Bertaut [END]

Epilog

Hubungan antara dua manusia yang saling mencintai tentu selalu ada saja masalah yang harus di hadapi. Begitu juga dengan hubungan Isha dan Arsen.

Keduanya masih sering salah faham, saling mendiamkan satu sama lain karena berbagai hal. Kesalahfahaman juga masih selalu terjadi.

Namun, keduanya memilih untuk tetap bersama. Jika bertengkar, mereka selalu punya cara untuk kembali berdamai dan berbaikan.

Katanya, hubungan yang sehat selalu punya kesalahpahaman kecil yang menghiasi. Justru kesalahpahaman tersebut yang akan memperkuat hubungan tersebut.

Kemarin, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Isha dan Arsen.

Ya, Isha dan Arsen kemarin baru saja menyelenggarakan pernikahan mereka.

Siapa sangka? Pertemuan seorang gadis kecil yang membawa botol kecap dengan lelaki yang lututnya berdarah karena jatuh dari sepeda itu malah berujung pernikahan di masa depan?

Isha membuka matanya terlebih dahulu, tubuhnya terasa sangat capek dan sakit karena kemarin disibukkan dengan acara pernikahannya.

Ditambah semalam, baik Isha dan Arsen yang sebelumnya sudah setuju untuk langsung tidur justru terbawa suasana dan berujung begadang bersama entah hingga jam berapa semalam.

Isha mengusap matanya, ia mendapati Arsen yang tidur satu selimut dengannya itu masih memejamkan matanya. Bayangan kejadian semalam tiba-tiba teringat di benak Isha.

Reflek, Isha mendorong tubuh Arsen agar menjauh dari tubuhnya.

Arsen yang sebelumnya masih terlelap seketika kaget. "Astaga, lo kenapa sih Clarissha?" tanya Arsen.

Isha hanya diam sembari menutupi seluruh tubuhnya dengan selimutnya.

Arsen menghela nafasnya, kemudian segera berdiri dan mengambil handuk piyama milik Isha di kamar mandi kamar mereka dan memberikannya kepada gadisnya.

Atau mungkin, sudah tidak bisa dikatakan gadis lagi?

"Hadap sana, Sen. Mau gue pake piyama handuk dulu" ujar Isha.

Arsen kemudian membalikkan tubuhnya, "Iya nih, lagian semalam juga udah lihat semuanya" cibir Arsen.

"Gara-gara lo, tau nggak!" ucap Isha sembari setelah selesai menggunakan piyama handuknya.

"Kalau cuman gara-gara gue, lo nggak mungkin jadi tel-"

"Arseno Narendraaaaa!" teriak Isha untuk menghentikan ucapan melantur dari suaminya itu. Isha, masih sangat malu jika mengingat kejadian semalam.

Arsen seketika menutup muluh Isha dengan tangannya, "Jangan kenceng-kenceng teriaknya, masih ada papa sama mama nginep disini. Lupa?"

"Lagian lo sih nyebelin, awas gue mau mandi" ucap Isha sembari berusaha beranjak dari kasurnya.

"Pelan-pelan, awas jatuh" sahut Arsen.

"Apaan sih, gue bukan anak kecil" jawab Isha sembari berdiri, namun-

Brak, Isha jatuh dari kasurnya.

Arsen dengan sigap membantu istrinya itu berdiri, "Kan udah dibilangin, hati-hati" ujar Arsen sembari memegangi tangan Isha.

"Ya gue nggak tau kalau jadinya bakal begini" sahut Isha.

Tiba-tiba, Arsen tersenyum penuh arti sembari menatap Isha. Kemudian lelaki itu menggendong Isha.

"Lo mau ngapain!"

"Mandi lah, biar efisien waktu. Mandinya barengan aja" seru Arsen sembari menutup pintu kamar mandi yang ada di kamar mereka.

"Arsen, yang semalem masih kerasa sakit!"

"Ini obatnya" sahut Arsen.

~SELESAI~

__________________________________________

Nggak nyangka cerita ini akhirnya selesai juga. Gimana nih menurut kalian?

Aku sadar aku masih butuh banyak banget belajar, cerita ini juga bukan cerita yg sempurna.

Namun setidaknya, aku seneng karena akhirnya bisa menyelesaikan karya ketiga ku di wattpad sampai selesai.

Kedepannya, aku tentu bakal bikin cerita-cerita lain dan aku harap kalian juga bisa baca ceritaku selanjutnya.

Aku selalu berharap, karya yang aku buat bisa bikin kalian seneng. Syukur-syukur bisa menginspirasi.

Nantikan karyaku selanjutnya ya. Aku bakal infoin di sini juga di wall aku. Jadi, jangan lupa follow akun ku ya, biar kalian tau karya ku selanjutnya.

Oh iya, buat yang belum baca karyaku yang lain. Bisa banget kepoin ceritaku yg lainnya. Langsung cuz ke akun ku yah.

Sehat-sehat kalian semua..

Galaxy Sastars ✨