Chap 7

1.8K 258 59
                                    

Beberapa saat sebelumnya....

Minho melangkah masuk ke dalam kamarnya setelah selesai mandi. Ia membuka lemari pakaiannya dan mengambil baju kaos tanpa lengan dan celana training untuk ia kenakan.

Sesaat kemudian Minho bergidik saat ia merasakan hembusan napas seseorang di belakang tengkuknya. Ia berbalik namun tidak melihat siapapun dibelakangnya. Tiba-tiba saja tawa cekikan terdengar menggema didalam kamarnya itu diiringi hawa aneh yang terasa menyeramkan dan berbeda dari sebelumnya.

Tes...

Minho menyentuh pipinya yang terkena tetesan dari langit kamarnya. Keningnya mengernyit saat melihat cairan berwarna merah kehitaman yang jatuh ke pipinya barusan. Bau anyir tiba-tiba saja memenuhi indra penciuman Minho, dan saat ia menengadah ke atas tiba-tiba saja semuanya menggelap.





"Bagaimana bisa Minho kerasukan?" Yangyang heran. Wajahnya menunjukan perasaan khawatir yang tampak jelas. Tidak mungkin kan kejadian seperti di desa misterius itu terulang lagi? Mereka bahkan masih belum bisa melupakan kejadian itu sampai sekarang.

Jisung memeluk Shotaro untuk menenangkan sahabatnya itu yang ketakutan. Trauma akan kejadian 4 tahun yang lalu kembali membayangi mereka. Jaemin yang berdiri di dekat Jisung memperhatikan mereka bertiga dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ayo kita temui mereka"

Yangyang melangkah lebih dulu kemudian disusul Jisung dan Shotaro. Netra Jaemin memperhatikan punggung Jisung, Yangyang, dan Shotaro sampai tidak terlihat lagi. Ia berdiri diam cukup lama sebelum akhirnya melangkahkan kakinya untuk melihat kekacauan yang terjadi sekarang.

*****

"Minho sadarlah!! Kau ini kenapa?!!" Kun mengguncang tubuh Minho yang berusaha melukai dirinya sendiri sembari tertawa terbahak-bahak seolah-olah apa yang sedang dilakukannya sekarang adalah hal yang menyenangkan dan lucu.

Sungchan dan Yeonjun juga tidak tinggal diam untuk membantu Kun yang berusaha mencegah Minho agar tidak melukai dirinya sendiri. Anak-anak panti yang melihat keributan itu menangis ketakutan namun salah satu dari mereka ada yang tidak menangis dan hanya menatap datar ke arah Minho..

Kedatangan Jisung, Yangyang, dan Shotaro ditengah kekacauan itu membuat Beomgyu dan Hanjis mengucap syukur. Mereka berdua sangat kesulitan untuk menenangkan anak-anak panti yang ketakutan itu. Tanpa banyak kata mereka langsung membawa anak-anak itu ke dalam kamarnya masing-masing atas saran Oma karena takutnya kejadian itu akan mempengaruhi psikis anak-anak itu.

"Dia sudah bebas"

Jisung menghentikan langkahnya yang ingin melangkah keluar kamar Diana setelah menyelimuti gadis kecil itu. Berbalik badan menghadap Diana lalu kemudian melangkahkan kakinya kembali dan duduk di pinggiran kasur Diana.

"Dia siapa?" tanya Jisung lembut.

"Perempuan yang pernah ku ceritakan pada kakak. Dia dipenuhi dendam dan berbahaya. Dia bisa melukai orang lain. Sekarang dia sudah bebas, dia pasti akan membalas dendam"

"Apa dia yang merasuki Minho?"

Diana menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Tangan mungilnya memegang tangan Jisung dan manik kelamnya menatap manik Jisung.

"Dia dipenuhi kebencian dan ingin membalas dendam"

Bertepatan dengan itu ruang kamar itu mendadak gelap. Jisung refleks memegang tangan Diana membuat gadis kecil itu sedikit terkejut. Merasakan genggaman Jisung yang erat ditangan mungilnya membuat Diana tahu kalau Jisung tengah ketakutan sekarang.

Terror in Tanjung Sari Village [Mysterious Village season 2] [END]✅✅✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang