"OTANJOUBI OMEDETOU!"
Tiga anak sekolah menengah kejuruan itu berpose membentuk love dengan lengan mereka. [Name] mengulum mulutnya kemudian tersenyum lebar. Dia bingung ekspresi apa yang ditampilkannya saat ini. Rasanya cukup canggung bagi dirinya.
"A... Arigatou." Ucapnya dengan pipi yang sudah merona kemerahan. Shoko gemas melihatnya dan memeluk erat teman barunya itu. Bila [Name] ingin menghabiskan seluruh hidupnya di desa, Shoko akan ikut pindah ke desa itu. Serius.
"Potong kuenya! Potong kuenya!" Seru Satoru penuh semangat menggebu-gebu. Ini kue gratisan yang nampak sangat enak.
Pegawai toko [Name] tadi menggratiskan kue ini kala mereka menyebut nama [Name]. Mereka baik sekali hingga mau memberikan kue cuma-cuma pada teman pegawainya. Menurut Shoko ini cukup aneh.
"FOTO DULU WOY!" Shoko merebut pisau yang diberikan Satoru pada [Name]. Dengan cepat dia mengeluarkan sebuah kamera dari dalam tasnya. Dia kemudian meletakkan kamera itu pada rak di ruang keluarga. Memasang timer dan berlari secepat kilat untuk ikut berpose.
"Hachimn... Cekrek."
"Take ulang, take ulang take ulang!" Protes Satoru begitu melihat dirinya pada foto yang sudah di cetak Shoko. Ekspresinya sangat jelek disana.
"Dih, kuenya udah di mulut kau. Take ulang lubang idung kau?" Shoko menunjuk wajah Satoru. Pipinya sudah kembung dengan isi kue rasa red Velvet di dalamnya. [Name] duduk diam memakan kue di piringnya sambil tertawa beberapa kali.
"Cih." Satoru berdecih membuang muka.
"Suguru suguru. Mau denger jokes ga?" Pemuda berambut putih itu mencoba membuka topik.
"Cukup. Aku sudah cukup mendengar kebodohanmu hari ini." Shoko memberhentikan kata-kata yang bisa memicu emosinya nanti.
"Dih, yang ditawarin Suguru juga." Satoru mendelik melemparkan tatapan tak setuju pada gadis berambut pendek itu.
"Gimana cara ngemasukin gajah ke dalam kulkas?"
"Dipotong-potong dulu." Jawab Suguru setengah niat. Kemudian Satoru menggelengkan kepalanya perlahan, menyalahkan jawaban Suguru.
"Tinggal dimasukin! Kasian lah, dipotong dulu. HAHAHAHAHA."
"Pfft-HAHAHAHAHA!" [Name] ikut tertawa kala mendengar ucapan Satoru. Entah apa yang lucu, yang pasti perutnya tergelitik.
Shoko dan Suguru memandang aneh ke arah gadis itu. Ternyata selera humornya rendah."Katak joget India." Ucap Satoru kala melihat tawa [Name] sudah reda.
"HAHAHHAHAHAHHAAHHAHA!" Gadis berambut panjang itu kembali tertawa terbahak-bahak. Gambaran katak yang menari-nari muncul dengan sendirinya di kepalanya. Satoru ikut tertawa karena ucapannya sendiri.
"Shoko botak. HAHAHAHAHAHA." Tawa keduanya tambah meriah. Shoko menaikkan sebelah alisnya. Ternyata keduanya benar-benar sefrekuensi. Dia tidak mengira akan menemui orang yang selera humornya sama seperti Satoru. Selera humornya benar-benar... Aneh... Garing.
~
Distrik Shibuya, salah satu tempat terpadat di tengah ibukota negeri sakura. Tempat berlalu lalang ribuan manusia. Tempat yang tetap aktif sekalipun pada dini hari. Disinilah tempat toko makanan manis yang cukup terkenal belakangan ini.
Satoru melangkah masuk ke dalam toko yang tengah ramai itu. Dia mengedar pandangannya, mencari sosok yang seharusnya dikenalinya. [Name] tidak ada disitu. Dia mendekati meja kasir tanpa mempedulikan antrean manusia di sampingnya. Tentu saja pria tampan nan tinggi itu tetap mendapat tatapan jengkel dari para pelanggan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice as Red Velvet? [G.Satoru x Reader]
Fanfiction[DISCONTINUED!!] "Diantara aku atau kue red velvet lebih suka yang mana?" Tanyanya sambil menyunggingkan senyumnya. Tangannya terus memelintir rambut gadis di depannya yang asik memakan kue buatannya sendiri. "Hm... Red velvet dong." "Aaa... Kau m...