Luke sibuk membantu Hayden dan Caroline membereskan keperluan Isabelle dan Fabien. Orang-orangnya telah datang dan mengawasi bangunan flat tempat kakak beradik Harington itu tinggal. Sebenarnya Luke sudah tahu jika itu bukanlah nama keluarga gadis itu, tetapu saat mendengar nyawa mereka terancam semuanya berubah. Akan lebih baik jika dia tetap menyembunyikan identitas Isabelle dan Fabien.
Awalnya dia menjamin kedua kakak beradik itu aman menggunakam identitas asli mereka. Namun tidak lagi setelah tahu bahaya apa yang sedang menunggu di depan sana.
Lenyap.
Satu kata yang mampu membuat tubuh Luke meremang. Mengingat bagaimana cara Valleria menghabisi nyawanya sendiri, dan mengingat bagaimana seorang Katherine Watson ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Ingatan-ingatan itu kembali bermunculan di dalam otak dan pikirannya. Dia memegang kepalanya yang terasa sakit. Tubuhnya luruh ke lantai hingga membuat keempat orang yang berada di flat itu panik.
Tok... Tok...
Suara ketukan terdengar dari balik pintu, sepertinya ada orang lain yang ingin menemui kedua kakak beradik itu. Ketakutan Isabelle dan Fabien semakin menjadi ketika ketukan pada pintu semakin keras tanpa ada suara seseorang di baliknya. Sungguh mereka takut jika harus lenyap tak bersisa seperti kedua orang tua mereka.
“Luke...”
Terdengar samar suara dari luar memanggil nama Luke, membuat ketegangan di dalam flat Isabelle sedikit menghilang. Mereka terlalu khawatir kalau itu adalah orang-orang yang ingin melenyapkan kedua kakak beradik itu.
Clek...
Hayden membuka pintu flat Isabelle dan mempersilakan adik dari Luke Jacob itu untuk masuk. Dia cukup heran dengan kehadiran The Jacobs di tempat sederhana ini, mengingat siapa mereka. Senyum tipis terbit dari wajah tampan Anthony saat melihat Hayden yang berdiri di sisi pintu.
“Kak!” panggil Anthony menghampiri Luke yang berdiri di samping Fabien yang sedang memasang wajah ketakutan.
“Di luar aman?”
“Aman.”
“Kita pergi sekarang!” Luke berjalan keluar dari flat diikuti Anthony, Isabelle, Fabien, Caroline dan Hayden.
Di bawah sudah ada beberapa pria bertubuh tegap dan berpakaian serba hitam menunggu di depan mobil mewah The Jacobs. Beberapa dari mereka nampak berjalan kearah Hayden dan Caroline untuk mengambil koper milik Isabelle dan Fabien.
Luke segera masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Isabelle dan Fabien yang akan menumpangi mobilnya. Anthony dan Hayden megiringi mobil Luke dari belakang, berpacu membelah jalanan Manhattan yang masih terlihat ramai walaupun malam sudah semakin larut. Isabelle lebih memilih untuk menenangkan Fabien yang tampak ketakutan. Ingatan tentang kejadian lebih setahun lalu menyeruak dalam ingatan keduanya. Bagaimana mereka melarikan diri dan berakhir dengan bertemu Caroline, yang menjadi kakak angkat mereka sekarang.
Tidak biasanya Luke terlihat lebih manusiawi selain pada The Jacobs, entah apa yang dimiliki seorang Isabelle Harington yang membuatnya seperti ini. Menunjukkan sisi manusiawinya setelah sekian tahun terkubur bersama tubuh gadis itu. Sesekali dia melirik Isabelle dan Fabien yang duduk di kursi penumpang, sedangkan dia sebagai supirnya. Mengabaikan cemooh dari Anthony yang sepertinya sangat senang melihat perubahan dirinya.
“Tidurlah, Belle,” ucapnya sembari melirik ke arah spion tengah saat tidak sengaja melihat Isabelle menguap dengan Fabien yang menjadikan bahunya sebagai sandaran.
“Aku belum mengantuk, Tuan,” tolaknya memalingkan wajah melihat ke arah jalanan yang ramai.
“Berhentilah menyebutku, Tuan,” Luke mendengus kesal karena merasa panggilan Isabelle untuknya terlalu berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Billionaire - Serial The Jacob 2
Mystery / ThrillerNB : Mengandung adegan dewasa dan kekerasan. Harap bijak dalam membaca. Bagi seorang yang menempatkan keluarga dalam prioritas utama, apa yang terjadi pada Sarah Dimitrova-Jacob bukanlah hal mudah untuk Luke Jacob. Lelaki dengan sorot mata tajam sep...