01

726 93 0
                                    

Dedication :

Untuk semua orang yang mulai lupa cara Homo Sapiens berinteraksi.



~~~~

Drrsh...

"Hap..." Gadis itu memasukkan potongan kue ke dalam mulutnya. Sesaat kemudian tubuhnya bergetar sendiri, senyumannya merekah bahagia.

"Ini adalah kehidupan." Ucapnya menatapi luar jendela. Suasana tokonya saat ini amat teduh dan menenangkan.

Dia paling menyukai masa-masa hujan turun di sore hari. Dia bisa dengan bebas menatapi pemandangan kota Tokyo yang sedang diguyur hujan dari jendela toko ini. Ditambah, ketika hujan pencahayaan di tokonya akan sedikit redup. Tentu saja tidak akan ada pengunjung yang datang saya hujan begini, meskipun toko kuenya lumayan laris.

Bukankah ini waktu yang pas untuk segelas teh susu hangat dan kue red Velvet yang manis?

Dia kemudian memakan kue itu lagi. Merasakan kenikmatan kue buatannya, dan menggerakkan tubuhnya amat ekspresif, hingga siapapun yang melihatnya pasti tahu gadis itu sedang sangat bahagia.

"Sudah kuduga kalau tadi seharusnya kita membeli payung." Suara samar masuk ke indra pendengarnya.
Menoleh ke asal suara, dia melihat dua orang pria bertubuh tinggi dengan pakaian serba hitam berteduh di depan tokonya.

'Dukun apa?' Batinnya melihat kostum aneh dua pemuda itu.

Suruh masuk atau diam saja? Dia harus bilang apa?

"A-no... Si-silahkan masuk." Dua pemuda itu menoleh ke arahnya.

'Salah ngomong ya? Iya kali ya... AAAAAA gimana nih... Mamaaa.'

"A... Tidak usah, kami basah kuyup." Ucap pria berambut hitam panjang itu. Dia tersenyum lembut. Sementara pria di sampingnya hanya diam dengan muka datar.

'Duh, menantu idaman ibunda!' Batin gadis itu melihat pria yang sedikit sipit itu.

"Tidak, Tidak apa-apa kok." Balasnya tersenyum tipis.

"Kalau begitu, maaf mengganggu." Keduanya melangkah masuk ke toko itu.

Gadis itu menyalakan lampu, dan segera terlihat dessert-dessert cantik yang berjejer rapi di lemari pendingin. Wangi manis menyeruak masuk ke dalam hidung dua pemuda itu.

Pria berambut putih itu bergelijang kesenangan. Dia segera menghampiri lemari es itu.

"Aku mau yang ini. Ini juga ya. Aaa... Cheesecake nya juga cantik." Dia langsung menunjuk-nunjuk kue di dalam lemari kaca itu.

Dan si rambut hitam hanya menghela nafas pelan menatap sahabatnya. Dia kemudian menoleh ke kiri dan kanan menyadari sang pemilik toko menghilang.

Tak lama, gadis itu muncul lagi dengan dua buah handuk di tangannya. Dia kemudian menyodorkan handuk itu ke pria dengan senyuman lembut itu. Wajahnya sedikit terkejut melihat si rambut putih yang tengah menatap kue-kuenya penuh binar.

"Hontouni arigatou gozaimasu." Pria itu sedikit menunduk menerima handuk bersih itu. Dia merasa sedikit tidak enak terhadap gadis ini.

"Ie... Ie..." Gadis itu melambaikan tangan sambil tersenyum.

Si rambut hitam melemparkan handuk itu ke arah si rambut putih. Dengan sigap, pria itu menerima handuk yang dilemparkan ke arahnya.

"Ne... Ne... Kore nani? " Tanya si putih menunjuk sebuah gelas di antara deretan kue itu. Tangannya satu lagi menggosok-gosok rambutnya dengan handuk.

Nice as Red Velvet? [G.Satoru x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang