8 Bulan telah berlalu, semenjak Beomgyu menghilang, Sungchan tidak pernah menyebut namanya lagi, bahkan Sungchan melarang semua orang menyebut nama Beomgyu di depannya.
Bukan, bukan karena Sungchan membenci Beomgyu, Sungchan hanya mengurangi kemungkinan akan mengingat Beomgyu lagi dan membuat dirinya tersiksa oleh itu.
Baik Taeyong maupun Jaehyun, tidak ada yang mencari dimana keberadaan Beomgyu, mereka percaya jika Sungchan tidak mencari Beomgyu itu berarti Beomgyu dalam keadaan baik-baik saja.
Sungchan menjalani hari-hari nya seperti biasa, semua berjalan dengan baik. Kuliah dan kegiatan lainnya juga berjalan seperti semula, hanya satu yang berubah; senyuman indah di wajah Sungchan yang kini sudah tidak ada lagi. Beomgyu membawa serta senyuman Sungchan bersamanya.
"Sungchan." Sebagai seorang kakak tertua, Mark sangat mengkhawatirkan keadaan Sungchan.
"Hyung..."
"Kau terlihat kurang sehat."
"Tidak Hyung, aku baik-baik saja... hanya sedikit sakit di perut."
"Kebetulan Jaemin dan Jeno akan pulang siang ini untuk makan siang bersama, kau harus di periksa oleh Jaemin."
"Tidak perlu Hyung, aku baik-baik saja." Sungchan tahu ada yang tidak beres dengan kesehatannya.
akhir-akhir ini Sungchan sering merasa sakit perut dan sesak nafas, namun Sungchan tidak pernah menanggapi hal itu dengan serius.
'Mungkin itu karena aku kelelahan, istirahat sebentar pasti akan membaik' itu adalah kata-kata yang selalu Sungchan katakan pada dirinya sendiri dan juga pada orang lain.
"Setidaknya biarkan Jaemin memastikan jika semuanya baik-baik saja!" Mark harus memaksa Sungchan, karena Mark tahu jika Sungchan tidak akan pernah perduli dengan kesehatannya.
"Baiklah Hyung." Sungchan menyerah.
Sungchan berharap jika penyakit yang Ia alami saat ini benar-benar berasal dari tubuhnya. Ingat! Sungchan dan Beomgyu adalah satu, mereka bisa merasakan satu sama lain, Sungchan hanya takut jika hal yang Ia rasakan ini datang dari Beomgyu.
Saat ini Sungchan sedang beristirahat di kamarnya, rasa sakit itu kini semakin kuat membuat Sungchan tidak sanggup membuka matanya; rasanya sangat menyakitkan.
"Argh... sakiitttt." Sungchan berteriak sembari meremat perutnya.
Di lantai bawah ada Jaehyun dan Jeno yang sedang mendiskusikan tentang pekerjaan, juga ada Jaemin yang sedang membantu Taeyong memasak di dapur. Hingga teriakan Sungchan memebuat ke empat orang itu terdiam.
Taeyong yang panik, seketika pergi menuju kamar Sungchan.
"Sayang, Uchan... Ada apa nak?!" Taeyong terkejut melihat Sungchan berada di lantai sambil memukul-mukul perutnya.
"Bubu... tolong... sakit."
"JAEHYUN! JUNG JAEHYUN!" Taeyong berteriak memanggil Jaehyun.
"Sungchan." Jaehyun tiba berama Jeno dan Jaemin.
Jaehyun dan Jeno mengangkat tubuh Sungchan ke atas kasur, Jaemin bergegas mengambil peralatan medis yang selalu Ia bawa dan mulai memeriksa keadaan Sungchan.
Semua orang khawatir, Taeyong terus menggenggam tangan Sungchan. Jaehyun meminta Jeno untuk memanggil ambulans dan menghubungi Mark.
Jaemin mengerutkan keningnya. "Ada apa? Nana?." Jeno tahu ada yang tidak beres.
"Sungchan, Hyung akan memberikan obat pereda nyeri untuk sementara sampai ambulans datang." Jaemin menyuntikan obat pereda nyeri dosis rendah kepada Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (The Twin) END
FanfictionMengapa Takdir sejahat ini kepada kita ~ Sungchan & Beomgyu