Chap 21

1.3K 202 27
                                    

Jisung merebahkan tubuhnya di kasur setelah selesai makan malam dan berguling kesana kemari membuat Beomgyu yang melihatnya pusing sendiri.

Ketukan dipintu kamar mengejutkan keduanya. Keduanya saling berpandangan sebentar sebelum kemudian Beomgyu memutuskan untuk membuka pintu kamar mereka.

"Wah, ada apa ini?" tanya Beomgyu saat melihat Yangyang, Shotaro, dan Hanjis berdiri di depan pintu kamarnya dan Jisung.

"Ayo tidur bersama" Yangyang menerobos masuk melewati Beomgyu diikuti Hanjis dan Shotaro dan kemudian bergabung bersama Jisung di kasur.

Beomgyu hanya menggeleng pelan melihat tingkah sahabatnya itu lalu kembali menutup pintu kamar dan ikut bergabung. Bukan tanpa alasan Yangyang, Hanjis, dan Shotaro datang ke kamar Jisung. Mereka berjaga-jaga kalau saja arwah Elisabeth kembali merasuki Jisung seperti yang diceritakan Jisung pada mereka.

"Bagaimana hubungan mu dengan Jaemin?" Yangyang bertanya pada Jisung.

"Kami hanya berteman" jawab Jisung jujur.

Mendengar jawaban Jisung, Yangyang menganggukkan kepalanya. Mengingat Jaemin yang begitu tidak tersentuh membuat Yangyang penasaran dengan kedekatan mereka.

"Ehh ngomong-ngomong sekarang masih jam 8, bagaimana jika kita main permainan putar botol?" ajak Hanjis.

"Aku setuju. Lagipula aku belum mengantuk" ucap Shotaro semangat.

"Daripada main tutup botol bagaimana jika uji nyali masuk ke dalam hutan?" Yangyang menaikturunkan alisnya dan menyeringai kecil.

"Tidak, tidak, tidak. Itu bahaya. Bagaimana jika kita bertemu dengan Elisabeth? Aku tidak siap" Shotaro menolak.

"Ah iya aku dan Jaemin pernah jalan-jalan ke dalam hutan di desa ini dan disana ada sebuah rumah sendiri. Rumah itu tampak menyeramkan dari luar tetapi aku seperti merasa kalau ada orang di dalam sana " ucap Jisung yang berhasil membangkitkan rasa penasaran sahabat-sahabat nya.

"Hantu maksudmu?" ceplos Hanjis.

"Mungkin saja" jawab Jisung tidak yakin.

"Ayo pergi. Siapa tahu kita menemukan jawaban disana" ucap Hanjis yang terlanjur penasaran dengan ucapan Jisung.

"Aku tidak tahu apa yang ada diotak kalian tapi ide itu sangat gila. Bukankah dilarang untuk keluar malam?" Shotaro menatap sahabatnya satu persatu.

"Larangan adalah perintah, aku hanya pegang kata-kata itu" Beomgyu melipat tangannya di depan dada dan melempar seringai kecil pada Shotaro.

"Belajar dari pengalaman di masa lalu. Rasa penasaran lah yang menyelamatkan kita, ya walaupun terkadang bisa membahayakan juga"

"Ayolah Shotaro tidak apa-apa, kita akan saling menjaga" bujuk Yangyang.

"Baiklah tapi jangan misah nanti" terima Shotaro terpaksa.

*****

Mereka tidak main-main dengan ucapannya. Berkat ide Jisung itu membuat Yangyang, Hanjis, Shotaro, dan Beomgyu mengikuti nya untuk melihat rumah. Saat mereka keluar dari panti, mereka disambut hawa dingin dan kegelapan yang menyelimuti desa Tanjung Sari. Namun entah apa yang merasuki mereka sehingga tetap melanjutkan langkah mereka malam itu.

Malam itu terasa sangat berbeda, mungkin karena mereka tidak pernah keluar malam hari seperti ini. Saat malam hari berada di dalam ruangan tertutup saja masih terasa menyeramkan apalagi seperti sekarang ini. Jisung memimpin langkah lebih dulu. Cahaya dari senter menerangi langkah mereka yang telah semakin jauh dari panti.

"Kalian dengar sesuatu?" tanya Hanjis tiba-tiba.

"Kau mengagetkan saja" bisik Shotaro kesal.

"Sssttt..." Hanjis menaruh telunjuknya di depan bibirnya, mengisyaratkan untuk diam.

Terror in Tanjung Sari Village [Mysterious Village season 2] [END]✅✅✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang