Sunwoo mencondongkan kepalanya dan berbisik kepada adik perempuannya lagi. "Kok gue bisa gak jadi pacarnya Heejin?"
Suyeon menoleh lalu mendelik sebal. "Dih. Pertanyaan macam apa itu? Mentang-mentang banyak fansnya jadi merasa bisa pacaran sama semua orang?"
Sunwoo mengernyit. Fans?
Gadis itu lalu berpaling memandang Heejin. "Lo sama kak heejin kan baru deket 2 tahun ini pas kita udah pindah ke sini. Ya emang kita pas masih kecil deket karena selalu ikut kumpul bareng orang tua kita. Tapi pas udah gede yang ngikut-ngikut cuma lu bertiga doang-" Suyeon menggedikkan dagunya ke arah Haknyeon dan Eric. "-Ya lo cuma sebatas temen masa kecil buat Kak Heejin. Kita kan sebelum ini tinggal di Seoul, di rumah peninggalan nenek sama kakek. Jadi ya lo gak deket sama dia. Lagian lo kan juga baru suka sama Kak Heejin tahun lalu."
Tinggal di rumah peninggalan nenek sama kakek? Batin Sunwoo bingung.
Suyeon menatap abangnya yang terlihat bingung. Gadis itu mengerutkan dahinya merasa ada yang aneh dari kakaknya sejak semalam. Tapi ia tidak menemukan alasan kenapa abangnya itu terasa berbeda jadi dia memilih untuk mengabaikannya. "Bang. Matahari-nya udah mau terbenam tuh. Mandi sana, acaranya kan nanti jam 6." Gadis itu pun segera meninggalkan kakaknya yang tidak merespon ucapannya sama sekali.
Sunwoo menghela napasnya. Semuanya telah berbeda, sangat berbeda malah. Dan gue berhasil nyelamatin mereka. Tapi sekarang gue jadi sama sekali gak tau apapun tentang hidup gue.
Pemuda itu pun berjalan, kembali ke dalam rumahnya. Untuk membasuh dirinya karena hari ini ia akan jadi bintang utama di pesta kecil-kecilan ulang tahunnya.
Setelah selesai mandi, Sunwoo membuka lemarinya dan memilih baju yang pantas untuk ia kenakan. Tapi kemudian matanya menangkap tumpukan album lagu di sudut bawah lemari gantungnya. Ia kemudian mengambil satu dari album itu dan membukanya. Ia kemudian mengerutkan dahinya menatap foto dirinya dan beberapa pemuda. Gue nih sekarang jadi idol? Batinnya.
"Sunwoo! Kamu ngapain? Kok lama banget?! Buru udah pada dateng nih."
Teriakan Younghoon dari luar kamar membuat pemuda itu segera menutup album itu dan memakai baju yang tadi mengambil hatinya.
Setelah keluar dari kamar, Sunwoo langsung didekap oleh seorang kakek tua. "Selamat ulang tahun cucuku." Pria tua itu lalu melepaskan cucunya dan menatapnya sambil tersenyum.
Sunwoo berdiri kaku memandang bingung kakek tua itu. Matanya berkeliaran ke sana-ke mari heran. Cucu-ku?
"Kakeekkk!!" Teriak Suyeon yang langsung memeluk singkat pria tua tadi. "Kado buat Suyeon mana?" Gadis itu menengadahkan tangannya meminta hadiah.
Wanita tua yang tadi berjalan bersama Suyeon berhasil menghampiri cucunya yang tadi berlari antusias melihat kakeknya. "Yang ulang tahun kan kakak mu. Kenapa kamu yang minta hadiah?" Wanita tua itu mengusap rambut gadis itu gemas.
Melihat neneknya Sunwoo tersadar. Bahwa pria tua tadi adalah kakek dari ayahnya. Hee... sebenarnya apa yang terjadi? Kok kakek masih hidup?
"Sunwoo, kenapa terlihat linglung begitu?" Younghoon yang tadi sedang membawa kue ulang tahun ke halaman belakang berhenti ketika melihat wajah super bingung anaknya itu. Masalahnya tingkah anaknya itu sungguh aneh sejak kemarin.
Sunwoo tersadar dari lamunannya dan menatap ayahnya. "Ah enggak. Bukan apa-apa." Ujarnya cepat.
Younghoon menatap ragu anaknya tapi kemudian melanjutkan langkahnya menuju halaman belakang rumah.
Kakek Tae mengeluarkan dua kado dari paperbag yang tadi dibawanya. Satu kotak kecil beludru merah untuk Sunwoo dan satu kotak besar berwarna merah muda untuk Suyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART 2 [SLOW UPDATE]
FanficSekuel Restart. "Not that fast" update. Ada apa dengannya? Kenapa tiba-tiba datang dan mencampuri hidupku? -Heejin Semuanya telah berbeda. Dia bukan lagi milikku -Sunwoo Berkisah tentang perjalanan cinta Sunwoo yang kini hidup dalam ketidaktahuan ak...