Keesokan paginya Beomgyu terbangun, "Loh Taehyun, kok kamu bisa tidur di bawah?!"
Mendengar pekikan yang agak keras dari Beomgyu barusan, Taehyun juga ikut terbangun.
"Sudah bangun kak? Gimana keadaannya? Sudah mendingan?" tanya Taehyun bertubi-tubi mengabaikan rasa pegal yang ada di leher dan punggungnya karena posisi tidurnya semalam.
Entah mengapa rasanya pertanyaan-pertanyaan yang tadi Dejavu.
Beomgyu menjawab dengan suara yang lirih, "Sudah...."
"Ada apa kak? Kok sepertinya masih gelisah?"
"Sebenarnya aku habis mimpi buruk tadi malam...."
"Mimpi apa?"
"Dalam mimpiku itu papa, mama, dan kamu tiba-tiba menghilang seperti asap...."
Taehyun terkekeh mendengar cerita dari Beomgyu barusan, "Pantas saja dari kemarin malam kakak mengigau terus... Tidak apa-apa jangan diambil pusing, mimpi kan cuma bunga tidur kak."
Beomgyu tersenyum, ia merasa senang karena jika ada Taehyun dirinya selalu bisa merasa jauh lebih tenang.
"Ah iya Taehyun, kamu ada tugas ga hari ini?" tanya Beomgyu seraya merapikan selimutnya dan menata kembali guling beserta bantalnya yang berantakan.
Taehyun menggeleng dengan cepat, "Ga ada kak."
"Mau ke sungai ga, Taehyun?"
"Boleh... Tapi mau ngapain ke sana?"
"Niatku sih sambil belajar, gimana?"
"Oke, kita berangkat sekarang?"
Beomgyu mengangguk dan bersiap memilih buku-buku yang akan ia bawa nanti ke sungai. Mulai dari buku catatan yang berukuran kecil sampai buku bacaan yang besar dan tebal lengkap dibawa oleh dirinya.
Dalam perjalanan, mereka melihat banyak berbagai macam jenis hewan dan tumbuhan. Ada juga bunga yang bermacam-macam warnanya tumbuh banyak di sana. Seperti hamparan warna-warni.
Cuaca hari ini sangat bagus karena tidak berawan sama sekali dan sangat cerah. Hanya saja memang jalanan menuju sungainya agak sulit karena cukup licin dan banyak ranting serta bebatuan.
Setelah sekitar sepuluh menit kemudian, mereka akhirnya sampai di sungai tujuan.
"Eh Taehyun, coba lihat deh," kata Beomgyu sambil menepuk-nepuk bahu Taehyun dengan semangat.
"Lihat apa kak?" tanya Taehyun kebingungan melihat mata Beomgyu yang berbinar-binar.
"Pemandangannya indah ya?"
"Sudah pasti lah kak, kita kan juga udah sering ke sini...."
"Iya ya, tapi tau ga apa yang indah selain pemandangan di sini?"
"Air sungainya?"
Sebenarnya niat Beomgyu ingin iseng-iseng menggombal, tapi yang ia dapatkan hanyalah rasa emosi karena Taehyun tidak peka seperti ini.
"Lah, itu mah juga termasuk pemandangan."
"Kalau gitu apa kak?"
"Selain pemandangan, yang indah adalah kamu...."
"Apa harusnya ga usah aku terusin aja ya tadi gombalnya?" batin Beomgyu resah.
Malu? Iya. Tapi Beomgyu tetap percaya diri dan berpikir pasti saat ini Taehyun sudah ketar-ketir, mungkin juga hati serta jantungnya salto.
Padahal Taehyun sekarang hanya melongo karena ia tidak percaya Beomgyu akan mengatakan hal yang semacam ini.
Ia kemudian hanya bisa tertawa tipis, "Kakak juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't We be Together? [TXT]
FanficMengisahkan tentang kebersamaan dari Yeonjun, Soobin, Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai yang terganggu akan masalah-masalah tidak terduga. Akankah mereka bisa untuk tetap saling mendukung satu sama lain? Dapatkah mereka merebut kembali kebersamaan ya...