11.At Hospital

4.6K 464 75
                                    

Sudah 2 jam lamanya Beomgyu di dalam UGD, namun belum juga ada adaokter atau perawat yang keluar untuk memberikan kabar kepada Sungchan.

sedari tadi ponsel Sungchan dan ponsel Beomgyu yang ada pada Sungchan terus saja bergetar, Sungchan terlalu berfokus kepada Beomgyu hinga Sungchan tidak menyadarinya.

setelah menunggu lama, akhirnya Jaemin keluar dari UGD. dari wajahnya Sungchan sudah dapat menebak jika terjadi hal buruk kepada Beomgyu.

"Jaemin Hyung, bagaimana keadaan Beomgyu?"

"Aku memiliki 2 kabar, kabar baik dan kabar buruk... yang mana dulu yang akan kau dengarkan.?"

Karena Sungchan sudah gelisah sedari tadi, setidaknya Ia ingin mendengar sesuatu yang membuat perasaannya tenang terlebih dahulu.

"Aku ingin mendengarkan kabar yang baik terlebih dahulu Hyung."

"Baiklah." Jaemin mengeluarkan gambar USG dan memberikannya kepada Sungchan.

Sungchan menerimanya tanpa mengerti, ini seperti gambar rotgen tapi berukuran kecil. Sungchan belum pernah melihat gambar seperti ini sebelumnya.

"Apa ini Hyung.?"

"Selamat Sungchan, Beomgyu hamil dan kandungannya sangat sehat." Jaemin menjelaskan dengan detail kepada Sungchan seperti, berapa usia kandungannya, bagaimana keadaan janin nya.

Sungchan terdiam, Sungchan sangat bahagia tentu saja. Sungchan akan menjadi seorang Ayah, terlebih itu adalah anaknya dengan Beomgyu, orang yang sangat Ia cintai.

"Apakah kau sudah siap mendengar hal buruk nya.?" Jaemin sebenarnya tidak mau merusak senyum bahagia di wajah Sungchan, namun ini hal yang tidak kalah pentingya dengan kabar baiknya.

"Hhhh... baiklah Hyung aku siap mendengarnya."

"Beomgyu dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengandung." Jaemin memberikan hasil tes kepada Sungchan.

"Beomgyu pernah melakukan Trasplantasi sumsum tulang belakang, walaupun itu berhasil dengan sukses dan tidak memberikan efek samping apapun terhadap Beomgyu, namun tidak dalam kondisi mengandung... jika usia kandungan semakin besar maka bayi pun akan ikut membesar, dengan membesarnya sang bayi, itu akan membuat syaraf yang ada di punggung belakang Beomgyu menjadi tertekan dan akan berakibat buruk pada kesehatan Beomgyu."

Seperti tertimpa batu yang sangat besar, Sungchan merasakan sesak yang teramat sangat. Sungchan tidak tahu apa yang harus Ia lakukan.

"Sungchan... Sebaiknya kau mengambil keputusan yang bijak, untuk mu untuk bayi mu juga untuk Beomgyu."

"A-apa yang harus aku lakukan Hyung."

"Kau bisa menggugurkan kandungan Beomgyu sekarang, sebelum janinnya bertumbuh lebih besar atau-"

"Atau apa Hyung.?"

"Kau bisa mempertahankan kandungan Beomgyu hingga berusia 31 minggu kemudian melakukan operasi caesar untuk melahirkan si bayi, namun Bayi itu harus hidup di dalam Ingkubator untuk waktu yang lama."

"Apakah itu beresiko untuk Beomgyu.?"

"Itu akan sangat beresiko jika Beomgyu tidak di rawat dengan baik, namun semua akan baik-baik saja jika Beomgyu di rawat dengan baik."

Sungchan terduduk lemas mendengar berita itu, apa yang harus Ia lakukan?

Disatu sisi Ia sangat ingin bertemu dengan Bayi nya, namun di sisi lain Sungchan tidak ingin mengorbankan Beomgyu untuk itu.

tidak lama seorang perawat keluar dari ruang UGD "Dokter Jaemin, Pasien sudah siuman dan pasien mencari Tuan Sungchan."

"Baiklah... terima kasih Ners." setelah sang perawat pergi, Sungchan memasuki ruangan bersama Jaemin.

Disana, diatas kasur yang terlihat tidak nyaman. Sungchan melihat Beomgyu yang berada diatasnya dengan selang infus dan berbagai alat medis lainnya menempel di atas tubuhnya.

"Sayang.." Sungchan menghampiri Beomgyu kemudian memberikan kecupan ringan di keningnya.

"Eumm.. Sungchan." suara serak Beomgyu membuat Sungchan tidak kuasa menahan air matanya.

"Mengapa kau menangis.?" Beomgyu berusaha untuk duduk dibantu oleh Jaemin.

Beomgyu membawa kepala Sungchan kedalam dekapan hangatnya, Beomgyu sudah tahu apa yang terjadi kepadanya. Beomgyu sudah di beri tahu oleh salah satu dokter yang menangani nya tadi.

tentu itu melanggar prosedur, karena seharusnya pihak keluarga atau wali yang di beri tahu terlebih dahulu, namun Beomgyu memaksa untuk di beri tahu.

"Maafkan aku... seharusnya aku lebih berhati-hati."

"Hei... mengapa kau harus merasa bersalah.?"

"Ini tidak akan terjadi jika aku menggunakan-" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Beomgyu sudah terlebih dahulu menutup mulut Sungchan dengan tangannya.

"Aku sudah selesai dengan pemeriksaan, semua dalam kondisi yang baik... kalau begitu aku kana meninggalkan kalian berdua." setelah mengatakan itu, Jaemin pergi meninggalkan calon adik iparnya dengan sang kekasih, Jaemin tersenyum dan itu membuat Beomgyu tersipu malu.

"Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu di depan dokter tadi."

"Hiks... tidak apa, dia calon kakak ipar ku, jadi tidak masalah."

"Wah... keluargamu memang pantas disebut keluarga visual, bagaimana tidak... dengan orang tua yang visualnya sempurna, ditambah anak-anaknya yang jiga memiliki visual yang sangat perfect dan calon menantu yang sangat-sangat cantik..." Beomgyu melihat Sungchan dengan raut wajah serius. "Sungchan... apakah nanti orangtua mu akan menerima aku sebagai menantunya.?"

"Tentu saja... apa yang harus kau ragukan.?"

"Aku tidak secantik Dokter tadi." Beomgyu mempoutkan bibirnya.

"Iya kau benar." Ucap Sungchan; membenarkan.

"Heh."

"Bahkan kau lebih cantik dari Jaemin Hyung."

"Ewhh..."

Kemudian Sungchan dan Beomgyu tertawa, walaupun mereka sama-sama tahu jika keadaan saat ini bukanlah keadaan yang tepat untuk tertawa.

"Apapun yang terjadi, aku mohon jangan buang anak kita." Beomgyu tidak akan membiarkan miliknya di rampas tanpa izin darinya.

"Tapi-"

"Aku bisa... hanya dirimu yang aku butuhkan untuk membuat aku kuat, jika ada dirimu maka apapun pasti bisa ku lalui..." Sungchan memeluk Beomgyu dengan erat. "Jadi ku mohon, tetaplah di sampingku dan berjuang bersamaku."

"Tentu... ayo kita berjuang bersama... Aku kau dan juga Jung kecil ."

Sunghan mengusap perut Beomgyu yang masih datar.

"Haha... "

"Haha... "

Yaps... Sungchan akan memperjuangkan keluarga kecilnya sekuat tenaganya, Sungchan akan merawat Beomgyu dengan sangat baik.

"Uchan..."

"Bubu.?"








TBC

Love Story (The Twin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang