Part 43

1.1K 106 11
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sudah lama Asta dan yang lain berada di mension keluarga Sean, tujuannya hanya untuk bisa bermain bersama Ansya..aneh memang tapi itulah yang terjadi....

"Udah sana lo pada pulang," usir Sean yang sudah jengah dengan teman teman nya

"Santai elahh pakill mahh gittuu, " ucap Asta dengan santai nya

Sean hanya memutar kedua bola matanya malas

Tak lama kemudian Ansya menuruni tangga dengan wajah bantal nya

Sean yang melihatnya pun menghampiri adiknya yang masih merem melek....

"Kenapa hmm, " tanya Sean sambil mengangkat tubuh Ansya untuk di gendongnya

"Hummm," Ansya hanya menggelengkan kepalanya lalu menyusul dusel kan kepalanya mencari kenyamanan ke dada bidang Sean yang terbaluti kaos

"Kok pake tangga sih turunnya?," tanya Sean

"Lupa, hehehe," ucap Ansya sambil menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal

"Ya udah sekarang cuci muka dulu yuk di wastafel," ajak Sean sambil berjalan ke arah dapur dengan Ansya yang masih nyaman di gendongannya

Setelah sampai di dapur Sean menurunkan ansya dari gendongannya

"Udah sampe ayo cuci muka dulu," titah Sean dengan nada tegasnya namun masih terdengar lembut

"Hati hati nanti jat---," peringat Sean yang terpotong karena....

Brukk!!

Dengan gerakan reflek Sean menolong tubuh Ansya untuk berdiri yang sudah ngedoprok di lantai dapur

"Ansya yang masih loading pun hanya mengerjapkan matanya bingung

Melihat sang adik masih linglung akhirnya Sean mengangkat tubuh Ansya untuk di gendongnya lagi lalu berjalan mendekati wastafel dan memutar kran hingga keluarlah airnya....

Setelah sadar apa yang baru saja terjadi pada dirinya, mata Ansya berkaca kaca siap untuk menangis

Sean yang melihatnya pun langsung menenangkannya

"Sttt jangan nangis, udah udah nggak sakit cup cup cup,"

Uwwahhh sekali bestiehhh kakable sekali kamu Sean

Sean mengadahkan tangannya hingga membentuk seperti mangkuk lalu mengadahkan air yang mengalir tersebut setelahnya meraupkan ke wajah Ansya

Setelah selesai mereka berdua kembali ke ruang keluarga dimana disitu masih terdapat curut curut KSCM

"Halo demoy," sapa Asta dengan senyuman khas ke playboy an nya

Ansya yang merasa di sapa pun menoleh ke arah Asta "Haii kak ta,"

HENANSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang