9. Jangan pernah tinggalin gue

12.8K 658 20
                                    

Sekolah pagi ini digemparkan dengan berita Arsen mendapat juara 1 OSN fisika, sebenarnya bukan hal baru bagi SMA Bestari menang di OSN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah pagi ini digemparkan dengan berita Arsen mendapat juara 1 OSN fisika, sebenarnya bukan hal baru bagi SMA Bestari menang di OSN. 

Mungkin karena yang membedakan kali ini pemenangnya adalah Arsen, salah satu siswa dengan wajah yang tak diragukan lagi ketampanannya.

Isha yang sejak tadi berjalan disamping Arsen merasa sangat kesal, Isha tidak terlalu suka dibicarakan dan menjadi pusat perhatian seperti ini.

"Sen, gue duluan" bisik Isha, kemudian segera berlari sebelum Arsen menjawab ucapannya.

Arsen kemudian segera berjalan cepat menuju kelasnya, tidak susah bagi Arsen untuk berjalan cepat berkat kaki panjang miliknya.

Sesampainya di kelas, Arsen segera duduk di samping Isha yang sudah mulai berbincang dengan teman-temannya. Mulut Isha agak gatal kalau tidak dipakai untuk berbicara.

"Sumpah demi apa? Ih sweet banget sih Kak Valdi" seru Isha saat mendengarkan cerita dari Nada, maklumlah hubungan Nada memang sedang hangat-hangatnya dengan Valdi. Ketua OSIS yang sebentar lagi akan lengser itu.

"Tapi doi sibuk terus" keluh Nada.

"Dunianya bukan lo doang kali, Nad. Yang kayak begitu malah bagus, lo terhindar dari hubungan yang toxic" timpal Hanna.

"Iya sih, eh btw selamat ya Sen. Gue denger lo juara satu OSN fisika kemarin" ucap Nada.

"Iya, selamat ya Sen" ujar Hanna.

"Hmm" sahut Arsen singkat. Seketika ia mendapat cubitan maut dari Isha.

"Sakit Sha" keluh Arsen sembari memegang erat tangan Isha agar tidak mencubitnya lagi.

"Diucapin selamat tuh dijawab yang bener"

"Ck, makasih"

"Nggak ada, makasihnya terpaksa itu"

"Sok tau lo"

"Susah emang ngomong sama kulkas" keluh Isha.

"Gapapa kali Sha, kita tau kok emang Arsen orangnya kayak gitu" ucap Nada.

Isha menghela nafasnya, sedangkan Arsen meletakkan kepalanya di meja. Sudah hampir satu bulan ia tidak merasakan nikmatnya menyandarkan kepalanya ke meja sekolah karena sibuk belajar.

Baru saja akan memejamkan mata, tiba-tiba ada orang yang menepuk pundak Arsen. Dengan malas Arsen mengangkat kepalanya dan menoleh.

"Arsen, selamat atas kemenangan lo di OSN kemarin ya. Ini gue buatin nasi goreng daging buatan gue sendiri" ucap Lyra.

"Gak usah repot-repot" sahut Arsen kemudian kembali meletakkan kepalanya ke meja.

"Gue nggak repot kok, makan ya" ucap Lyra sembari meletakkan kotak makannya di meja Arsen.

Arsen mengangkat kepalanya dan menatap Lyra dengan kesal, "Bawa lagi!" titah Arsen.

Lyra menggelengkan kepalanya, "Gue buatin ini buat lo Sen"

Bertaut [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang