"Yeonjun kalau pakai kuda atau terbang nanti takutnya tidak sempat, bagaimana kalau kamu buat portal saja? Berkah Raja ungu milikmu pasti sanggup untuk membukanya," usul Soobin setelah memikirkan durasi perjalanan mereka.
"Ya, aku tidak masalah... Tapi ini kan baru pertama kali aku melakukannya, jadi jangan menyalahkan aku kalau terjadi sesuatu ya!"
Benar-benar terdengar sangat tidak meyakinkan sama sekali.
Walaupun begitu Soobin, Beomgyu dan Hueningkai dengan cepat menganggukkan kepalanya bersamaan pertanda setuju dengan pernyataan Yeonjun barusan.
Setelah itu, Yeonjun dengan cekatan menggerakkan tangan ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan berurutan dengan mulutnya yang komat-kamit melafalkan mantra untuk menciptakan portal.
Sesaat kemudian portal berhasil terbentuk. Mereka berempat dengan cepat bergegas berdiri di atas lingkaran tersebut.
Dalam sekejap mata, mereka sudah tiba di kediaman orang tua Hueningkai dengan selamat. Walaupun masih ada di area luar, aura di tempat itu sudah terasa sangat tidak enak.
"Ini benar tempatnya Kai? Aku ga salah teleport kan?" tanya Yeonjun untuk memastikan karena hawanya terlalu terasa aneh.
"Iya kak, di sini memang seperti ini suasananya. Belum lagi nanti di depan sana sudah pasti ada banyak penjaga, jadi nanti kita mau tidak mau harus berpencar menjadi dua kelompok kalau ingin cepat," jawab Hueningkai sekaligus memberi penjelasan tambahan.
"Yah mau bagaimana lagi kan? Tidak apa-apa, biar aku dan Yeonjun nanti yang melawan penjaga. Kalian berdua masuk saja langsung susul dan cari Taehyun di dalam," sahut Soobin terhadap Hueningkai dan Beomgyu seraya menepuk-nepuk pundak Yeonjun.
Beomgyu kemudian membuka suara, "Kenapa tidak lewat dari belakang saja?"
"Jangan kak, daerah belakang itu lebih berbahaya. Itu daerah para Dewa dan Dewi yang lain. Salah salah bisa langsung habis kita kalau mengusik mereka."
"Uhh... Baiklah."
Usai percakapan barusan, mereka berempat langsung bergegas lagi menuju ke arah gerbang depan.
"Ini... Jumlah mereka lebih banyak dari perkiraanku..." keluh Soobin sesaat setelah melihat banyaknya penjaga yang sudah bersiap siaga tersebut.
Yeonjun kemudian menyahut, "Tidak apa-apa Soobin! Kita pasti bisa tidak peduli berapapun itu jumlahnya!"
Soobin tersenyum kepada Yeonjun, dan Yeonjun pun membalas ulasan senyum dari Soobin tadi.
Setelah itu, mereka langsung melawan para penjaga yang ada di sana dengan cekatan. Beomgyu dan Hueningkai yang melihat hal itu tanpa membuang waktu lagi bergegas masuk ke dalam untuk mencari di mana keberadaan dari Taehyun.
"Kai apa tidak ada ruangan yang kamu curigai? Yang mungkin ada Taehyun di sana? Biar kita bisa cepat," tanya Beomgyu kepada Hueningkai setelah tidak menemukan keberadaan Taehyun di mana-mana.
Hal ini di luar dugaan mereka bahwa untuk mencari Taehyun saja sudah sangat sulit seperti ini.
"Ada satu kak... Di tahanan bawah tanah!! Mereka pasti menahan kak Taehyun di sana!!"
"Baik kalau begitu kita ke sana sekarang!!"
Beomgyu dan Hueningkai kemudian dengan cepat membuka pintu ruangan yang ada pada sel bawah tanah.
"Wah ini dia yang ditunggu-tunggu! Akhirnya kalian datang juga walaupun lama. Tapi yang lain di mana? Hanya ada kalian berdua," sambut orang tua Hueningkai yang melihat kedatangan Beomgyu dan Hueningkai.
"KALIAN SEDANG PESTA?!"
"DI MANA TAEHYUN?!"
"Wah-wah kalian ini benar-benar tidak sopan dan bodoh ya... Apa tidak terlihat? Itu dia ada di sana."
Begitu menolehkan kepalanya, Beomgyu kaget bukan main karena ia melihat Taehyun yang sudah tergeletak di lantai tidak berdaya bersimbah darah.
"Padahal Taehyun kami tercinta sudah repot-repot sampai seperti itu agar kalian bisa hidup tenang, tapi kalian malah datang sendiri ke sini...."
"APA MAKSUDMU SIALAN?!"
"Kamu Choi Beomgyu yang kemarin? Kami bosan mendengarmu berteriak-teriak terus. Tidak ada gunanya, Taehyun sudah mati."
"MATI?! JANGAN BERCANDA BRENGSEK!!!"
"Ya kalau tidak percaya coba bangunkan dia. Namun menurut kami, mayat ya mayat."
Beomgyu tidak mengindahkan dan mendengarkan lagi ocehan kedua orang tua Hueningkai. Dirinya dengan perasaan panik kalang kabut tersebut langsung menghampiri Taehyun.
"TAEHYUN!! TAEHYUN BANGUN!! INI AKU BEOMGYU!! AKU DATANG UNTUK MENJEMPUTMU BODOH!!"
"HEI KAMU DENGAR TIDAK?! BANGUN DASAR BODOH!!"
"HEI TAEHYUN!!!!!!"
Hueningkai yang melihat Beomgyu berteriak-teriak sambil terus menggoyang-goyangkan tubuh Taehyun pun tidak tega melihatnya.
"Kak Beomgyu... Tenangkan dirimu...."
"TENANG BAGAIMANA HAH? KATAKAN SEKALI LAGI APA AKU HARUS TENANG DI SAAT SEPERTI INI?"
"BAGAIMANA BISA KAMU BIASA BIASA SAJA, KAI?!"
Hueningkai hanya bisa diam menerima semua bentakan yang Beomgyu lontarkan padanya.
Kalau boleh jujur, ia sendiri sebenarnya juga panik, sambil mulai menangis Hueningkai menjawab, "Aku juga tidak mengira jika kak Taehyun...."
Beomgyu langsung menoleh kearah Hueningkai yang terduduk dan semakin menjadi-jadi tangisnya, "Kai...."
"Kai... Maaf... Aku tidak seharusnya membentakmu, padahal aku tau pasti kamu juga merasa sedih..." ucap Beomgyu dengan suara serak karena sehabis menangis barusan dan mulai memeluk Hueningkai yang masih menundukkan kepalanya.
Sesaat itu juga, Yeonjun dan Soobin muncul menghampiri mereka.
"Bagaimana? Sudah ketemu Taehyun?"
Beomgyu melepaskan pelukannya dari Hueningkai tadi, lalu menoleh ke arah Yeonjun.
"Sudah tapi...."
"Tapi...?"
Beomgyu tidak kuasa menjawab pertanyaan Soobin barusan dan kini ia malah kembali menangis.
Hueningkai yang melihatnya pun menjelaskan kondisi mereka saat ini kepada Soobin dan Yeonjun sejelas-jelasnya.
"Tidak mungkin...."
"Ini pasti hanya bercanda kan...."
"MANA MUNGKIN AKU BERCANDA YANG SEPERTI ITU?!" bentak Beomgyu dengan napas yang menggebu-gebu.
Yeonjun dan Soobin juga tidak kuasa menahan tangisnya melihat sosok Beomgyu yang seperti itu dan langsung menghampiri Taehyun untuk memeluknya.
"Kami tidak bermaksud untuk mengganggu momen haru ini tapi, Taehyun menitipkan pesan untuk kalian semua."
"Pesan...?"
"Untuk Choi Yeonjun dan Choi Soobin, Taehyun berkata bahwa dia ingin berterimakasih kepada kalian atas semuanya apapun itu. Untuk Hueningkai, anakku tercinta, kata Taehyun tidak perlu khawatir karena si merah sudah kembali. Terakhir untuk Choi Beomgyu, dia berpesan bahwa dia sangat beruntung memiliki seseorang sepertimu."
Tangis Beomgyu semakin pecah mendengar ucapan kedua orang tua Hueningkai yang menyampaikan pesan dari Taehyun barusan.
"Kang Taehyun bodoh, kalau kamu merasa beruntung ya jangan pergi...."
"Beomgyu...."
Hueningkai kemudian bergumam, "Eh tunggu dulu... Si merah...?"
![](https://img.wattpad.com/cover/308932518-288-k924837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't We be Together? [TXT]
FanficMengisahkan tentang kebersamaan dari Yeonjun, Soobin, Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai yang terganggu akan masalah-masalah tidak terduga. Akankah mereka bisa untuk tetap saling mendukung satu sama lain? Dapatkah mereka merebut kembali kebersamaan ya...