Chap 11

1.5K 239 38
                                    

Jisung memandang sekelilingnya. Ia berada di hutan yang ia lalui bersama Jaemin siang tadi. Jisung melangkahkan kakinya dan berhenti saat ia berada di depan rumah yang ia lihat dengan Jaemin siang tadi. Angin malam yang berhembus menusuk kulit Jisung ditambah lagi dengan hawa mencekam disekitarnya membuat Jisung ketakutan.

Wushhh~

Sesuatu melintas cepat di belakang Jisung. Jisung berbalik namun ia tidak melihat siapapun dibelakangnya. Jisung kembali berbalik menghadap ke rumah itu dan secara tiba-tiba ia terdorong ke depan sehingga tersungkur di teras rumah tidak berpenghuni itu.

Brakkk!

Pintu rumah itu tiba-tiba terbuka lebar dengan sendirinya seolah-olah mengizinkan Jisung masuk ke dalam. Jisung bangkit berdiri, ia perlahan melangkah mundur namun saat ia ingin pergi menjauh Jisung melihat sosok Diana dari dalam rumah itu dan melambaikan tangannya pada Jisung.

"Diana" panggil Jisung dan tanpa sadar ia berlari masuk ke dalam rumah itu.

Brakkk!

Pintu kembali tertutup dengan sendirinya dan menimbulkan suara keras yang membuat Jisung terperanjat. Jisung berusaha membuka pintu rumah itu namun hasilnya sia-sia. Senandung sedih itu kembali terdengar di indra pendengaran Jisung. Bagai terhipnotis, Jisung melangkahkan kakinya menuju sumber suara itu.

Rumah itu minim cahaya ditambah lagi hawa dingin semakin terasa menusuk saat Jisung menjelajahi rumah itu semakin dalam. Jisung terus melangkahkan kakinya mengikuti suara senandung itu sampai akhirnya ia terhenti saat melihat seorang perempuan tengah membelakanginya. Perempuan itu duduk di dekat perapian, rambut panjangnya menyentuh lantai, dari gerakan tangannya Jisung menebak perempuan itu seperti sedang menimang bayi.

"Nanananana....."

Perempuan itu terus bersenandung mengabaikan kehadiran Jisung yang hanya bisa terdiam mematung. Senandung perempuan itu tiba-tiba berhenti digantikan dengan tangisan pilu yang menyayat hati. Perempuan itu berteriak histeris dan menangis lalu kemudian tertawa cekikikan.

Hati kecil Jisung mengatakan untuk berlari namun tubuhnya terasa sulit untuk digerakkan Jisung hanya bisa mematung ditempatnya berdiri, menyaksikan perempuan itu berteriak histeris, menangis, dan kemudian tertawa cekikikan.

"JANGAN!" Jisung refleks berteriak saat perempuan itu membuang bayinya ke perapian yang menyala. Tangisan bayi itu terdengar jelas memenuhi ruangan itu membuat Jisung tidak tega dan terenyuh.

Perempuan itu mendengar teriakan Jisung barusan, ia menoleh patah-patah dan menyeringai lebar saat melihat Jisung. Wajah perempuan itu tidak terlalu jelas karena rambut panjang yang menutupi wajahnya. Namun Jisung dapat melihat dengan jelas darah yang mengalir deras dari mulut perempuan itu.

Jisung ingin berlari saat perempuan itu melangkah mendekati nya. Ia berusaha menggerakkan tubuhnya yang membeku bagai patung. Perempuan itu tertawa cekikikan sembari terus melangkah mendekati Jisung.

"Lari!!!"

Jisung terkejut saat mendengar bisikan seseorang ditelinga nya. Jisung mengenali suara itu, suara yang selalu menghantuinya dan sangat ia rindukan. Suara itu adalah suara Jaemin.

"Anakku" suara perempuan itu terdengar serak dan berat. Ia merentangkan tangannya lebar seolah ingin memeluk.

"LARI!!!"

Entah kekuatan darimana Jisung akhirnya dapat menggerakkan tubuhnya dan berlari menjauh perempuan itu. Teriakan perempuan itu terdengar menggema saat Jisung kabur darinya. Jisung terus berlari sembari mengingat jalan yang ia lalui menuju pintu tadi.

Terror in Tanjung Sari Village [Mysterious Village season 2] [END]✅✅✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang