah seorang anak kecil, jenis kelamin laki-laki, umurnya kira-kira tiga atau empat tahun.
"Hiks,"
Keyra melihat ke belakang, sahabatnya belum pergi ternyata. Malah, mereka ada di belakang punggungnya sekarang. Keyra perlahan berjongkok.
"Dek, Adek!" panggil Keyra tanpa ragu.
Sepertinya anak kecil itu merespon Keyra. Buktinya anak kecil itu menatap Keyra dengan wajah berlinang air mata. Keyra menjadi iba melihatnya.
"Adek, ngapain di sini? Ini udah malem, pulang sana. Nanti orang tua kamu khawatir dan nyariin." ucap Keyra.
"Bunda,"
"Nama kamu siapa?" tanya Keyra lagi.
"Bunda."
"Ya ... bunda dan ayah mungkin nyariin kamu." Keyra mengangguk sekali.
"Bunda," Suara anak itu melemah.
"Ini anak ngomongnya bunda mulu," batin Keyra bingung.
"Dek, rumah kamu dimana? Biar Kakak anterin kamu pulang. Mau ya, 'kan?" tanya Keyra tersenyum selembut mungkin.
"Bunda, hiks,"
"Hah?" Keyra kaget saat anak itu melemparkan diri ke pelukannya.
"Gue rasa, bocah ini anggap lo sebagai bundanya, Key." tebak Dhifa membuat Keyra melebarkan matanya dan terkejut.
"Tinggalin aja tuh anak disini, Key. Jangan sampai lo kena masalah," ujar Gita menyarankan.
Keyra menatap Gita. Egois memang.
"Kita anterin dia pulang. Kasian kalau dibiarin sendirian di sini." ujar Keyra sambil melepaskan pelukan yang membuatnya sungguh sesak.
"Lo tahu nggak rumahnya dimana?" tanya Gita melipat lengannya di dada.
"Gue nggak tahu lah!" jawab Keyra cepat.
"Ini udah malem lagi. Sorry, bukannya gue nggak mau bantu. Tapi, gue sekarang harus pulang dulu." timpal Dhifa tidak enak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Jadi Bunda
Teen FictionKeyra Arsyakila adalah seorang gadis bad girl sekaligus cool girl 19 tahun. Pertemuan Keyra dengan seorang bocah kecil di sebuah gang kecil menuju rumah saat tengah malam perlahan mengubah hidup Keyra. Dia yang hatinya kesepian mulai cerah saat meng...