𝒉𝒐𝒍𝒍𝒂 𝒚𝒆𝒐𝒓𝒐𝒃𝒖𝒏!!
𝒎𝒆𝒕 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒚𝒂...!!
𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹𖦹
11. 𝐑𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚
Pagi sudah mulai menjemput, Belle pun juga sudah mulai berkutat didapur sejak jam lima tadi.
Entahlah sejak menikah, ia bangun sangat pagi-pagi sekali menurutnya, dan ini juga merupakan salah satu rekor yang ia buat selama hidupnya.
Belle hari ini akan pergi berbelanja kebutuhannya untuk pergi Sydney, hatinya sudah mantap untuk tetap melanjutkan kuliahnya, walaupun nanti ia pasti akan mengambil break kuliah tetapi ia tak mau mengambilnya sekarang karena ia tahu bahwa dimasa depan pasti akan ada gunanya lagi.
Belle sudah membuat daftar belanjaan apa saja yang ia akan beli, ia juga akan mengajak mbak Sri atau tidak mbak Ajeng untuk ikut berbelanja karena Belle juga akan sekalian membeli perlengkapan rumah yang kosong.
Hari ini merupakan hari selasa, yang artinya hari ini Rian akan lembur di kantor, meskipun baru Belle sudah menghapalkan jadwal-jadwal pekerjaan suaminya itu, gunanya tentu saja untuk membangunkannya, ouh ayolah Belle rasa ia itu seperti alarm berjalan bagi Rian *pemikiran Belle.
Setelah lama berkutat akhirnya masakannya pun jadi dan ia menyuruh mbak Sri untuk mencobanya, guna menanyakan apa saja rasa yang kurang.
"Mbak Sri sini deh!" Ucap Belle sambil mematikan kompor.
"Iya non, ada apa?" Ucap mbak Sri.
"Tolong cobain masakannya ada yang kurang gak, kalau ada tolong tambahin ya.. Belle mau bangunin Lea sama Leo dulu" ucap Belle beranjak pergi.
"Iya non" ucap mbak Sri patuh.
Belle pun segera menuju ke kamar Lea dan Leo untuk membangunkan mereka berdua untuk pergi sekolah.
Tok,, tok,, tok
"Lea bangun yuk..., Hari ini kamu sekolah kan?" Ucap Belle sambil mengetuk pintunya perlahan.
"Iya Buna, Buna tolong masuk dulu Lea mau tanya" ucap Lea yang berada didalam kamar dan Belle yang mendengar hal tersebut pun masuk ke kamar Lea.
Aroma vanilla yang kental sangat menyengat indra penciuman, kamar dengan nuansa KPop dan clasic saling beradu.
Belle menatap Lea yang masih berada dipinggiran kasur sambil menatap cermin didepannya.
"Lea kenapa?" Ucap Belle yang juga ikutan duduk dipinggiran kasur.
"Buna, menurut Buna aku kurang apasih?" Ucapnya dan terus menatap cermin.
"Emangnya kenapa Lea nanya gitu?" Ucap Belle terheran-heran.
"Kenapa Grixel selalu nolak Lea ya Bun?" Ucap Lea dan menunjukkan muka masamnya.
"Lea dimata Buna gak pernah kurang apa-apa, Buna gak tau alasan pasti Grixel nolak kamu tapi kamu harus tau kalau laki-laki itu bukan cuma Grixel aja, banyak kok laki-laki diluar sana yang suka sama kamu, menurut Buna kamu udah melebihi batas sayang kamu ke Grixel dan Grixel pikir kamu cuma terobsesi sama dia aja, Buna gak mau anak Buna ini sedih cuma gara-gara cowok" ucap Belle yang menatap Lea serius.
"Tapi Bun.. Lea itu udah suka sama Grixel udah sejak lama Bun..." Ucap Lea.
"Gini deh Lea ngerasa ada yang kurang gak sama diri Lea?, Baik dari fisik ataupun perilaku misalnya?" Ucap Belle yang tetap kekeuh atas ucapannya tadi.
"Eumh kalau Lea sendiri, Lea ngerasa udah gak ada yang perlu diperbaiki kok" ucap lea.
"Nah maka dari itu, Lea cuma ngomong gitu biar Lea sesuai kan sama kriteria Grixel?, Buna gak mau Lea jadi orang lain sedangkan Lea yang sebenarnya gak menyukai hal itu" Ucap Belle tegas.
"Udah ya.. sekarang kamu sekolah dulu nanti pulang sekolah kamu bisa kekamar Buna kalau kamu masih mau bicara sama Buna" ucap Belle berdiri dan meninggalkan kamar Lea.
Belle pun tak lupa untuk mengetuk pintu Leo, setelah mendapat jawaban dari dalam Belle pun segera menuju kekamarnya.
Kriet...
Suara decitan pintu terdengar diindra pendengar, Belle yang tak menemukan Rian pun segera menuju ke arah lemari untuk mengambilkan baju kantor Rian.
Rian yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk dipinggangnya pun kaget akan keberadaan Belle.
"Mas hari ini pulang jam berapa?, Soalnya aku mau keluar buat beli keperluan kuliah sama mau beli keperluan dapur juga" ucap Belle sambil merapikan pakaian-pakaian Rian.
"Saya gak kerja hari ini" ucap Rian yang sudah mengenakan baju santai.
"Hah?, Kok gak kerja kenapa?" Ucap Belle heran.
"Tadi malam kamu bilang bosen disini jadi saya mau ngajak kamu honeymoon di Perancis, sekalian ngecek perusahaan yang ada disana" ucap Rian yang menyodorkan handuknya kepada Belle dengan tujuan untuk membantunya untuk mengeringkan rambutnya.
"Hah? Honeymoon?, Terus anak-anak?" Ucap Belle dan mengambil handuk yang disodorkan oleh Rian dan membantunya mengeringkan rambutnya.
"Anak-anak sudah besar, dan pasti anak-anak juga sudah mengerti" ucap Rian.
"Tapi mas..." Ucap Belle.
"Sudah sekarang kamu siap-siap dan dua hari lagi kita akan berangkat, dan untuk belanja saya temani kamu buat belanja" ucap Rian yang menyisir rambutnya.
"Yaudah aku siap-siap dulu" ucap Belle yang mengambil tasnya diatas nakas.
Setelah mengambil tasnya Rian dan Belle pun turun berdampingan, dan dibawah sudah ada Lea dan Leo yang sedang menikmati sarapannya.
Rian pun duduk di kursinya dan Belle membantu Rian untuk mengambil lauk pauknya.
"Buna.. kok lama banget sih dikamarnya" ucap Lea penasaran.
"Tadi papah sama Buna diskusiin tentang honeymoon dan kita akan berangkat honeymoon 2 hari setelah ini" ucap Rian yang tenang sambil meminum kopinya.
"Hah? Honeymoon?, Buna mau honeymoon sama papah?, Berarti Buna sama papah mau bikin anak donk?" Ceplos Lea.
"Ya gak gitu le.. Buna honeymoon cuma buat refreshing aja kok biar gak bosen dirumah" ucap Belle sambil mengoleskan selai kacang dirotinya.
"Emangnya Buna ada niatan bikin anak umur berapa sama papah?" Ucap Lea penasaran.
"Udah-udah malah bahas anak, sana kamu gak sekolah ini udah jam setengah tujuh" ucap Rian yang merasa jengah dengan pertanyaan-pertanyaan dari Lea.
"Umh papah mah..., Yaudah yuk bang kita berangkat" ucap Lea yang mengajak Leo yang sedari tadi hanya bisa menyimak.
"Yaudah kalau gitu hati-hati ya, Leo jangan ngebut ya.." ucap Belle sambil mengelus surai rambut Lea.
"Bye-bye Buna.." ucap Lea.
"Kok papah gak dipamiti?" Ucap Rian yang melihat sengit Lea yang tidak memamitinya.
"Papah jelek, Lea mau sekolah dulu ya..." Ucap Lea yang akhirnya memamitinya.
Rian pun tampak kesal melihat kelakuan putrinya itu, entahlah setelah bersama Belle rumahnya terlihat sangat hidup daripada hari-hari sebelumnya yang tampak masih suram.
Rian juga bersyukur dengan datangnya Belle dirumah ini, Lea yang dulunya tertutup sekarang sudah mau terbuka dengannya, meskipun Leo yang masih menjaga jarak dengan Belle.
𝑨𝒏𝒏𝒚𝒆𝒐𝒏𝒈 𝒚𝒆𝒐𝒓𝒖𝒃𝒖𝒏!!
𝒉𝒂𝒗𝒆 𝒇𝒖𝒏 𝒈𝒖𝒚𝒔.. 𝒂𝒏𝒅 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒇𝒓𝒊𝒅𝒂𝒚... 𝒆𝒏𝒋𝒐𝒚 𝒈𝒖𝒚𝒔!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐦 𝐈𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭 (Tanpa Ending)
FantasyBevella anggira despati, gadis yang masih berusia 16 tahun itu harus mengalami hal yang tidak pernah ia bayangkan, ia sudah lelah di kehidupan ini lebih memilih bunuh diri di sebuah hotel, ia kira ia akan meninggal dengan cara itu tapi tidak Vella m...