***
Setelah Beberapa menit berlalu kini Sean dan Zio kembali bersama dengan Ayah"Ayah!!, bagaimana keadaan Ayah," tanya Ansya dengan raut khawatirnya.
"Yaa, Ayah baik-baik saja Princess," ucap Ayah menenangkan.
Lain halnya dengan Sean yang sedang mengkode sang sahabat untuk menolongnya supaya bisa mengajak Ansya pergi keluar sebentar supaya Ia dan yang lainnya bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat.
Zefan yang melihat pun mau-mau saja toh Ia juga ingin meluangkan waktunya untuk bersama Ansya, orang yang Zefan sayang dan cintai yaa walau hanya dalam diam. eaakkkk, dalam diam nggak tuhh.
"MMM, sweetheart gimana kalau kamu jalan-jalan dulu keluar sama Zefan supaya pikiran kamu nggak terlalu strees, okeyy sweetheart nanti bunda biar abang yang jaga sama ayah," Ucap Sean dengan nada lembutnya.
"Tt-ttapi Ansya k-kkan pengen jagain bunda," ucap Ansya pelan.
"Apa yang dikatakan Kakak kamu itu benar Princess, kamu tenang saja bundamu pasti segera pulih, nanti kalo bunda tau kamu sakit karena tidak bisa menjaga kesehatan Princess bunda bakalan sedih pastinya," jelas Ayah menambahi.
"Yaa sudah Ansya nurut deh, biar bunda nggak sedih,"
********************
Kini Ansya danZefan sedang berboncengan untuk menuju restaurant terdekat, namun setelah mengetahui arah tujuannya tesebut Ansya menolak, dan ia memilih untuk membeli makan di pedagang pinggir jalan, karena kalah debat akhirnya Zefan akhirnya mengalah dan menurutinya.
Dan sekarang disinilah mereka di lapak pedagang nasi goreng.....
"Bang mau pesen nasi gorengnya ya," ucap Ansya saat sudah sampai di depan gerobak nasi goreng tersebut.
"Oke neng, mau berapa porsi neng?," tanya abang penjual.
Ansya yang ditanya pun menoleh pada Zefan, Zefan yang maksudpun langsung menjawab, "3 porsi bang yang 2 dimakan disini dan yang satu kasih anak yang lagi duduk di trotoar itu ya bang," ucap Zefan sambil menunjuk seorang anak laki-laki yang sedang duduk sambil memegangi perut dengan karung disampingnya.
Setelah beberapa menit akhirnya nasi gorengnya pun jadi, dan mereka memakannya bersama-sama begitupun dengan 1 bungkus nasi goreng yang diberikan pada anak laki-laki tadi, namun setelah beberapa suap nada dering HP Zefan terdengar dan langsung berdiri dan menjau dari Ansya lalu mengangkatnya.
Setelah selesai bertelfonan Zefan kembali ke tempat duduk tadi dan memperhatikan Ansya makan, Ansya yang sadar diperhatikan pun balik menatap Zefan.
"Kenapa kak?, Kok ngga lanjut dimakan?," tanya Ansya heran.
"Udah mau selesai makannya," jawab Zefan seadanya, kerane memang ia langsung melahapnya dengan porsi yang besar.
Ansya yang melihat pun hanya menggelengkan kepalanya, bisa-bisanya Zefan yang terkenah dingin dan irit bicara itu bertingkah seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HENANSYA
Short StoryKehidupan seorang gadis yang berusia 15 tahun yang hidup bersama neneknya disuatu desa didaerah terpencil,ia adalah Henansya biasa dipanggil ansya ia hidup bersama dengan neneknya walaupun ia bukan cucu kandung dari nenek yang sudah merawatnya dari...