𝑴𝒆𝒕 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂♡︎
23. Tak terduga
"Mas.." ucap Belle lemas saat mendengar apa yang dokter katakan tadi
Sedangkan Rian juga tak percaya bahwa sang putri kecilnya bisa mengandung diusia yang baru saja menginjak 17 tahun
Belle pun dengan segera masuk kedalam ruangan, dan melihat Lea yang sedang tertidur diatas brankar
Belle mengelus lembut tangan Lea yang tak di infus, sebenarnya ia kecewa pada Lea tapi bagaimana pun juga bayi yang dikandung Lea juga tak bersalah
Rian yang berada diluar pun menyusul Belle masuk kedalam ruangan setelah menelpon Leo untuk segera ke rumah sakit
"Eugh.." lenguh Lea
"Lea nak, mau minum?" Ucap Belle saat Lea sudah sadarkan diri
"Buna?" Beo Lea saat kepalanya sedikit pusing
"Lea..." Ucap Rian sambil menatap Lea sendu
"Papah, Lea kenapa?" Ucap Lea saat menatap infus ditangannya
"Kamu hamil sayang" ucap Belle disampingnya yang sudah menangis
Tubuh Lea pun langsung kaku, ia tak kan mengira bahwa kejadian yang dulu akan membuahkan hasil, sekarang bagaimana masa depannya?
"Buna, Buna bohongkan?" Ucap Lea tak percaya
Sedangkan Belle hanya bisa menangis dipelukan Rian, ia tak bisa menjelaskan lagi secara detail
"Pah.. Buna bohongkan?, Lea gak hamilkan? Yang hamilkan Buna?" Ucap Lea menyangkal kenyataan
"Benar kamu hamil Lea" ucap Rian menatap mata Lea
"Gak, ini semua gak mungkin, Lea gak hamil!" Teriak Lea sambil menarik infusnya
Lea pun hampir pergi dari ruangannya, tapi sebelum ia keluar sudah ada seseorang yang sudah memeluknya dan menangis saat melihatnya
"Hiks, Buna Lea gak hamil!" Ucap Lea yang tetap menyangkal kenyataan itu
"Hust... Jangan gitu, Lea anak baikkan? Jangan gitu sayang kasian kamunya kalau kayak gini" ucap Belle sambil memeluk Lea
Lea pun hanya bisa menangis sambil memeluk Belle, ia hanya bisa menerima takdirnya sekarang
Setelah tenang Lea pun dituntun kembali ke brankarnya untuk istirahat lagi dan untuk pemasangan infus lagi
Belle yang melihat Lea sudah agak tenangan pun segera menemui Rian yang sedang berada diluar ruangan
Tak lama Leo pun datang dengan wajah yang cemas, belum sempat ia bertanya keadaan sang adik, Leo sudah mendapatkan tonjolan dari sang papah
Bug
Tonjokan itu membuat Belle terkejut dan shock
"Mas!, Kamu apa-apaan sih?!" Ucap Belle saat sang anak mendapatkan tonjokan
"Biarkan, dia sudah tak pecus lagi menjaga adiknya sampai hal ini terjadi" ucap Rian yang sudah duduk lagi di kursi
Belle pun membantu Leo bangun, dan segera membawanya keruangan Lea agar dokter memeriksanya
"Buna, Lea kenapa?" Ucap Leo penasaran saat melihat saudari kembarnya terbaring dengan muka yang pucat
"Obati dulu ya lukanya, habis ini Buna bakalan cerita" ucap Belle lalu memanggilkan dokter untuk Leo
Setelah luka Leo diobati barulah Belle menceritakan apa yang terjadi hal itu membuat Leo tertunduk, Leo merasa bahwa dirinya sudah lalai dalam menjaga sang adik kecilnya itu
"Emang kalau Buna boleh tau, kenapa kejadian ini bisa terjadi?" Ucap Belle penasaran
"Jadi waktu Buna sama papah pergi ke Perancis, Lea sempet marah sama Grixel gara-gara Tia, Grixel pukul Lea, tentu aja Leo sebagai kembarannya gak terima jadi ya, Leo sama Grixel berantem tapi Lea nya pergi sendiri sampe malam, Leo juga udah berusaha buat hubungi Lea, tapi tetap aja Lea gak ngangkat telpon Leo" ucap Leo saat menceritakan kejadian sebulan yang lalu
Belle pun hanya bisa menyimak kala Leo menceritakan apa yang terjadi saat itu, Belle menatap Leo kecewa
Tapi ia juga berfikir Leo juga tak ingin takdir seperti ini untuk sang adik apalagi Lea dan Leo saudara serahim
"Yaudah kalau gitu Leo balik duluan gih, ini udah malem kamu besok harus sekolah" ucap Belle yang menatap jam yang sudah berada pada pukul 23:56
"Buna, kalau ada apa-apa telfon Leo ya.." Ucap Leo saat ia akan meninggalkan Belle
"Iya nanti Buna kabarin soal Lea" ucap Belle pada sang anak
Leo pun akhirnya meninggalkan rumah sakit dan balik menuju rumahnya, sedangkan Belle balik keruangan Lea
Ia bisa menatap Rian yang sedang menatap handphonenya serius, Belle pun perlahan-lahan duduk di kursi sebelah Rian
"Mas?, Mas taukan yang mas lakuin tadi salah?" Tanya Belle pada Rian
"Hmm" jawab Rian
"Aku tau mas kecewa sama Leo tapi gak gini caranya mas" ucap Belle
"Leo juga anak kamu mas, jadi kalau besok-besok ada kejadian yang menyudutkan Leo tolong buat gak main tangan ya.." ucap Belle memohon
"Iya" ucap Rian singkat
Malam pun berganti menjadi pagi, cahaya oranye sudah mulai muncul dari ufuk timur, burung-burung juga sudah mulai bercuitan
Belle yang baru saja menyelesaikan mandinya langsung membangunkan sang suami yang tertidur nyenyak diatas sofa
"Mas bangun.., udah pagi" ucap Belle sambil menepuk-nepuk pundak Rian
Rian yang merasa terusik pun akhirnya membuka matanya, ia menatap Belle yang sudah cantik setelah mandi
"Mas gak kerja?" Ucap Belle pada Rian
Rian pun hanya menjawab gelengan pertanyaan dari Belle
"Kenapa gak kerja?" Tanya Belle
"Saya lagi capek Bell, saya akan mengambil cuti minggu ini" ucap Rian
"Yaudah kalau gitu gih sana mandi biar aku turun buat beli sarapan" ucap Belle yang menyuruh Rian untuk mandi
Rian pun tanpa banyak bicara langsung masuk kedalam kamar mandi dan segera memulai ritual paginya
Sedangkan Belle segera turun kekantin rumah sakit untuk membeli sarapan untuk dirinya maupun untuk sang suami, untuk Lea? Lea nanti akan dikasih makan oleh pihak rumah sakitnya
Rian yang sudah menyelesaikan mandinya pun langsung mengedarkan pandangannya keseluruhan ruangan Lea, ia tak bisa menemukan sang istri
Padahal tadi niatnya ia akan pergi bareng kekantin rumah sakit tapi malah Belle yang meninggalkan ia sendiri
Rian pun segera melihat Lea yang masih tidur dengan pulas sejak ia dibius kemarin, setelah menatap sang putri Rian pun mengambil laptopnya disofa yang belum pernah ia tiduri
Rian masih tetap mengerjakan tugasnya walaupun hari ini cuti, Rian tak mau terus-menerus mengandalkan sang sekertaris
Hallo semua?!!!
Hihi akhirnya update juga:)
Guys aku mau tanya dong kalau semisal cerita ini terbit kalian bakalan beli gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐨𝐦 𝐈𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭 (Tanpa Ending)
FantasíaBevella anggira despati, gadis yang masih berusia 16 tahun itu harus mengalami hal yang tidak pernah ia bayangkan, ia sudah lelah di kehidupan ini lebih memilih bunuh diri di sebuah hotel, ia kira ia akan meninggal dengan cara itu tapi tidak Vella m...