ㄒ乇几

17.3K 1.4K 12
                                    

𝑯𝒂𝒍𝒍𝒐 𝒚𝒆𝒐𝒓𝒐𝒃𝒖𝒏!!

𝒎𝒆𝒕 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂!

❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎❄︎

10. 𝐊𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧

Hari sudah semakin larut, Lea pun masih tak ada niatan untuk kembali pulang, setelah bertemu dengan seseorang tadi Lea masih ingin berada ditaman.

Sedangkan Belle yang sudah mulai khawatir dengan Lea pun segera menuju ke kamar Leo untuk menanyakannya apa yang terjadi.

Tok,, tok,, tok

"Leo.., tadi kamu turunin Lea dimana?, Biar Buna jemput dia" ucap Belle didepan pintu kamar Leo.

Ceklek

"Loh Leo?, Kenapa nangis?, Buna buat salah?" Ucap Belle khawatir karena Leo keluar dengan mata yang sembab.

"Hiks.. Buna, Leo ngerasa bersalah sama Lea, karena Leo tadi ninggalin Lea, hiks..." Ucapnya sambil sesenggukan.

Belle pun hanya bisa pasrah dengan apa yang dikatakan Leo sekarang, mungkin tali persaudaraan mereka lebih erat dibandingkan dengan ikatan yang baru ia bangun kemarin sehingga tanpa disuruh pun Leo akan minta maaf ke Lea setelah mereka bertengkar.

"Udah, udah gak usah nangis, anak cowok kok nangis" ucap Belle sambil menghapus air mata Leo.

"Sekarang kita cari Lea, ok?" Ucap Belle menenangkan Leo.

Mereka berdua pun mencoba mencari Lea disekitar sekolah dan dirumah teman-teman Lea.

Namun hasilnya nihil, Belle pun berinisiatif untuk menyuruh Leo memberhentikan mobilnya ditaman dekat sekolahnya.

Leo pun hanya bisa menurut, entah kenapa Belle rasa Lea sedang berada ditaman ini, mungkinkah ikatan batinnya sudah terjalin dengan Lea?.

Belle pun turun dan menyuruh Leo untuk tidak mengikutinya, karena ia tidak mau Lea kabur lagi darinya.

Belle sudah mengelilingi taman ini tapi tetap saja tidak menemukan Lea, entah mengapa hatinya masih tetap ingin mencari Lea disekitar sini.

Belle pun kembali mencari Lea, dan akhirnya ia menemukan Lea duduk dibangku taman.

Lea menatap langit-langit yang sudah mulai menampakkan bulannya, ia sedang merenungi nasibnya.

Belle yang melihat itu pun segera menghampirinya dan duduk disebelahnya, tanpa Lea ketahui.

"Lea kangen mamah ya..?" Tanya Belle tiba-tiba.

"Loh Buna kok ada disini?" Ucap Lea terheran-heran.

"Lea kangen mamah?" Ucap ulang Belle.

Ouh ayolah Belle sangat mengerti perasaan Lea, didalam novel dikatakan bahwa jika Lea menatap langit-langit artinya Lea sedang merindukan mamahnya.

Lea menatap Belle sebentar, ia takut melukai hati perempuan disampingnya ini ketika ingin bicara.

"Bicara aja, Buna gak papa kok kalau misalnya Lea emang bener-bener kangen mamahnya Lea" ucap Belle seakan mengerti atas tatapan tersebut.

Lea pun hanya mengangguk singkat dan kembali menatap langit-langit yang sebentar lagi berubah warna.

"Buna minta maaf ya kalau misalnya Buna belum bisa jadi ibu sambung yang baik buat kamu" ucap Belle tulus.

Lea hanya bisa menyimak tanpa berbicara, Lea sendiri bingung harus menganggapinya dengan raut wajah seperti apa.

"Buna memang belum bisa jadi yang terbaik dihati Lea, tapi Lea sayang banget sama Buna" ucap Lea sambil menatap Belle.

Belle pun hanya bisa diam mencerna perkataan Lea tadi, mereka berdua pun hanyut oleh suasana yang nyaman menurutnya.

"Yaudah yuk pulang Leo udah tungguin dari tadi" ucap Belle.

Lea pun hanya bisa menurut dan segera berjalan menuju mobil Leo, toh jika ia kabur lagi ia sendiri yang akan bingung akan pergi kemana jika tidak pulang.

Belle pun mengetuk pintu mobil dan dibukakanlah pintu oleh Leo, Leo yang melihat adiknya berada disamping Bunanya langsung memeluk Lea erat seakan tak ingin kehilangan lagi.

"Udah-udah yuk masuk dulu bicaranya nanti dulu ya pas sampai rumah aja" ucap Belle.

Mereka pun melepaskan pelukan dan Leo segera menyetir mobilnya, sesampainya dirumah ternyata Rian sudah kembali dari kantor.

"Kemana aja kalian semua?" Ucap Rian sambil menaruh laptopnya disofa.

"Tadi Lea abis main sama temennya dan aku sama Leo jemput Lea sekalian jalan-jalan sama mereka" ucap Belle bohong ia tau Rian akan marah kepada Leo jika Lea ia bilang kabur tadi Belle sendiri tak mau ada keributan dirumah ini jadi ia harus berbohong untuk kebaikan semuanya.

"Ohh gitu yaudah kalau gitu Lea cepat balik kekamar terus beberes, Leo juga jangan lupa mandi" ucap Rian sambil mengambil kembali laptopnya.

Leo dan Lea pun hanya bisa menurut dan pergi kekamar mereka masing-masing, Rian sendiri melanjutkan apa yang ia kerjakan tadi.

Belle pun yang melihat suaminya bekerja berinisiatif untuk membuatkannya kopi dan memijatnya.

"Kenapa kamu?" Ucap Rian saat Belle hendak memijatnya.

"Ya mau mijetlah" ucap Belle sewot.

Rian pun hanya bisa diam saat Belle berucap seperti itu, Rian juga tak melarang Belle untuk memijatnya.

Belle pun memijat Rian dengan hati-hati, setelah sekitar setengah jam memijat akhirnya Belle pun duduk disamping Rian.

"Mas gak capek kerja terus??" Ucap Belle terhadap Rian dan dijawab gelengan oleh Rian.

"Kamu bosen dirumah?" Ucap Rian saat mengerti jika istrinya sedang bosan.

"Eh enggak sih, tapi sepi aja gitu kalau mas sama Lea dan Leo gak ada dirumah, gak ada temen soalnya" ucap Belle sambil mengintip pekerjaan Rian.

"Ouh iya masalah kuliah aku gak papakan ngelanjutin kuliah ku?" Ucap Belle khawatir karena sejak mereka menikah Belle sama sekali tidak membicarakan hal tersebut.

"Kamu masih mau kuliah?" Ucap Rian sambil memandang Belle.

"Iyalah, i want to be career women, you know that right?" Ucap Belle juga menatap Rian.

Rian pun hanya bisa menghela nafas panjang, Rian tau Belle memang keras kepala semakin ia tentang semakin keras juga kepala Belle.

"Yaudah terus kamu maunya gimana?" Ucap Rian.

"Yah mau aku, aku ngelanjutin kuliah di Sydney, mungkin berat sih buat aku sama kamu tapi ini cuman berlangsung selama 1 tahun kan?" Ucap Belle.

"Dan kamu selama 1 tahun itu, kamu di Sydney tanpa memerhatikan ku?" Ucap Rian.

"Bukan gitu, aku bakalan disini kalau lagi liburan" ucap Belle.

"Gak papa deh mungkin masalah ini bisa kamu pikirin, aku juga masih punya 3 minggu waktu buat berangkat ke Sydney" ucap Belle.

Rian dan Belle pun segera beranjak menuju kekamar mereka, Belle sedang bersiap-siap untuk menyiapkan makan malam untuk mereka semua.

Setelah mandi Belle pun menyuruh Rian untuk membersihkan diri dan menyiapkan kaos oblong untuk Rian.

Belle pun segera turun untuk menyiapkan makan malam untuk keluarga kecilnya, Belle akan menyiapkan chicken karaage dan otomiyaki untuk mereka semua.

Karena menurutnya kedua masakan tersebut sangat mudah untuk disajikan dan mempersingkat waktu yang ada.

Setelah Belle menyelesaikan masakannya Belle pun memanggil mereka semua dan memakan makanannya dengan khidmat.

See you next time guys!!

𝐌𝐨𝐦 𝐈𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭  (Tanpa Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang