"Hei... Hei... Lucu banget kan?" Seorang gadis menunjukkan pergelangan tangannya yang dihiasi oleh gelang manik-manik.
"He... Iya. Beli dimana?"
"Beli di depan rumah."
"Apaan? Apaan? Gelang? Aku juga punya di rumah." Gadis kecil itu mencoba menimbrungi percakapan sahabat-sahabatnya yang duduk di depannya.
"Kue di sebrang stasiun enak loh... Aku kemarin pergi sama sepupuku."
"Enak ya? Mama aku sempat ajak sebelum dia pergi ke Amerika, tapi aku tolak. Nyesal deh." Ujar [Name] lagi berusaha ikut mengobrol di hari terakhir ujian kelulusan SD-nya.
Pembicaraan itu terhenti.
~
"Satoru goblok. Masa dari sana ke sini aja ga tahan sih? Brr..." Shoko menggigil karena dingin. Keempat orang itu mandi hujan karena mencoba mempercayai Satoru yang katanya akan menggunakan teknik kutukannya.
"Dari sana kesini juga jauh anjrit. Mana gue sengaja, kalo dianya tiba-tiba hilang. Susah tau, dipakenya kalo banyak orangnya." Protes Satoru tak senang disalahkan.
"Makanya latihan. Bolos terus." Sahut Suguru memeras air pada rambutnya.
"Haha." Shoko tertawa kecil melihat Suguru yang memiliki rambut yang bahkan lebih panjang dari rambutnya.
Sementara itu, Satoru menggelengkan kepalanya cepat hingga semua air yang membasahi rambutnya terpercik mengenai wajah Suguru dan [Name]. [Name] mengelap dahinya dengan wajah kesal. Apakah dia kucing?
"Ah... Dingin!" Ujarnya bergidik kedinginan sambil berputar-putar tak jelas di trotoar itu. Awalnya dia memang sengaja menonaktifkan tekniknya karena ingin mereka mandi hujan, dan dia awalnya menikmatinya. Tetapi sekarang, kalaupun dia mengaktifkan Mugen miliknya, mereka juga akan tetap kedinginan.
Mereka berempat kini terlihat seperti anak hilang di tengah kota Tokyo ini. Di malam hari basah-basahan mandi hujan. Bahkan barang belanjaan mereka kebasahan.
"Ah... Halte masih jauh kah?" Keluh Shoko.
"Sekitar lima belas menitan lagi sih. Gimana kalau berteduh saja?" Balas Suguru.
"Berteduh dimana? Disini rumah orang semua." Shoko menoleh ke kanan dan kiri. Dan benar saja, tempat yang tengah mereka lewati adalah permukiman warga.
"Rumahku dekat sini." Ucap [Name] dengan suara sedikit kecil.
"Berteduh disitu dulu saja! Bilang kek daritadi!" Balas Satoru kembali mengibaskan rambutnya. Sangat tidak tahu diri.
"Tidak tahu diri." Suguru meninju pelan perut Satoru dari belakang.
"Hahaha."
"Itu." [Name] menunjuk sebuah rumah di antara pertigaan jalan.
Segera mereka berempat berlari mendekati rumah yang ditunjuk gadis itu tadi. [Name] kemudian merogoh totebag miliknya, berusaha menemukan kunci rumahnya.
"Ga kusangka beneran Deket." Shoko celingak-celinguk melihat-lihat halaman rumah [Name]. Rumah yang terbilang cukup mewah.
"Haha... Bagaimana bila kita tidak lewat sini tadi?" Ucap Suguru tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice as Red Velvet? [G.Satoru x Reader]
Fanfiction[DISCONTINUED!!] "Diantara aku atau kue red velvet lebih suka yang mana?" Tanyanya sambil menyunggingkan senyumnya. Tangannya terus memelintir rambut gadis di depannya yang asik memakan kue buatannya sendiri. "Hm... Red velvet dong." "Aaa... Kau m...