Chap 3

2.1K 301 75
                                    

Hidup itu penuh dengan kejutan. Ada saatnya bahagia, ada saatnya berduka, ada saatnya tertawa, ada saatnya menangis, ada saatnya bersama, ada saatnya ditinggalkan, ada saatnya dicintai, ada saatnya dilukai. Tidak ada yang bisa menduga ke depannya.

Di samping hidup dengan kejutan nya dan takdir dengan rahasianya, alam juga menyimpan misteri nya. Ada banyak hal yang diluar nalar yang terkadang terjadi di sekitar manusia dan sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata dan sains.

Hidup bukan hanya tentang logika tetapi juga perasaan. Perasaan untuk peka kalau kita tidak sendirian, melainkan berdampingan dengan 'mereka yang tidak terlihat'. Seperti yang Jisung alami sekarang.

Pengalaman horror nya di desa misterius 3 tahun yang lalu masih menyimpan trauma sendiri untuk Jisung. Dan semenjak itu juga dirinya lebih mudah melihat dan berinteraksi dengan mereka yang tidak terlihat. Namun terkadang ada kalanya ia juga tidak bisa melihat mereka. Hanya disaat-saat tertentu saja tepatnya saat ia mengingat sosok seseorang di masa lalunya.

Jisung berdiri di dekat jendela. Ia menghela napas panjang. Pandangan Jisung jatuh pada pohon beringin yang berada tidak jauh dari kamarnya itu. Ia memandang lama pohon itu. Entah kenapa perasaan Jisung mengatakan kalau ada yang aneh dengan pohon itu.

Angin berhembus sepoi-sepoi menghantarkan udara yang menyejukkan. Jisung memejamkan mata menikmati angin yang berhembus dan meniup halus rambut nya.

Deg!!

Jisung membuka kelopak matanya cepat saat merasa ada seseorang yang membelai wajahnya barusan. Namun saat ia membuka mata tidak ada siapapun di sekitarnya. Jisung benar-benar bingung, kedatangan awalnya di desa ini sudah mengalami banyak hal yang aneh. Tidak mungkin ia harus berurusan dengan makhluk halus lagi 'kan?

Ditengah kebingungannya Jisung terkejut saat melihat ada seorang perempuan tua dengan tampilan acak-acakan dan tidak terawat tengah berdiri di samping pohon beringin itu dan menatapnya tajam. Jisung tersenyum kecil sembari menganggukkan sedikit kepalanya bermaksud menyapa perempuan tua itu, namun perempuan tua itu masih seperti tadi menatapnya tajam lalu pergi dari tempat itu.

Jisung mengerjapkan matanya bingung. Apa wajahnya terlalu antagonis sampai perempuan tua itu menatapnya dengan tatapan tajam seperti tadi? Jisung menggelengkan kepalanya, berusaha mengenyahkan pikiran buruk dan memikirkan hal positif saja. Ia berbalik untuk pergi menyusul teman-temannya. Tanpa ia tahu kalau sedari tadi seorang perempuan dengan daster putih lusuh dan rambut panjang yang menutupi wajahnya berdiri disampingnya. Dan saat Jisung memejamkan mata nya, perempuan itu membelai wajah Jisung dengan kuku-kuku hitamnya yang panjang.










Jisung melangkahkan kakinya sembari sesekali melempar senyum pada anak-anak panti yang tengah bermain di taman. Jisung mendudukkan dirinya di kursi panjang di taman sembari memikirkan kejadian yang dialaminya saat tiba di desa ini. Ada banyak hal yang aneh yang membuat Jisung sangat ingin menemukan jawabannya. Terlebih saat ia mendengar suara tangisan perempuan yang meminta tolong padanya. Suara perempuan itu sangat sedih membuat Jisung sangat tidak tega saat mendengar nya.

Ditengah lamunan Jisung, seorang anak laki-laki tiba-tiba datang dan memberinya bunga mawar yang tumbuh disekitar taman. Jisung bingung namun tetap menampilkan senyum manisnya dan menerima bunga pemberian anak kecil itu.

"Terimakasih"

"Kakak jangan melamun, nanti hilang manisnya"

Jisung mengerjapkan maniknya mendengar ucapan anak laki-laki itu. Namun kemudian ia balas tersenyum saat anak laki-laki itu tersenyum padanya.

"Bunga ini darimu?"

Anak laki-laki itu menggeleng dan menunjuk ke arah Jaemin yang tengah bermain bersama anak-anak panti memberikan senyuman bahagia di wajah anak-anak itu.

Terror in Tanjung Sari Village [Mysterious Village season 2] [END]✅✅✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang